eps 2

1.1K 78 0
                                    

Singapore

Netra itu hanya memandang pemandangan negara Singapore dari ketinggian hotel yang sejak dua hari yang lalu ia tinggali.

"Miao... Tuan kapan anda akan kembali"

Sebuah suara muncul yang berasal dari ranjang hotel itu.

".... Besok kita akan kembali"

..

Bandara itu penuh, membuat kesesakan diantara banyaknya kerumunan. Hari senin memang benar hari yang sibuk.

"Indonesia gue kembali haha"

..

Pandangan mata yang mengedar di seluruh penjuru yang dapat masuk kedalam tangkapan netra yang sekarang sedang berkaca-kaca itu.

Lagi dan lagi kenangan itu kembali berputar.

"Hah.."

"Piska... "

Khendi, gadis itu memanggil sang sistem, gadis itu kini sedang berada di sebuah kamar yang dulu ia tempati.

Gadis itu telah kembali, ke dunia yang membuatnya menderita, Bumi...

"Ya tuan? "

"Misi itu, aku menerimanya"

Sesaat sistem piska termangu, hah.. Benar-benar keluarga santana akan mengalami bencana.

..

"Woy... Bro"

Di Academy berbasis modern Internasional itu dihuni oleh siswa di berbagai tempat dan dari berbagai kalangan. Academy  Estrela galáctica.

Di suatu tempat dalam lingkup academy  Estrela galáctica terdapat beberapa remaja yang sedang berkumpul atau kita sebut saja nongkrong.

Remaja di sana saling senggol menyenggol. Dikarenakan salah satu diantara mereka hanya diam bagaikan patung sedang duduk di atas meja yang ada disana.

"Wehh... Si king kenapa diam aja sih? "

Seseorang diantara mereka bertanya pada pemuda yang lainnya.

"Lah, kan emang king begitu orangnya"

"Tapi king jadi tambah pendiam dan dingin deh keknya, auranya juga udah kek mau makan orang"

Yang lainnya juga ikut menyahut, dan mereka kembali berdebat, saling senggol dan sebentar lagi mungkin akan adu jotos.

Salah satu diantara mereka yang melihat itu, hanya memutar bola matanya malas.

" thur... Orientasi siswa baru akan di mulai kamis mendatang, lo harus hadir"

Seseorang yang di sebut namanya itu hanya diam. Pandangan mata itu merendah.

"Santana.. "

..

'Hoamm... '

"Selamat pagi piska"

Khendi terbangun dengan senyuman lebar, sepertinya memiliki suasana hati yang sedang baik.

"Siang juga tuan"

Sistem piska hanya bisa memandang sinis ke arah sang tuan.

"Pagi pagi, pagi dengkulmu mana ada pagi jam 2 "

Batinnya berteriak ingin protes tetapi tak dapat ia keluarkan melalui mulutnya itu. Mana berani.

"Hmm.. Mari kita bersiap, kita harus ke mall membeli semua perlengkapan"

Beranjak dari kasur empuknya, tampa membersekan tempatnya terlelap itu, berjalan menuju toilet..

..

Sudah 3 jam berlalu, berkeliling di salah satu mall terkenal yang ada di jakarta membuat perutnya berbunyi minta di isi.

Maka dengan rasa lapar yang melanda, dirinya pun berjalan ke salah satu restauran yang ada di mall itu.

Bunyi lonceng yang terdapat di pintu restauran tersebut, mengundang atensi orang-orang yang ada di restauran itu. Berjalan dengan santai tampa memperdulikan tatapan orang-orang yang ada disana.

Mengedarkan pandangannya untuk mencari meja kosong. Lalu atensinya kini tertuju pada sebuah meja didekat kaca pembatas restauran tersebut.

Duduk, lalu memanggil pelayan restauran, dan kini pesanannya jatuh kepada nasi goreng seafood juga minumannya berupa jus alfocado beserta air putih.

Tampa sadar kelakuannya itu mengundang tatapan dari berbagai penjuru restauran itu.

..

'Ding... '

Bunyi lonceng yang terdapat di pintu masuk restauran itu. Membuatnya mengalihkan pandangannya. Kini netra itu sedang menatap sebuah subjek yang sangat menarik, aura orang itu bagaikan seorang ratu yang sedang berjalan di antara banyaknya pelayan di sekitarnya.

Tatapan itu, benar-benar menembus hingga tersimpan permanen di otaknya.

Bunyi handphone yang ada diatas meja restauran itu, membuatnya mengalihkan pandangannya dari subhek yang menurutnya sangat menarik.

Kris is calling....

Menekan tombol hijau, untuk mengangkat telepon dari salah satu sahabatnya itu.

*Hallo*

*lo dimana? Gue cari di asrama kok gak ada*

*restauran, ada apa? *

*gini, ada file yang harus lo tanda tanganin*

*hmm*

'Tuutt.. Tuutt.. '

Telepon itu terputus, karena diputuskan secara sepihak oleh pemuda itu, mengalihkan pandangannya lagi kearah dimana subjek tatapan nya berada. Namun disana kosong, meja itu kosong.

"Sial.. "

..

Heppy gaes, selamat membaca.

TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang