"So, mami mau bilang apa?"
Seorang perempuan muda bertanya sambil bersedikap dada dan menatap penuh pada lawan bicaranya.
"Mami mau minta izin dan restu dari kamu."
Hening. Itulah yang terjadi setelah wanita paruh baya itu mengungkapkan maksud dari undangan nya pada perempuan itu. Keduanya sama-sama terlarut dalam pikiran masing-masing.
Ladyana Revelyn Maheswara, perempuan itu memalingkan wajahnya enggan menatap wanita yang sudah bertaruh nyawa untuk melahirkan nya ke dunia yang begitu kejam ini.
"Maksud mami?" Revelyn bertanya, memastikan bahwa semua yang ia pikirkan ternyata salah, dia harap telinganya salah menangkap maksud dari perkataan ibunya itu.
Regita Elviana, maminya menghembuskan nafas sebelum akhirnya menjawab pertanyaan yang dilayangkan untuknya dari sang anak.
"Mami mau menikah lagi, Ree."
Revelyn menatap maminya itu dengan ekspresi datar namun tatapan matanya menajam. Dugaannya ternyata benar, ia merasakan kecewa, marah, kesal dan sedih menjadi satu dalam dirinya saat ini setelah mendengar kalimat yang keluar dari mulut maminya itu.
"Mam..." Lirih Revelyn. "You're just kidding, right?" Elaknya masih enggan untuk menatap lawan bicaranya.
Elviana menggeleng mantap. "Mami gak bercanda, Ree. Mami serius dengan ucapan mami, apa kamu tidak percaya sama ucapan mami?"
"I, I don't agree! Velyn gak setuju mami menikah lagi." Seru Revelyn.
Ia menatap maminya dengan perasaan gundah. "Cukup sekali aku menjadi anak yang kurang dapat perhatian dan kasih sayang dari kedua orangtua aku, cukup sekali! Tidak ada untuk yang kedua kalinya!" Ujarnya.
"Ditambah nanti mami juga harus mengurus saudara tiri dan papa tiri aku. Aku bisa aja gila, mi."
Elviana menundukkan pandangannya saat Revelyn mengucapkan keluh kesah yang selama ini ia pendam, selama enam tahun ini.
Semenjak perceraian antara dirinya dan sang mantan suami, hubungannya dengan putri semata wayangnya mulai merenggang bahkan mereka mungkin bertemu hanya seminggu sekali dalam kurun waktu empat tahun ini semenjak Revelyn menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
Keduanya sama-sama disibukkan dengan kegiatan dan aktivitas masing-masing.
"Kenapa mami malah diam? Aku cuma mengeluarkan argumen aku loh. Pendapat aku." Revelyn menyunggingkan senyum masamnya saat melihat maminya terdiam dan terlarut dalam pikirannya.
Ia menjadi berpikir mungkin selama ini maminya itu tidak menyadari semua kesalahan yang diperbuatnya, mungkin maminya mengira dia bisa tumbuh dengan baik karena hartanya, uang yang selalu ia kirimkan kepadanya.
Padahal kenyataannya ia tumbuh dengan kekurangan banyak hal, terutama cinta, perhatian dan kasih sayang dari orangtuanya.
Sungguh, ini sebuah lelucon yang sangat lucu. Ia ingin sekali menertawai dirinya sendiri sekarang dengan suara sekeras mungkin. Kenapa takdir mempermainkan nya dengan sangat baik dan juga sangat menyiksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP BROTHER. [Kim jisoo ft ENHYPEN]
FanfictionVer.ENHYPEN. Revelyn sebenarnya tidak setuju jika maminya itu akan menikah lagi dengan pria lain selain papinya. Tapi karena ia juga tidak ingin melihat maminya sedih, maka ia harus menerima dan menyetujui untuk menerima keputusan maminya itu. Walau...