"Emang gak apa-apa?" Sella sedikit tidak enak hati.
Nathan menghela nafas sambil menatap Sella. "Iya, gak apa-apa, Sella. Salin aja PR yang udah kukerjain!"
"Yaudah deh kalau kamu maksa. Makasih, Nathan!" Balas Sella dengan senyum manis. Dia merasa bahagia karena Sella tidak pernah sedikitpun berubah. Nathan selalu peduli kepadanya dari dulu sampai sekarang.
Sella yang di awal sedang berjalan bersama Nathan, tiba-tiba berhenti lalu menatap punggung Nathan dari kejauhan.
Terkadang rasa takut menyelimuti jika aku mengungkapkan perasaanku kepadamu. Tapi, aku lebih takut jika pertemanan kita nantinya hancur, hanya karena kamu tidak menyukai akan hadirnya cinta di antara kita.
Nathan yang sedang berjalan segera tersadar lalu berhenti karena Sella yang di sampingnya kini tidak ada. Dia membalikkan badan dan menatap heran Sella yang berdiri mematung di belakang sana.
"Kok berhenti?" Tanya Nathan.
"Oh... A-aku..." Sella sedikit gugup sehingga membuatnya susah berbicara di depan Nathan.
"Ayo, Sel!"
"Kemana?" Tanya Sella semangat saat Nathan mengajaknya.
"Ke sekolah, lah! Kemana lagi?!"
"Oh iya, lupa hehe." Ucap Sella tersenyum manis.
"Senyum senyum mulu, emang ada apa sih?"
"Nggak ada apa-apa, kok!"
Sella berlari mendekati Nathan. Mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju sekolah.
***
Beberapa menit kemudian, keduanya telah tiba di lingkungan sekolah.
Baru juga beberapa meter memasuki gerbang sekolah, Nathan langsung diserbu sapaan oleh para gadis. Sella yang merasa terabaikan memutuskan untuk pergi ke kelas sendiri.
"Nat, aku duluan ya!" Ucap Sella sambil tersenyum kecil. Dalam hatinya dia merasa cemburu karena Nathan merespon para gadis itu dan mengabaikanku.
"Oke, nanti aku nyusul."
"Oke." Balas Sella datar.
Leonathan Andrean, siapa sih yang gak kenal? Tidak hanya pintar dan tampan, dia juga seorang multitalenta yang jago dalam bidang apapun. Bahkan dirinya pernah memenangkan dua kali olimpiade matematika nasional yang mewakili sekolahnya. Itulah mengapa dia sangat populer di kalangan para gadis.
***
Dengan sangat kesal, Sella memasuki kelas dengan wajah yang kurang semangat. Ia langsung menaruh tubuhnya di atas meja sambil menatap Nathan yang sedang di kerumuni para gadis melalui jendela.
"Kenapa, Sel?" Tanya Naila, teman dekat Sella.
"Nggak apa-apa, Nai." Jawab Sella datar.
Naila Febriana atau sering disapa Naila, adalah teman sekelas sekaligus sahabat Sella. Hanya Naila orang satu-satunya yang selalu berada di samping Naila. Bahkan, Sella selalu menceritakan tentang Nathan ke Naila saja.
Tanpa ragu, Naila mendekatkan dirinya ke jendela sembari melihat apa yang terjadi di bawah sana.
"Oh, karena Nathan." Bisik Naila.
"Iya." Jawab singkat Sella tak semangat.
"Kasian banget." Celetuk Naila.
"Hibur dong kalau kasian!"
"Dari dulu aku sudah bilang, ungkapin aja perasaanmu sama Nathan!" Ucap Naila tegas.
"Aku takut."
"Takut kenapa lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Divided Love
RomanceApa jadinya jika satu hati dipaksa untuk mencintai dua orang sekaligus? Itu yang dirasakan Sella saat hatinya menjadi bimbang harus mencintai Edgar atau teman masa kecilnya, Nathan. ⚠️Cerita ini hanya fiktif, apabila ada kesamaan nama tokoh, latar...