Prolog

127 0 6
                                    

***

Terkadang rasa takut menyelimuti jika aku mengungkapkan perasaanku kepadamu. Tapi, aku lebih takut jika pertemanan kita nantinya hancur, hanya karena kamu tidak menyukai akan hadirnya cinta di antara kita.

~Levaya Putri Gasella~

Perasaan ini sebenarnya ada untukmu. Karena adanya perbedaan di antara kita, membuat cinta itu akhirnya terhalang.

~Leonathan Andrean~

Kalau disuruh memilih antara yang setia atau yang selalu ada, aku akan memilihmu.

~Edgar Satria Pamungkas~

***

"Dari dulu aku sudah menyukaimu!" Gadis itu berteriak dengan keras. Ia menunduk tanpa melihat Nathan.

"Aku sangat ingin sekali mengungkapkannya, tapi aku takut kamu bakal menolakku! Hari ini, aku punya keberanian buat mengungkapkan semuanya di depanmu. Aku percaya, kamu pasti punya perasaan yang sama denganku, bukan? Tapi jika dugaanku salah, anggap saja kejadian hari ini tidak pernah terjadi di antara kita." Ungkap Sella dengan percaya diri.

Gadis itu hanya tersenyum kecil karena Nathan terdiam cukup lama. Dalam pikirannya saat ini, mungkin Nathan akan menolaknya.

Nathan yang baru saja keluar daei ruang BK melihat Sella sedang berada di belakang kelas, sambil memegang tangan orang lain.

"Sella! Kamu ngapain di belakang sana?!" Teriak Nathan dari kejauhan.

"Lagi nembak, lah!" Balas Sella tanpa sadar, tiba-tiba ia teringat bahwa barusan adalah suara Nathan.

Nathan akhirnya memutuskan untuk mendekati Sella dan bertanya sekali lagi.

"Loh, Sel. Ngapain di belakang kelas?"

"Kalau Nathan di belakangku, terus tangan siapa yang kupegang?" Dengan gugup Sella mengangkat kepala. Perlahan dia melihat sosok di depannya yang langsung membuatnya kaget.

"EDGAR?!"

My Divided LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang