Tak semua hal jalan dengan semestinya. Ekspetasi yang tinggi. Berkhayal semua berada di pihak kita, berharap semua orang memahami isi hati dan pikiran kita.
Amarahku meluap saat semua tak terjadi. Dadaku sesak. Suara teriakan sudah di ujung kerongkongan. Otakku mendidih untuk kesekian kalinya.
Namun. Kali ini. Untuk pertama kalinya. Aku bisa meredamnya. Aku bisa mengendalikannya.
Aku terima kecewa itu, aku terima kesedihan itu, aku tumpahkan semua air mata yang sejak tadi berada di ujung mata. Aku peluk tubuhku dengan cinta berharap semua akan berlalu.
Kesedihan akan berlalu. Amarah hanya sesaat. Terima semuanya, jangan pernah sekali-kali menyangkal rasa sakit itu. Kita hidup selamanya dengan perasaan itu.
Untuk diriku, aku bangga padamu.
-Bluevely🐾
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGAN SEMU
PoetrySepenggal kutipan yang mungkin mewakili perasaanmu. Perasaan yang mungkin susah untuk dijelaskan pada seseorang. Entah kisah yang terlalu abu-abu atau lawan bicara yang berusaha keras untuk mengerti, namun tetap tak mengerti. Terlalu abu-abu dan rum...