One

1.7K 84 0
                                    

✨✨✨✨

Helloooo🤗
.
.
.
.
.
.

Happy Reading ya 🤗
.
.
.
.
.
.

Jangan lupa

✨V O T E✨

Ya gaesss ❤️
.
.
.
.
.
.
Karna vote kalian

Bagaikan CAFEIN

di darahku 🫀
.
.
.
.
.
.

✨✨✨✨

     Di sebuah jalan kompleks perumahan sore itu tampak ramai oleh anak-anak yang sedang asik bermain. Ada yang bermain sepeda, ada yang bermain kejar-kejaran, ada juga yang sedang bermain sepak bola di lapangan dekat dengan taman. Tak hanya anak-anak, beberapa ibu-ibu juga sedang bergosip sambil menunggui anak-anaknya bermain.

     Terlihat anak perempuan dengan rambut dikuncir dua sepanjang pundak, sedang berdiri bersandar di sebuah pohon besar di pinggir jalan kompleks yang agak sepi. Gadis itu tampak gelisah sambil melirik ke arah lapangan yang telah selesai di pakai oleh anak laki-laki yang tadi bermain sepak bola. Diliriknya lagi jalanan yang menghubungkan lapangan dengan tempatnya berada sekarang. Segerombolan anak laki-laki tengah berjalan ke arahnya, hingga sampai di persimpangan jalan, beberapa anak mulai berpencar, mengambil arah menuju rumahnya masing-masing. Tersisa seorang anak berambut pendek yang sudah basah oleh keringat karena bermain bola tadi. Kaos hitam yang ia kenakan juga tampak basah seluruhnya. Bagian lengan kaosnya tampak digulung hingga ke pundak, memperlihatkan lengannya yang sedikit berotot walau tubuhnya tidak terlalu berisi.

     Anak perempuan itu menegakkan tubuhnya ketika anak berkaos hitam itu semakin mendekat ke arahnya.

"Hei kamu!", ucapnya cukup keras hingga membuat anak itu sedikit kaget.

"Kenapa?", tanyanya

"Aku suka kamu! Jadi pacarku ya!", ucap anak perempuan itu lagi tanpa ragu. Ia menatap langsung ke bola mata anak berkaos hitam yang tengah menatapnya dengan ekspresi terkejut bercampur bingung, hingga sebelah alisnya terangkat dan sebuah senyuman manis terbit dari kedua sudut bibirnya.

"Tapi aku cewek," jawabnya.

     Anak perempuan di hadapannya membuka lebar kedua bibirnya, terkejut. Wajahnya berubah merah, entah menahan malu atau terlalu terkejut. Hingga detik berikutnya, anak perempuan itu membalikkan tubuhnya, kemudian berlari sekencang mungkin, seperti ingin segera lenyap dari hadapan anak berkaos hitam itu.

"HEI!! Kita jadi pacaran kan!! Hahahaha", teriak si anak berkaos hitam sambil memegangi perutnya menahan sakit karena tertawa.



✨Tbc✨

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang