B a b 9

8 1 0
                                    

Tubuhnya lunglai karena ia tidak pernah tau jika berciuman antara pria dan wanita akan semelelahkan ini. Nafasnya terasa pendek tapi instingnya seolah belajar dengan cepat dan saat pria itu menghempaskan tubuhnya pada sofa bed yang berada di tengah ruangan.

Jantung Elma berdebar takut, tubuhnya terkurung oleh tubuh kekar Aditya yang berada diatasnya.

Kedua mata mereka bertemu, dan jelas Aditya melihat ketakutan yang ada dikedua matanya.

"aku tidak akan bercinta denganmu jika itu yang kau takutkan El" Elma terhenyak saat ucapan Aditya seakan menamparnya.

Apakah itu artinya ia tidak akan mendapatkan uang sepeserpun untuk pembayaran operasi ibunya? Tidak batin Elma menjerit.

Apakah Aditya menyadari jika Elma tidak bisa memuaskannya dari ciuman amatirnya?

Tidak ia harus mendapatkan uang itu malam ini juga, ia tidak mungkin meminta Ratih untuk mencarikan pelanggan baru secepatnya malam ini juga. Jadi harapan satu-satunya adalah tetap dengan Bosnya ini.

Dengan tangan yang bergetar Elma mulai membuka kancing kemeja putih yang sengaja dipakainya sebagai simbol jika warna putih dihidupnya telah pergi berganti hitam.

"aku mohon, bercintalah denganku" ucapnya bergetar dengan air mata yang mengalir di sisi wajahnya.

"aku tidak pernah bercinta dengan seorang pelacur El, aku hanya bercinta dengan kekasihku" Aditya menatap wajah di hadapannya dengan intens.

"jadi jika kau ingin aku bercinta denganmu, maka kau harus menjadi kekasihku" kedua mata Elma membulat penuh kejut saat Aditya hanya menatapnya dengan datar.

"apa maksud anda?"gumamnya tak mengerti. Kenapa Aditya harus memesannya jika pria itu tidak pernah tidur dengan pelacur mana pun.

"jadilah kekasihku dan aku akan membayarmu" kedua matanya hanya bersitatap lurus mencerna maksud pesan tersembunyi dari kata-kata yang dilontarkan Aditya.

****

Suasana ballroom sebuah hotel bintang lima ramai dipenuhi oleh karyawan, para petinggi serta relasi penting perusahan yang bergerak di bidang properti. Perusahaan itu sudah berdiri selama 25 tahun dan sudah mencapai kejayaannya sejak bertahun-tahun yang lalu.

Dan hari ini adalah acara perayaan ke 25 tahun perusahaan yang diisi dengan berbagai acara pemberian penghargaan kepada karyawan berprestasi, pembeberan pencapaian dan rencana-rencana peningkatan yang akan dilaksanakan oleh perusahaan kedepannya, serta tak lupa hiburan dari penyanyi kelas atas yang turut diundang untuk memeriahkan acara.

Kineta merasa kikuk untuk mendapat sorotan dari orang-orang yang sudah bekerja dan bekerja sama dengan ayahnya puluhan tahun. Ayahnya sudah memberikan beberapa sambutan selaku pemilik perusahaan, sekaligus memperkenalkan Kineta- putrinya yang sudah kembali dari Amerika.

"...sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada semua yang hadir. Sebenarnya selain memperkenalkan putri saya yang telah kembali, saya memiliki kabar yang menggembirakan lainnya. Perusahaan akan melakukan proyek kerjasama yang besar dengan perusahaan Trias Raja, bapak Tio Hartono selaku pemilik perusahaan  dan saya sepakat untuk mendekatkan hubungan kerjasama ini dengan merencanakan hubungan pernikahan putri dan putra kami" riuh tepuk tangan membuat Kineta terkejut dan menatap kecewa kepada ayahnya yang tidak membicarakan hal itu saat memintanya untuk hadir di pesta malam ini.

Kata pernikahan seakan terus melayang dibenaknya. Rasanya menakutkan. Ia sudah tidak percaya dengan sebuah cinta dan ia bahkan sudah mengatakan dengan gamblang jika ia tidak akan menikah kepada ayahnya meski saat itu ayahnya hanya terdiam dan tidak menanggapi. Namun kini saat ayahnya mencetuskan ikatan pernikahan untuk putrinya. Putri yang mana? Karena putrinya hanya Kineta seorang.

WE ARE BROKENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang