PART 3

46 8 3
                                    

Pagi hari Senja terbangun dari tidurnya karena cahaya Matahari yang masuk dalam kamaranya.

Sesampainya di dapur senja segera menemui Bibi yang datang pagi ini untuk membantu memasak

"Halo Bi, lagi masak apa."Tanya senja kepada bibi

" Eh ini non lagi masak makanan kesukaan Den Raven." jawab bi Laoura

" banyak banget masakannya Gak mungkin Raven kuat makan semua ini." Bingung senja yang melihat banyaknya makanan di meja

"Ya kuat lah non Den Raven itu makanya banyak, tapi badannya segitu aja, makanya Bibi bingung sama Den Raven."

" Oh iya Bi aku lupa kenalan sama Bibi, nama Bibi siapa." tanya senja

" nama bibi Laoura non, tapi panggil bi aura aja." Jawab di Laoura sambil menata makanan yang sudah ia buat tadi

"Hmm, aku panggil kak Raven dulu ya bi untuk Sarapan."pamit senja ke pada bi Laora

"Iya non."

Sampai di kamar Raven Dia mengetuk pintu terlebih dahulu, dan pintu pun terbuka.

" apa sih pagi-pagi lo bangunin gue, gua bisa bangun sendiri.ngapain lo ke sini." Tanya Raven yang masih mengantuk

" aku mau bangunin kakak untuk sarapan, bibi sudah masakin makanan yang kaka mau."gugup Senja melihat Raven yang menatapnya

"Ya udah Tungguin gue dulu, gue mau cuci muka."

"Iya kak." tunggu senja di depan kamar Raven

Sesampainya mereka di meja mereka di meja makan Raven dan senja mulai menduduki kursi.

"Kak aku ambilin ya Nasinya sama lauknya, kaka mau pakai lauk apa"betapa tekejutnya saat Senja ingin mengambil Nasi untuk Raven tangannya di hempas oleh Raven.

"Lo gak usah ambilin gue makanan, gue bisa sendiri, mending pergi lo,buat gue gak selera makan".Geram Raven yang Merampas piring di tangan Senja.

"Tapi kak aku lapar".Mohon Senja sambil memegangi perutnya.

"Gak-gak mau lo mati kelaparan gue gak peduli, dan ingat nanti pacar gue datang ke sini. lo jangan keluar kamar sampai gue kasih perintah" ingat Raven kepada senja.

" Tapi Kak".

" mending lo pergi ke kamar deh sebelum gue tampar lo". Ucap Raven menatap tajam senja.

"Iya kak" pamit senja kepada Raven sambil menahan nangisnya.

Bibi yang melihat dari belakang dinding itu merasa kasihan kepada senja, dan Bibi berinisiatif ambil sisa makanan yang ia masak tadi untuk senja.

Sesampainya di kamar Senja merebahkan badannya di tempat tidur sambil memeluk guling.

"Hiks Hiks Hiks aku lapar, Kenapa kak Raven gak mau makan sama aku".

Bibi yang sampai di depan pintu senja mendengar omongan Senja pun ikut menangis.

"Non ini Bibi Non." ucap Bibi sambil mengetuk pintu.

"Buka aja bi,gak di kunci". Ujar senja sambil menghapus air matanya.

Bibi pun masuk ke dalam kamar Senja
"Permisi non Tadi bibi dengar non belum makan ya, ini bibi bawain sisa makanan yang tadi bibi masak". Ucap bibi sambil menaruh makanan di meja.

"Eh bi, Makasih banyak ya bi makananya" seru senja kepada bibi.

"Ya non, ya udah bibi ke dapur dulu, dimakan ya". Pamit Bibi sebelum keluar kamar senja.

" ya Bi, pasti senja makan kok masakan bibi" jawab senja.

Di ruang tamu Raven sedang duduk menyeruput kopinya, dan menonton TV, tiba-tiba ada bel berbunyi.

Betapa terkejutnya Raven membukakan pintu yang datang adalah ayah dan bundanya, yang ia kira Melisa.

"Eh ayah sama bunda kirain Raven siapa". Ucap Raven menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ya dong Ayah mau ketemu sama Istri kamu, istri kamu di mana". Kata tuan handerson yang mencari senja.

" Senja lagi di kamar Tadi dia lagi menelpon Natasha". Raven berbohong padahal Ia tidak tahu senja lagi ngapain sekarang.

" Ya udah kamu panggilin senja gih Ada Ayah bunda di sini" suruh tuan handerson.

"Ya yah".
Raven pergi untuk memanggil Senja yang ada di kamarnya, sesampainya di depan pintu Raven Mengetok pintu sangat kuat dan Senja yang berada dalam kamar itu tahu Pasti Raven.

"Ja buka pintunya"Teriak Raven.

"Iya kak sebentar".

Lari senja menuju pintu.

"Lo lama banget Anjir buka pintunya, gue cuma mau kasih Ada bunda sama ayah cariin lo".Ucap laki-laki itu yang sambil merokok.

"Iya kak".

Ruang Tamu
"Maaf ya bund Yah, Senja ke luar kamar lama banget, soalnya Senja kangen sama Natasha, makanya tadi Senja nelponan sama Natasha dulu".

"Iya sayang gak apa apa, Bunda mau ngomong sama kamu apakah Raven Memperlakukan mu dengan baik".Tanya bunda yang duduk di samping Senja.

"Kak Raven baik banget, Kak Raven selalu ngingatin aku kalau belum makan atau yang lainnya". Senja berbohong karena dia takut Raven akan memarahinya.

" bagus deh Raven nggak kasar sama kamu. Oh ya Bunda lupa, Bunda ke sini mau kasih tahu kamu nanti malam Bunda mau ke Italia selama beberapa bulan, karena Ayah ada kerjaan yang nggak boleh ditinggal."Ucap bunda memberitahu.

"Ya bunda, nanti Senja bakalan kangen banget Bunda sama Ayah." Jawab senja mengiyakan.

" ya udah Ayah pulang dulu ya, dan Raven kalau senja ada apa-apa cepat kasih tahu ayah atau Bunda ya."Pamit ayah kepada keduanya.

" iya yah, hati-hati di jalan ya."

Sepeninggal Bunda dan ayahnya, di ruang tamu hanya tinggal senja dan Raven dan disinilah suasana menjadi lebih tegang.

"Kak aku mau ke kamar dulu ya." pamit senja yang tiba-tiba dicegat oleh Raven.

" lo temenin gue nonton dulu, baru lo boleh tidur."Cegah Raven kepada senja.

"Tapi Kak besok kita sudah mulai sekolah, kalau terlambat gimana."

" gue nggak peduli, pokoknya lo harus temani gue nonton di sini."Ucap Raven sambil memakan cemilannya.

Senja menggangguk dan tersenyum kepada Raven "Iya kak."

Beberapa menit kemudian
Raven yang melihat senja yang tertidur di atas pahanya berinisiatif Untuk memindahkan senja, akan tetapi dia tidak mau menyentuhnya.
Dan Raven membangunkan senja yang tertidur itu.

" woy bangun nggak, lo pindah sana ke kamar."omel Revan yang sedang membangunkan Senja.

"Hghhh, iya kak." ucap senja yang masih mengantuk itu.

"Ya udah, Tidur sana besok sekolah." Ucap Raven pergi ke kamarnya.

Ravendra'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang