Dipagi yang amat cerah, aku terbangun oleh biasan cahaya matahari dari salah satu jendela kamarku yang menembus tepat dikedua bola mataku. tak nyangka rasanya aku telah melalui malam yang amat penuh dengan
kejutan-kejutan tak biasa. ditempat tidurku, aku teringat pesan kakek untuk menemukan pemilik pasangan pin yang katanya bisa mengaktifkan magic di tubuhmu.Karena sangkin penasarannya, semangatku juga ikut berkobar-kobar tak sabar ingin beraktifitas diluar rumah dengan harapan bisa menemukan pasangan pinku itu dan bertemu dengan pemiliknya. dengan jurus dua jari, aku membersihkan mukaku dan mengenakan seragam sekolahku.
Seperti biasanya panggilan jiwa dari arah Dapur terngiang begitu kencang
"Tian...ayo cepat nanti kamu terlambat"
"Iya ma, ini tian udah siap kok" teriakku.
Baru masuk Dapur, seluruh penghuni rumah sudah duduk dengan rapi di meja makan.
"Ahh..jagoan baru udah turun. ayo cepat duduk, sarapan dulu biar tambah bertenaga" rayu papah sambil menunjukkan otot kedua lengannya.
"Aku sarapan di sekolah ya pah, mah, kayaknya aku udah telat nih" balasku sambil menyalim tangan keduanya.
"Terlambat? Ini masih setengah Tujuh"
"Aku ada piket mah disekolah, takutnya ga sempat ikut piket."
Sebetulnya pagi, itu aku tidak ada tugas piket, aku terpaksa berbohong karena tak ingin berlama-lama mendengar satu persatu pertanyaan mama yang tak akan pernah habis.
Kutancap Gas sepeda motorku dengan penuh semangat, tak sabar ingin segera sampai disekolah.Diperempatan jalan menuju sekolah, aku bertemu lagi dengan gadis yang pernah kutabrak di depan sekolah. jalannya begitu cepat, sepertinya dia hanya mengandalkan kedua kakinya untuk sampai kesekolah.
" Itu kan gadis yang waktu itu, sepertinya dia butuh tumpangan"
Kuhentikan laju motorku tepat di depannya
"Hey...sory gua ngehalangin jalan loe, gua mau mastiin aja kalo loe memang benar cewek yang beberapa hari lalu gak sengaja gua tabrak "dengan tatapan dinginnya, iya akhirnya bicara
" Kamu..!!""Iya ini Gue" kujawab ia dengan senyuman imutku.
"Ada masalah apa?"
"Ini..gua mau minta maaf atas kejadian kemarin itu"
"Iya gua maafin" ucapnya sinis.
"Sepertinya loe butuh tumpangan, naik aja, belakang kosong kok. sekolahan masih jauh bisa-bisa loe telat" bujukku.
Mimik wajahnya tampaknya tak nyaman, karena mungkin baru ketemu, aku langsung tawari dia tumpangan.
"Ga usah terimakasih" ucapnya
"Tenang, Gue bukan orang jahat kok. Lagian ini juga sebagai rasa terimakasih gua karena loe udah maafin gua. Janji ga macam-macam"
Akhirnya setelah mencoba membujuknya, dia mau dikasih tumpangan.
" Awas ya, kalau macam-macam" ucapnya sambil menaiki motorku.
"Siap buk.." ucapku sambil menunjukkan wajah bahagia.
Dijalan, aku sedikit berbasa-basi dengan dia. Disitu juga aku mengetahui siapa namanya, dia adalah sanjani. Sanjani citra nama lengkanya. Dia adalah murit pindahan dari sma swasta pluto. Sanjani tinggal bersama tantenya yang baru saja difitnah atas tipuan pinjol. Itu sebabnya dia jalan kaki kesekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
time portal
General Fictioncerita ini mengisahkan kisah perjalanan seorang remaja laki-laki yang tiba-tiba mendapat sebuah anugerah yaitu dapat menembus ruang dan waktu, ia bernama tiano. Namun ia tampak bimbang untuk apa anugerah itu bisa ia manfaatkan dan mengapa ia tiba-t...