Sella hanya terdiam mematung saja, sekaligus terkejut apa yang terjadi di hadapannya sekarang. Dia berpikir sejenak, apakah dirinya harus membantunya atau tidak?
Wajahnya amat ketakutan sambil mengepalkan kedua tangan dengan erat.
Keheningan terjadi beberapa saat. Hingga akhirnya salah seorang cowok itu berjalan mendekati Sella.
Yap! Siapa lagi kalau bukan Edgar, cowok yang baru saja terlibat perkelahian. Edgar langsung menyorotkan matanya dengan tajam ke arah Sella.
"K-kok, dia ngelihatin aku?" Batin Sella.
"Ya ampun, aku takut banget. Jangan sampai aku yang selanjutnya dipukul olehnya, cuma karena aku tidak sengaja melihatnya."
Nafas Sella terengah-engah, entah apa yang akan cowok itu lakukan terhadap dirinya.
Tak lama Edgar semakin mendekat dan lebih dekat ke arah Sella. Langsung Edgar mengangkat kedua tangannya ke samping Sella.
"K-kamu mau ngapain?" Tanya Sella ketakutan sembari memejamkan mata. "A-aku tahu aku salah, aku juga tidak akan memberitahunya kepada guru! Jadi, jangan pukul aku!"
Sella amat ketakutan, keringat dingin mengucur dari dahinya. Ia hanya bisa berbicara sambil menutup mata, dengan tangannya yang mencoba menghalangi wajahnya sendiri.
"Nih, sampah lo jatuh!" Ucap Edgar datar, sambil memegang sampah yang hendak Sella buang.
Mendengar apa yang di katakan Edgar, membuat Sella membuka mata secara perlahan dan juga terkejut.
"Kirain aku bakal di pukulin." Gumam Sella lega.
Sella sesegera mungkin mengambil sampah yang di pegang Edgar.
Ma...makasih." balas Sella gugup.
Tanpa mengatakan apapun, ia kemudian langsung pergi begitu saja meninggalkan Sella. Begitu juga dengan cowok yang masih tergeletak di tanah.
Sella mendekati cowok itu sambil berkata, "k-kamu gak apa-apa?"
"Iya, aku baik-baik saja."
Tak ingin berlama-lama, ia kemudian bangkit namun malah hampir terjatuh. Untung saja dengan cepat, Sella menahan badannya.
"Baik-baik saja apanya, tuh lutut kamu berdarah! Kamu gak bisa berdiri kan? Sini, kubantu!" Tawar Sella.
Sella merangkul cowok itu untuk di bawa ke UKS.
"Makasih, sudah menolongku."
"Iya, sama-sama." Balas Sella sambil tersenyum manis.
Cowok yang di awal biasa saja, tiba-tiba merasa terpana dan baru menyadari jika Sella memang sangat cantik apalagi sambil tersenyum.
"Nama kamu siapa?" Tanya cowok itu.
"Levaya Putri Gasella, panggil aja Sella."
"Aku Reynaldi, panggil aja Rey." Ucap Aldi sambil tersenyum.
"Iya."
***
Mereka akhirnya sampai di UKS.
"Aku masuk kelas dulu, perawat sebentar lagi dateng."
Rey langsung menarik tangan Sella saat hendak meninggalkannya.
"Tunggu!"
"Kenapa?" Tanya Sella.
"Kelasmu di mana?" Tanya Rey sambil memegang tangan Sella.
"Kenapa?"
"Aku mau jalan-jalan aja," jawab Rey santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Divided Love
RomanceApa jadinya jika satu hati dipaksa untuk mencintai dua orang sekaligus? Itu yang dirasakan Sella saat hatinya menjadi bimbang harus mencintai Edgar atau teman masa kecilnya, Nathan. ⚠️Cerita ini hanya fiktif, apabila ada kesamaan nama tokoh, latar...