Chapter 04

268 52 5
                                    

Dua hari berlalu sejak Cedric dan athanasia meminum teh bersama, hari ini dia memiliki rapat sebagai perwakilan kekaisaran Eldaim dengan kaisar Obelia.

"Heh, Rapat dengan orang seperti itu pasti menyebalkan." Cedric mendengus kesal, "kapan kita akan kembali?"

"Anda tetap harus menjalankannya pangeran." Tegur Irish, "dan kita akan kembali seminggu lagi."

"Seminggu? Sebentar sekali.."

"Biasanya anda ribut ingin kembali, sekarang? Anda ingin lebih lama disini? Ada karna sang putri pujaan anda pangeran?" Tanya Irish beruntun dengan nada menggoda diakhir pertanyaan.

"Putri pujaan? Omong kosong, tidak ada yang seperti itu. Aku hanya ingin mencari suasana baru, itu saja." Cedric menjawab dengan dingin.

Irish tersenyum penuh arti, "Hati-hati, jika anda terus menolak seperti ini, bisa-bisa Anda kehilangan selamanya."

Sang pangeran mendengus, "Berhenti omong kosong, aku akan pergi sekarang." Cedric bangun dari kursinya dan pergi keluar dari kamarnya.

Irish menunduk hormat, "Saya memberi Salam untuk Pangeran eldaim."

***

Rapat telah selesai, tetapi sebagai tali persahabatan Cedric harus berbicara lebih lama dengan sang kaisar.

"Kau sangat berbeda dari yang kudengar." Kaisar claude membuka pembicaraan.

Cedric mengangkat alisnya meminta penjelasan membuat Claude menyeringai, "Yang kudengar kau sangat kuat dan Arrogan, tapi apa? Tidak ada apa-apanya, hanya seorang bocah."

"Hmm.." Cedric tersenyum, ia akhirnya memiliki kesempatan ini, "Begitu juga dengan anda yang mulia, saya dengar anda adalah kaisar bijak nan adil tapi sepertinya itu semua hanya omong kosong para bangsawan ya?"

Pernyataan Cedric membuat dahi Claude berkerut. Cedric melanjutkan perkataannya, "Bagaimana anda bisa adil kepada rakyat anda? Bahkan jika anda tidak bisa adil kepada putri anda."

Saat claude ingin menjawab Cedric memotongnya, "Bahkan jika anda tidak akan mengakui yang satu lagi, dia memiliki mata berlian seperti anda. Yang tandanya dia adalah tanggung jawab Anda, dan seorang anggota keluarga kerajaan."

Claude tidak menjawab, membuat Cedric senyumnya semakin lebar atau lebih tepatnya seringai. Cedric menutup mulutnya, "Ah maaf, sepertinya buah tidak jatuh jauh dari pohonnya ya?"

"Sama seperti kaisar terdahulu mengabaikan anda, sekarang anda melakukan hal yang sama."

Pegangan kursi Claude retak akibat Claude memegangnya terlalu kencang, panas mendengar ucapan Cedric.

Cedric berdiri dari kursinya mendekati Claude tanpa rasa takut sedikitpun. Malah para penjaga dan pelayan yang ada disana merasa takut dan juga tertekan dengan tekanan sihir dua orang itu.

"Atau sihir hitam yang anda pakai yang membuat anda menjadi seperti itu?" Cedric berbisik dengan sangat pelan ditelinga claude.

Ucapan itu membuat mata Claude terbelalak, itu bukanlah pertanyaan melainkan ancaman, jika Claude tidak melakukan hal yang Cedric mau dia akan mengungkapkan semua itu bahkan walau Claude kuat mustahil rasanya melawan seluruh rakyatnya sendiri. Semenjak menjadi kaisar, tidak pernah dia merasa terpojok seperti ini.

Tapi apa yang membuat Cedric sangat percaya diri bahwa dia bisa melakukan itu? Bisa mengalahkan Claude dan membuat rakyat percaya dengan ucapannya, itu membuat Claude sangat penasaran.

Apa karna Cedric lebih kuat dari dugaannya? Atau dia memiliki seseorang yang tidak pernah dia bayangkan ada di pihak si pangeran ungu? Claude tidak tahu yang mana yang benar, tapi dia akan mencari tahu nanti.

Cedric mendengus dan tersenyum kemenangan, "kalau begitu saya pamit undur diri."

Claude melirik kearah sosok Cedric yang menghilang setelah pintu tertutup.

***

Berita mengenai putri yang dahulunya terbuang, ia dipindahkan di istana yang sama dengan putri baru, yaitu istana emerald. Tentu berita mengenai pangeran eldaim yang mengkritik ketidakadilan kaisar Obelia itu juga tersebar, Karena saat Cedric mengkritik, masih ada pelayan dan pengawal disana.

Juga berita itu menimbulkan rumor, apakah persahabatan dua kekaisaran akan hancur? Dan satu rumor yang paling banyak dibicarakan, pangeran eldaim yang menaruh perhatian kepada putri pertama Obelia, hingga berani mengkritik sang kaisar.

"Ya Tuhan pangeran, anda sudah dewasa! Anda benar-benar.." Irish mengusap air matanya dengan dramatis.

Cedric memutar mata dengan bosan, "Apa maksudmu?"

"Gosipnya sudah beredar, anda mencaci kaisar untuk membantu putri pertama kan?!"

"Kau terlalu banyak bergosip, kurangi itu. Aku hanya mengkritik dia yang tidak adil, kalau sama putrinya tidak adil, bagaimana dengan rakyatnya?" Cedric membela diri.

"Tidak tidak, anda biasanya tidak peduli tentang kerajaan ataupun kekaisaran orang lain, mau kaisar itu kejam atau tidak adil, jika dia menguntungkan Anda, anda hanya diam saja." Balas Irish tidak mau kalah.

"Ya, tapi dia kan tidak menguntungkan ku kalau bersikap seperti itu." Cedric berargumen lagi.

"Anda bertindak agar dia menguntungkan anda?"

"Ya."

"Tapi kok sepertinya anda tidak dapat untung setelah bertindak? Malah put-"

"Ugh diam." Cedric mengacak-acak rambutnya frustasi.

"BERARTI BENAR?"

Knock knock

Cedric menghela nafas lega bersyukur ada yang mengganggu momen itu, "Silahkan masuk."

Salah satu pengawal dari eldaim yang datang bersama dengan Cedric muncul, dia membungkuk "Saya memberi salam untuk Pangeran eldaim."

"Ada apa?"

"Putri kekaisaran Obelia meminta untuk bertemu dengan anda."

"Putri yang mana?" Cedric bertanya dengan malas.

"Putri athanasia, yang mulia."

Cedric langsung bangun, "Pergi, aku akan menemuinya sekarang."

Irish menggelengkan kepalanya, "sudah seperti itu, bisa-bisanya dia masih menyangkal."

𝙷𝚒𝚜 𝚕𝚘𝚟𝚎𝚕𝚢 𝚙𝚛𝚒𝚗𝚌𝚎𝚜𝚜 | Wmmap x M!OcTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang