Queen of the streets - 1

17 4 0
                                    

     Terlihat seorang perempuan yang tengah duduk di bangku meja riasnya dengan memakai baju overall dan kaus putih. Perempuan cantik itu segera bergegas mengambil handphone nya lalu berlari keluar kamar untuk menuju luar rumah. Disaat ingin membuka pintu depan, Anaya dikejutkan oleh seseorang yang lebih dahulu membuka pintu tersebut. Ternyata orang tersebut adalah Ranaya. Perempuan yang berada di depan nya saat ini tertawa terbahak-bahak ketika melihat ekspresi konyol Anaya.

"HAHAHA, muka lo gak kuat gua" ucap perempuan itu ditengah tawa nya

"Gua kira penghuni rumah sini, ternyata lo"

"Lo lama, tadi niatnya gua mau samperin lo ke kamar tapi kita udah ketemu di depan aja"

"Udah yuk berangkat, jangan kelamaan disini nanti bisa ketahuan" ajak Anaya kepada Ranaya, Ranaya pun menurut kemudian berbalik badan untuk menuju ke motor nya sedangkan Anaya menutup pintu rumah tersebut.

"Lo udah makan na ?" tanya Ranaya.

"Coba tebak" ia tersenyum kearah saudara kembarnya tersebut disaat memakai helm dan naik keatas motor.

"Belum ya ?" tanya Ranaya dan dibalas anggukan kepala oleh seseorang yang ia tanya melalui kaca spion motor. Ranaya hanya bisa menghela nafas kasar kemudian melajukan motornya membelah jalanan dengan kecepatan sedang menuju tempat makan sebelum berangkat ke arena balapan.

Ranaya memberhentikan motornya pada sebuah lesehan seafood yang terletak pada pinggir jalan. Mereka turun dari motor dan bergegas memesan makanan, makanan yang mereka pesan adalah lele goreng dan bakar. Dua perempuan itu makan dengan lahapnya, karena tempat makan ini memang terkenal enak dan murah maka dari itu mereka suka makan di situ, apalagi di traktir.

"Timun nya buat lo ra" Ranaya tak bergeming ketika Anaya meletakkan dua timun di piring nya, ia masih menikmati makanannya penuh penghayatan. Disaat Ranaya mengambil timun dan ingin memakannya, keningnya mengernyit bingung. Mengapa timun ini tinggal bagian tengah nya ? dimana bagian yang lain ?.

"ANAYA !!" teriak perempuan itu dengan kesal, ia menatap seseorang yang berada di depan nya dengan tatapan tajam "jorok lo, ngasih timun bagian tengah nya doang" sambung Ranaya.

"Enak ra"

"pala lo gua jitak tuh yang enak" jawab Ranaya dengan malas.

Lawan bicaranya hanya tersenyum memamerkan deretan giginya yang rapi, kemudian melanjutkan kegiatan makan nya.

"Gua minta tambahan es dulu ya buat nanti disana" Ranaya mengangguk lalu membayar seluruh pesanan mereka tadi kemudian berjalan kearah motor dan naik keatas motor. Disaat Anaya ingin meminta tambahan es batu kepada teh aul, ia melihat Ragean dengan anggota osis yang lain. Ingin sekali ia menyapa nya, tetapi niat itu ia urungkan karena saat ini bukan saat yang tepat. Karena penampilan yang tidak perfect dan tata riasan pada wajah cantiknya belum terlalu sempurna.

Kedua perempuan itu kembali membelah jalanan untuk menuju ke arena balapan. Sampainya mereka di arena, mereka disambut meriah oleh geng Ranaya dengan riuh, yang dikenal dengan nama Queen of the streets. Mereka sudah saling mengenal bahkan sangat akrab saat awal pertemuan.

"Girls, doain ya semoga menang"

"Gua pastiin lo menang, lo kan ratu nya" ledek perempuan yang bernama Gietta kepada Ranaya. Dibalas riuh oleh geng motor seberang yang akan menjadi lawan Ranaya pada malam hari ini. Saat ini lawan nya tengah memandang remeh Rayana dengan terang-terangan, sedangkan Ranaya hanya memberikan acungan jempol kebawah dengan senyum miring yang tercetak pada bibirnya lalu berkata "good luck deh bestiee, upsss".

