Chapter 5

276 37 2
                                    

SHIN

850

Malam ini, menjadi bagian terakhir setelah tiga tahun di pelatihan. Banyak harapan yang menantikan hasil terbaik dari kerja kerasnya selama ini.

Batang hidungnya terlihat, para petinggi memulai forum dengan memberikan instruksi salam penghormatan sebagai pembuka.

"Shin Zo wo Sasageyo!"

'OSU!!' Serentak.

"Kalian memiliki tiga pilihan setelah kelulusan Kadet 104 hari ini!"

"Divisi Garnisun yang memperkuat dan melindungi tembok!"

"Divisi Penyelidik yang bertaruh nyawa dan jiwa-jiwa yang menjelajah ke luar tembok!"

"Dan yang terakhir, divisi Polisi Militer yang mengawasi rakyat dan menjaga ketertiban. Satu-satunya yang diizinkan bergabung dengan Polisi Militer adalah sepuluh kadet teratas yang pernah disebutkan sebelumnya!"

...

Tak lama setelah kelulusan, Titan Kolosal tiba-tiba menampakkan dirinya setelah menghilang selama lima tahun.

Sama seperti awal dari kejadian bagaimana rumah 'mereka' bisa hancur.

Kilat kuning menyambar dari luar tembok, di susul uap panas yang keluar dari tubuhnya. Dia Kolosal Titan.

Sebelumnya, ia menghancurkan meriam-meriam di tembok. Kemudian Kolosal membuat sebuah lubang pada tembok dengan kakinya. Membuat akses jalan masuk untuk para Titan. Setelahnya ia langsung menghilang tanpa jejak.

Distrik Trost.. percayalah, mereka tak ingin kehilangan rumah untuk kedua kalinya.

...

"Kalian para kadet yang berhasil lulus, adalah prajurit yang tepat! Aku memiliki harapan tinggi untuk kalian dalam operasi ini!"

...

Polisi Militer berhamburan untuk mengevakuasi para penduduk dan mengatur pertahanan sebelum para Titan memasuki kota.

Mikasa ditugaskan oleh Komandan Kitts Woerman dari Pasukan Siaga ke kelompok yang berbeda untuk membantu proses evakuasi.

[Name], Eren, dan Armin serta beberapa prajurit lainnya menjadi pasukan cadangan di garis depan.

Menembakkan pengait pada bangunan kotor yang sudah dinodai dengan darah, ia menarik pelatuknya kemudian berdiri di atas atap. Melihat ke arah depannya adalah Titan yang masih sibuk memakan habis sampai tak tersisa manusia-manusia itu hingga detak jantungnya sudah tak dapat terdengar lagi. Dengan tenang, akhirnya jiwa mereka sudah terlepas dari dunia kejam ini.

Titan itu kemudian berbalik ke arahnya, merasakan adanya kehidupan pada jiwa nya. Detak jantungnya yang berdegup kencang membuat Titan itu mendekat ke arahnya.

Tangan Titan itu terangkat.

Dengan sigap dia segera mengambil pedangnya kemudian memotong tangan Titan itu. Setelahnya, uap panas keluar di tangannya, Titan itu menjerit tak karuan.

Hal itu membuat [Name] menutup telinganya dan berjalan mundur. Titan itu kemudian beralih dengan tangan satunya yang masih utuh. [Name] segera menembakkan kabel pada kepalanya kemudian menariknya.

GO HOME [Jean X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang