Cobalah pandang langit malam!
Indah bukan?
Sama seperti kamu!
Mata mu yang gelap namun memiliki kelap tersendiri seperti langit malam...
Lantas apakah kamu masih ingin bertanya mengapa aku begitu suka menatap matamu?-----
3 hari berlalu sejak insiden maaf-maafan antara Nanda dan Adit. Acha dan tiga teman nya kini sudah berada di SMA 1 Nusa. Yap! Mereka kesini ingin menyaksikan pertandingan futsal antar dua sekolah. Sebenarnya ini hanya turnamen yang di laksanakan setiap tahun untuk mempererat hubungan antara SMAN 3 Jakarta dan SMA 1 Nusa.
Perihal kedatangan Acha tentu saja karna Nathan yang meminta agar gadis itu datang menyemangati nya. Sementara Cella, gadis itu tentu akan datang karna turnamen ini diselenggarakan di sekolah Haikal. Dengan kata lain ia hanya ingin melihat Haikal. Tamara? Tentu ia akan datang karna Miko juga turut hadir hari ini. Kata nya sih hitung-hitung mojok gratis. Hanya Fanny yang tidak jelas atas dasar apa ia hadir hari ini. Itu menurut ketiga teman nya. Tapi kalau menurut Fanny sendiri, tentu saja ingin melihat Nathan.
"Guys gue mau ke wc bentar kebelet"
Pamit Acha yang langsung berlari meninggalkan ketiga teman nya tanpa menunggu respon mereka.Acha berlari sekuat tenaga menyusuri koridor melihat-lihat barangkali ada toilet di sekita sana. Jujur saja Acha tidak tau dimana toilet nya. Karna sebenarnya Acha juga pertama kali mendatangi tempat ini. Jadilah Acha berlari kesana kemari tidak tentu arah mencari toilet. Itu benar-benar sudah di ujung dan Acha tidak tahan lagi.
Brukkk.......
Baik ini salah Acha yang berlari kesetanan sampai menabrak seseorang tanpa sengaja. Cepat-cepat Acha meminta maaf dan langsung menanyakan toilet pada orang itu.
"Di belakang kamu kan itu toilet"
Tunjuk orang itu ke arah belakang Acha."Makasih"
Ucap Acha sambil berlari lagi. Ia bahkan tak sempat menatap wajah yang menunjukkan toilet itu pada nya. Ia hanya menunduk menahan rasa ingin buang air nya sembari berjalan di tempat dengan tidak teratur dari tadi.Orang itu tersenyum melihat tingkah Acha.
"Lucu"
Kata nya sambil terus memperhatikan Acha hingga gadis itu hilang di balik tembok toilet.Astaga demi apapun Acha lega setengah mati setelah melaksanakan hajat nya. Sepertinya ia terlalu banyak minum tadi sampai-sampai ia banyak mengeluarkan saat ia buang hajat tadi. Sambil merapikan baju nya, Acha berjalan keluar toilet.
"Udah?"
Dengan cepat Acha menoleh ke asal suara. Setelah tau siapa pemilik suara itu, Acha langsung tersenyum lebar."Udah"
Jawab nya sambil cengengesan."Minum apa sih sampe segitu nya kebelet nya?"
"Minum susu coklat tapi tadi dua gelas karna di paksa sama bi Nining"
Adu gadis itu sembari cemberut."Lucu banget sihhhh. Kalo gini aku jadi makin gemes sama kamu Cha"
Gemas Nathan sembari mencubiti pipi Acha."G ada mau kemana-mana lagi kan?"
Acha membalas dengan mengangguk"Yaudah kalo gitu ayo ke lapangan 5 menit lagi mulai"
Acha mengangguk lagi lalu menggandeng tangan Nathan dan mereka berdua berjalan menuju lapangan.Sampai nya di lapangan, Nathan mengantarkan Acha lebih dulu kepada teman-temannya. Lalu ia sendiri bergegas pergi menuju regu tim nya.
Setelah itu pertandingan dimulai.Sejujur nya pertandingan ini biasa saja bagi orang seperti Acha yang sejati nya tidak terlalu gemar dan tidak terlalu mengerti soal futsal. Tapi karna ini Nathan yang bertanding, tentu saja Acha ikut greget. Bahkan Acha tidak sadar meneriaki nama Nathan begitu kencang nya sampai-sampai Tamara dan Cella yang duduk di kanan dan kiri nya emosi sendiri dibuat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy Senior (On Going)
أدب المراهقين"Berharap kau datang pada ku sama dengan mengharapkan pelangi di gurun pasir. Tak pernah pasti, namun kehadiran nya selalu dinanti" -Nathan Pratama Adiputra "Aku tak seperti yang kau kira. Jadi, berhentilah berharap agar rasa sakit tak menyapa! Jika...