PART 9

23 1 0
                                    

Sesampainya Mereka di rumah orang tua Raven, keduanya langsung memasuki rumah. Sekarang Rumah orang tua Raven lumayan Ramai karena kakaknya baru pulang dari China.Senja menarik napas mengontrol kegugupannya karean ia baru pertama kali bertemu dengan kakaknya Rave.

"Astaga, Senja, Raven!!! Bunda kira kalian gak datang'' seru Bunda, wanita itu segera memeluk Senja kemudian mencium pipi keduanya.

"Bunda apa kabar selama di Itali?" Tanya senja lembut.

"Kabar baik, sayang. Kamu gimana kabarnya? Raven baik kan sama kamu?" Jawab Bunda semangat.

"Kabar baik, Bunda. Kak Raven baik banget bunda" Balas Senja berbohong

Raven berdehem" Bunda nggak mau tanyain kabar anak bunda sendiri?" Tanya Raven basa-basi

" nggak, kabar kamu pasti baik. buktinya badan kamu tambah gemuk tuh, mesti masakan senja enak-enakan". Jawab Bunda Seraya memperhatikan bentuk tubuh Raven yang gagah.

" Biasa, Bun, pengantin baru". Timpal Erland sembari menatap Raven.

Raven menatap kakaknya itu" nggak usah ikut campur lo?!" gertaknya.

"Anjir, gue jadi takut sama lo kalu lo ngegas gini".Ucap Erland takut

"Sayang kok Narendra nangis terus dari tadi".Tanya Erland kepada Cleo istrinya

"Takut kali dia liat raven gertak kamu." Jawab Cleo mencoba mendiamkan Narenndra.

"Kok gue lagi yang kena." Adu Raven yang tidak mau disalahkan.

Senja yang melihat Narendra tak kunjung berhenti menangis, wajah bayi itu memerah dengan napas terisak-isak.

Karena saking tidak teganya dengan tangisan Narenndra, perempuan itu mendekati Cleo dan mecoba mengambil alih Narendra, begitu sampai Narendra itu di pelukannya dia langsung membawanya menjauh.

"Ssst... sayang ... tenang ya," bisik Senja kepada balita yang masih menangis itu

Akhirnya Narendra berhenti menangis karena senja berhasil menenangkannya dengan benda apapun kepada Narendra.

Beberapa saat kemudian Narendra tertidur mungkin kelelahan menangis.

Sesekali perempuan itu mengecup pipi tembam Narendra, Raven yang melihat itu tersenyum tipis dia melihat Senja yang bisa mendiamkan Narendra itu .

"Sini Ja, kasih ke gue Narendra-nya." Pinta Raven Seraya mengulurkan kedua tangannya.

"Sebentar lagi, belum nyenyak dia. Takutnya dia kebangun dan nangis lagi". Bales senja berbisik

Raven mencium pelan pipi Narendra "Ganteng banget ponakan gue",pujinya "Jangan lama lama gendongnya, lo baru sembuh," ujarnya kemudian.

Beberapa menit kemudian setelah dirasa Narendra nyenyak barulah Dia meminta Raven mengambil alih.

" Makasih banyak ya, Senja udah nenangin dia. kalau udah nangis gitu susah banget diamnya". Ucap Cleo tulus

Senja mengannguk "sama-sama kak, kasihan banget dia sampai sesegukan gitu nangisnya tadi". balasnya

Cleo pergi ke kamar untuk menemani Narendra tidur, sedangkan yang lainnya duduk di kursi Ruang tamu sambil mengobrol Hal-hal yang menarik.

"Senja." Panggil Bunda Hanny

Perempuan itu menoleh "Kenapa bunda?" Tanyanya.

"Mau kan, kamu nurutin keinginan bunda?" Tanya bund Hanny.

"Iya bunda, selagi Senja bisa pasti Senja turutin keinginan bunda." Balas Senja.

"Bunda pengen punya cucu Ja."ucap bunda Hanny sambil mendekatkan dirinya denga Senja.

Ravendra'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang