" Bener-bener di luar ekspetasi gue. Tadinya gue pikir bakal di hukum sama senior, ternyata pada baik semua. " Selama kegiatan berlangsung Gulf dan Ian asyik mengobrol santai di lapangan. Hanya ada canda tawa yang menghiasi ospek bisnis A di lapangan yang cukup teduh tanpa aturan ketat. Hukuman yang di berikan hanya ketika ada yang lupa membawa atribut wajib ospek.
" Dulu-dulu sih gitu. Tapi masa gue beda, gue lebih suka dianggap temen ketimbang jadi orang yang gila hormat. Lagian paling mereka segannya pas ospek doang, habis ospek gue di bantai hahaha. " Ujar ian yang membuat Gulf ikut tertawa.
" Gue boleh minta kontak lo ga sih? " Pinta ian sambil menyidorkan ponsel miliknya.
Gulf dengan senang hati mengambil ponsel itu lalu mengetikan beberapa deretan angka, lalu mengembalikan ponsel itu pada ian " Cuma telpon kalo emang penting. " Ujar Gulf kemudian.
" Fff kenapa? Cowo lo yang posesif itu ga suka kalo lo di gangguin cowo lain? " Tebak ian.
Gulf hanya terkekeh.
Ian kemudian menatap Gulf yang sedang tertawa dengan tatapan yang begitu dalam. Dari sorot matanya menunjukkan bahwa ia sangat memuja lelaki manis di hadapannya itu.
" Kenapa ngeliatin gue sampe segitunya? " Tanya Gulf dengan kedua alis menaut.
" Lo.. Cantik, " Ujar ian sambil menyunggingkan senyum tipisnya.
Tapi tiba-tiba saja seseorang menarik lengan Gulf dengan kasarnya, hingga membuat Gulf otomatis berdiri dari posisinya oleh pelaku yang tidak lain adalah Mew.
" Ngapain disini? " Ujar Mew dengan tatapan tajamnya.
" Ngobrol bareng ian. " Jawab Gulf lalu ia melirik ian yang mengulum senyuman melihat tingkah Mew.
" Tempat kamu bukan disini, Gulf. Tapi disana. " Tunjuk Mew pada kerumunan para mahasiswa baru, dimana ada Off dan Bright juga disana.
" Bro, kita cuma ngobrol. Ga perlu seposesif itu juga kali, " Ujar ian yang kemudian berdiri di hadapan Mew.
" Dia cowo gue! " Balas Mew dengan tatapan sengit.
" I know. Lo ga perlu kasitau gue, dari sikap lo ke dia aja gue udah tau. Tapi kalo gue jadi lo, ketimbang ngekang mending bebasin. Karna seorang yang lo kekang, akan bosan dan berontak suatu saat nanti. "
Mew yang tidak suka akan penuturan ian dan bahkan hampir melayangkan tinjuannya jika saja Gulf tidak cepat-cepat menepis tangan Mew.
" Apasih, Mew . Aku ga suka ya kamu selalu atasin masalah pake berantem. " Geram Gulf.
" Kenapa? Kamu belain dia gup? " Mew menatap Gulf kesal.
" Aku ga ada belain siapapun! "
Mew memejamkan matanya lalu balik menatap ian sengit " Dan lo. Sekali lagi lo deketin cowo gue, abis lo sama gue. " Ancam Mew pada ian.
Ian hanya menyunggingkan senyum miring. Ia terlihat begitu tenang, berbeda dengan Mew yang mudah terpancing emosi.
" Ga lucu! " Gulf menepis tangan Mew lalu pergi meninggalkan kedua lelaki itu, menuju kerumunan para Maba.
Tapi saat baru saja Gulf akan duduk, Mew menarik lengan Gulf dan membawa lelaki itu menjauh dari kerumunan. Semua Maba yang melihat kejadian itu mulai berbisik-bisik.
Bersambung...
Haloo guysssssss how areyouuuuuuuuu👋
Hhuuuu sebelumnya aku mau minta maaf karna baru sempet up sekarang, karna aku bener³ ga bisa bagi waktu luang ku buat sekedar up dan malah sekalinya up pendek , tapi nanti author usahain buat up sedikit lebih panjang.. Buat yang masih nungguin B. I. K 2 up makasih dan maaf yaaa .
Sekali lagi terimakasih, dan see next part paipaiiiiii🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
To Get Married (B.I.K S2)
Teen FictionBOY LOVE_ To Get married BIKS2 DESCLAIMER!!!! -Not for homophobic, if you don't like it just skip, please. -little bit angst, -Cerita ini hanya fiksi, tidak ada kaitannya dengan kehidupan pribadi dari cast yang saya gunakan. -Mpreg - tidak berm...