Pertandingan dimulai, Ranaya dan lawan nya yang bernama Bianka sudah berada di posisi masing-masing, sambil melakukan pemanasan pada motor mereka. Terlihat seorang perempuan berpakaian sexsi yang sering disebut dengan nama 'Race Queen' berdiri diantara mereka sembaril membawa bendera merah untuk dikibarkan ketika pertandingan dimulai.

"Bersedia ?" tanya race queen, kemudian dibalas anggukan oleh mereka.

"SATU..."

"DUA..."

"TIGA..."

"MULAI..."

Teriak race queen sembari mengibarkan bendera merah yang ia bawa sedari tadi. Sorakan dan suara tepuk tangan mengiringi kepergian kedua perempuan tersebut. Anggota Queen of the streets dan Anaya menyaksikan nya dengan penuh ketegangan. Tiba-tiba terdengar suara notifikasi telepon dari handphone Anaya, dengan cepat perempuan itu mengambil handphone dari dalam kantong celana nya lalu mengangkat telepon tersebut yang di duga Nia mama mereka yang menelepon.

"Anaya, dimana kamu ? kenapa malam-malam keluyuran seperti anak tidak tahu diri, apa kamu sedang bersama Ranaya anak sialan itu ?" Anaya menghela nafas nya untuk menenangkan dirinya sendiri, kemudian membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan dari Nia. Tetapi ia urungkan ketika Nia melanjutkan perkataan nya tadi "pulang sekarang !!" sambung nya. Telepon diputuskan secara sepihak, Anaya tidak memikirkan itu kemudian menunggu kedatangan Ranaya dan Bianka. Tak lama, nampak sorot lampu motor dari kejauhan.

Suasana yang tadi tegang sekarang menjadi sangat tegang kian memenuhi arena yang sudah dipenuhi penonton. Hening, tidak ada suara lain selain suara desing yang berasal dari kedua motor perempuan yang tengah bersaing untuk mencapai garis finish. Ketika kedua nya sudah hampir mendekati garis finish yang di isyaratkan oleh race queen seluruh penonton bersorak menyebutkan nama orang yang tengah bersaing di arena balap itu.

Kemudian terlihat sebuah motor Suzuki melesat dengan kecepatan penuh dan berhenti pada belakang garis finish meninggalkan lawan nya beberapa detik. Bianka terlihat tidak senang saat mengetahui jika ia kalah dari Ranaya, karena malu, ia pergi dari arena balapan itu. Seluruh penonton bersorak ketika Ranaya membuka helm nya dan menampilkan wajah cantik nya yang terlihat natural.

Disaat Anaya ingin menghampiri Ranaya, kepala nya mendadak sangat pusing sehingga ia terjatuh dengan keadaan lemas. Melihat keadaan itu, dengan segera Ranaya turun dari motornya dan berlari kearah saudara kembarnya itu. "GIRLS, SIAPIN MOBIL DENGAN ISI NYA DAN YANG LAIN BANTU GUA BAWA ANAYA" Queen of the streets membelah menjadi 3, ada yang menyiapkan mobil, ada yang menyiapkan barang untuk kesehatan dan makanan, dan ada yang membantu Ranaya.

Ranaya dan anggota Queen of the streets membawa Anaya dengan hati-hati menuju ke mobil. Ranaya masuk kedalam mobil dan kepala Anaya berada di paha Ranaya. Setelah membenarkan posisi Anaya, adik kandung dari perempuan yang tergeletak lemah itu mengusapkan minyak kayu putih pada tangan dingin Anaya.

"Caca" panggil Ranaya kepada salah satu anggota Queen of the streets, ia memberikan kunci motor nya kepada Caca "bawa motor gua ya, makasih" Caca mengangguk patuh akan perintah Ranaya, kemudian mobil melaju dengan kencang dikemudikan oleh Yunara menuju rumah sakit terdekat.

Suasana tegang dan panik melebihi suasana ketika ia berada di arena balap tadi, apa yang harus dia katakan kepada keluarga dari papa dan mama nya. Ini sulit tapi mau bagaimana lagi, jika tidak di beri tahu, mereka akan lebih memperketat pengawasan kepada Anaya. Keluarga sialan itu, sama sekali tidak bisa memberi sedikitpun ruang untuk Anaya bernafas lega. Ingin sekali Ranaya membawa Anaya pergi tetapi kemana pun mereka pergi, akan tetap dapat dilacak oleh keluarga dari papa dan mama nya.

KIRA-KIRA ANAYA SAKIT APA YA ? 

tbc

                                                                                                                                                                   21-05-2022

Kebahagiaan dan kehancuranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang