Kapten Levi, siapa dia?
☄️
VISIT
Dokter kembali bersama beberapa perawat lainnya. Mereka kini tengah sibuk mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk pemeriksaan.
"Silahkan buka setengah bajumu."
Dokter kemudian memeriksa denyut nadi dan detak jantungnya, "semuanya normal.. dan tidak ada masalah apapun."
"Dokter, saya menemukan beberapa luka di bagian kepalanya."
"Tolong ambilkan kasa dan antibiotik."
...
Operasi pemulihan berjalan dengan baik. Kini mereka saling berdebat karena memikirkan bagaimana cara Eren bisa keluar dari tubuh Titan nya.
Mereka lengah, kini satu makhluk tak berotak itu tengah berdiri di hadapan mereka.
Masih belum sampai di penghujung cerita, tiba-tiba seseorang menebas Titan itu dengan sekejap. Setelah tubuh Titan itu tumbang, asap-asap mulai mengelilinginya.
Pelaku yang telah menebas Titan itu kini tengah berdiri di atas kepalanya- Titan.
Terlihat lambang dengan Dua Sayap Putih dan Biru pada jubah hijaunya di hadapan mereka.
"Dia, prajurit Survey Corps."
[Name]'s POV
Sudah terhitung sejak tiga hari lalu aku terus berbaring di atas ranjang tenda evakuasi.
Terasa membosankan karena tak ada satupun wajah yang ku kenali disini. Keadaannya masih sama, banyak perawat yang tengah berlarian kesana-kemari.
Namun, mungkin hanya tiga hari ini saja aku bisa makan teratur. Karena biasanya, aku seringkali melewatkan sarapan dan makan siang.
Pandanganku beralih pada seseorang yang telah menyelamatkan ku waktu itu. Apa dia yang selalu dimaksud oleh perawat maupun dokter disini? Captain Levi.
Ingin sekali aku meneriakinya lalu menyampaikan rasa terimakasih ku padanya, namun aku masih belum ada tenaga hanya untuk mengeluarkan suara.
Tapi, ia tiba-tiba menghadap ke arahku saat ia tengah berbincang pada dokter yang menangani ku, sang Dokter juga menoleh ke arah ku.
Selang beberapa waktu, baru mereka akan menghampiri ku. Semua perawat yang melewatinya memberikan hormat. Aku benar-benar tidak perlu meneriakinya.
"Jika saja dia bukanlah seorang prajurit, mungkin ia sudah tidak terbaring di sini."
"Meskipun ia bukan prajurit, dia akan tetap hidup."
"Saya paham akan hal itu, Kapten."
Dokter itu melihat ke arahku, "saya akan memeriksa kembali keadaan mu."
Di awali dengan melihat bekas luka yang ada di kepalaku, kemudian denyut nadi dan memar yang ada di bagian pinggang ku.
"Apa kamu masih merasakan nyeri atau semacamnya?"
"Di bagian kepala, dan kalau memar yang ada di pinggangku itu sangat mengganggu posisi tidur ku."
"Baiklah, penjelasan mu sudah cukup baik. Kapten, biarkan dia tetap di sini agar proses pemulihannya bisa lebih maksimal."
KAMU SEDANG MEMBACA
GO HOME [Jean X Reader]
FantasyFANFICTION - Jean Kirstein X Reader Rumbling telah berhasil dilakukan, genosida akan benar-benar terjadi. Menyisakan beberapa prajurit yang bersedia mempersembahkan hatinya dengan tekadnya untuk menghentikan "Dia" yang telah dianggap sebagai ancaman...