Calon kaisar dan Putri terbuang, kedua orang itu menjadi pusat perhatian saat ini. Menari bersama di lantai dansa.
Banyak yang membicarakan keduanya, tetapi dua orang yang dibicarakan sama sekali tidak mendengarkan. Athanasia fokus pada tariannya sedangkan cedric fokus menatap wajah cantik di hadapannya.
"Tarian anda cukup bagus putri." puji cedric.
"Terima ka-"
Krak
Ya, baru saja cedric memuji athanasia, gadis itu secara tidak sengaja menginjak kaki cedric. Untungnya cedric bisa menahan agar tubuh mereka tidak terjatuh, ia memegang pinggang ramping athanasia dengan kencang tetapi juga memastikan athanasia tidak kesakitan dengan genggamannya.
"A-ah maaf." athanasia dengan canggung melanjutkan tarian bersama dengan cedric.
Cedric tersenyum kecil kearah athanasia, "Tidak masalah, saya juga yang menawarkan kaki tadi."
Mereka terus menari hingga musik selesai, Keduanya saling memberi salam ala bangsawan.
"Sebuah kehormatan bisa menari dengan anda." cedric mengambil tangan athanasia dan mengecup punggung tangannya.
Laki-laki itu membalikan tubuhnya dan memegang dadanya, dimana ia bisa merasakan detak jantungnya berdetak begitu cepat.
'Hah..habis ini aku harus memanggil penyihir untuk mengobatiku.'
***
"Anda sehat pangeran, tidak ada gejala sakit apapun."
Cedric mengerutkan dahinya. Selesai berdansa ia langsung kembali keistana tamu untuk beristirahat di kamarnya dan memanggil penyihir, takut-takut ia sakit karna sesuatu.
"Begitu?"
Irish, orang yang merawat cedric sejak kecil, bisa melihat ada yang aneh dari cedric dan akhirnya memutuskan untuk bertanya setelah menyuruh penyihir untuk pergi.
"Pangeran, mengapa anda tiba-tiba memanggil penyihir?"
Cedric sedikit tersentak lalu memberitahu segalanya kepada irish, dimana detak jantungnya begitu cepat hingga rasanya ingin meledak.
"Apa detak jantung anda masih seperti itu untuk sekarang?" irish bertanya dengan ekspresi khawatir.
"Tidak...ini aneh, padahal tadi begitu.."
"Tadi kapan? Saat pesta?"
Cedric mengangguk.
"....Apa saat itu anda bersama dengan orang lain?" irish bertanya dengan hati-hati.
"....Benar."
"Apa jika memikirkan dia saat ini, detak jantung anda kembali seperti itu?"
Cedric kembali mencoba memikirkan athanasia, dan memegang dadanya untuk merasakan detak jantungnya. Benar saja, detak jantungnya kembali cepat, dia mengingat bagaimana athanasia tampak seperti dewi dibawah sinar bulan saat dibalkon tadi.
Dengan pelan cedric menjawab "Iya.."
Irish menghela nafas lega "Yatuhan, anda tidak sakit pangeran. Dasar anak muda." irish menggelengkan kepalanya lalu berjalan keluar.
"Tunggu? lalu aku kenapa? irish?!" belum sempat cedric bertanya, irish sudah keluar dari kamarnya membuat cedric kesal.
"Apasih? memangnya aku kenapa?"
***
Dua hari setelah pesta debutante serta datangnya putri baru. Cedric mendengar rumor tentang putri baru yang menjadi favorit kaisar. Jika rumor itu benar, cedric merasa kasihan dan teringat membuatnya teringat seseorang.
"Tunggu-tunggu, kenapa aku harus peduli dengannya?" cedric menghela nafas, menaruh cangkir berisi teh favoritnya. Ia memijat pangkal hidungnya pusing karna diri sendiri.
"Sial..."
Cedric berdiri dan melangkah pergi, mengabaikan panggilan pelayan-pelayannya.
Ia ingin mencari udara untuk menjernihkan kepalanya. Ia tidak sadar kearah mana ia berjalan hingga akhirnya ia sampai keladang bunga yang sangat luas.
"Ini dimana?" cedric menengok kekanan-kiri tapi nampak tempat ini sangat sepi.
"Putra mahkota cedric?"
Mendengar suara yang sangat khas, ia langsung menengokan kepalanya kearah suara itu.
"Oh.."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙷𝚒𝚜 𝚕𝚘𝚟𝚎𝚕𝚢 𝚙𝚛𝚒𝚗𝚌𝚎𝚜𝚜 | Wmmap x M!Oc
FanfictionPangeran Cedric Hereas de Eldaim, pangeran yang berasal dari kekaisaran Eldaim. Negara Eldaim sangat disegani karna terdapat banyak ksatria hingga penyihir kuat disana. Keturunan kaisarpun tak diragukan lagi kehebatan mereka. Putri Athanasia de Alge...