Katakan jika kau ingin melepaskan...
Dari pada kau tetap bertahan,
Namun hanya memberikan tangis tertahan!-----
Haikal membanting kasar tubuh nya di kasur. Rasa penasaran terus menghantui pikiran nya. Ia terus saja bertanya tanya apakah gadis yang ada di foto tadi adalah gadis yang sama dengan yang ia sukai? Lelah memikirkan nya, Haikal memilih membenamkan wajah nya di balik bantal dan tertidur dengan mengenakan seragam yang belum tanggal satu pun dari badan nya.
***
Pukul 22:08 Haikal baru bangun dari tidur nya. Ia langsung mandi setelah itu mengenakan baju santai nya yaitu kaos putih lengan pendek dan celana pendek di bawah lutut pas. Setelah selesai berpakaian ia memutuskan untuk turun ke dapur. Perut nya terasa lapar karna sejak siang ia memang tidak makan apa pun. Mood nya untuk makan siang tadi hilang saat ia tak menemukan gadis pujaan nya tadi pagi.
Berbicara tentang gadis pujaan nya, Haikal kembali mengingat foto yang dikirim kan Vikto kepada Nathan sore tadi. Pikiran nya kembali bertanya tanya. Mood nya untuk makan kembali hilang. Ia memutar tubuh berjalan kembali ke arah kamar nya. Bi sara yang memperhatikan nya hanya bisa melongo tidak mengerti.
Sampai di kamar ia langsung menyambar jaket serta kunci mobil kesayangan nya. Berlalu menuju garasi dan melewati Nathan yang masih senantiasa duduk di depan televisi.
"Mau kemana lo jam segini?"
Tanya Nathan saat melihat Haikal begitu terburu buru menuju garasi."Keluar bentar"
Saut Haikal sedikit berteriak dan terus melanjutkan langkah nya tanpa berbalik.Nathan hanya geleng geleng kepala melihat mood adik nya yang sangat cepat berubah.
Tujuan Haikal hanya satu. Taman! Disana ia selalu mendapat ketenangan. Saat sudah malam begini taman akan sepi dan hanya suara alam seperti suara jangkrik dan hembusan angin yang akan terdengar. Jangan lupakan lampu taman yang remang remang juga mampu membuat nya rileks.
Setelah sampai di area taman, Haikal memarkir mobil nya asal lalu berjalan masuk ke dalam taman. Ia terus berjalan menyusuri taman mencoba mencari tempat yang menurut nya cocok untuk ia jadikan tempat istirahat sementara.
Satu kursi panjang yang ada disana ia rasa tepat untuk nya saat ini. Ia menidurkan tubuh nya di kursi panjang itu. Memejamkan mata bukan untuk tidur namun sekedar untuk meresapi keadaan sekitar nya.
Seketika atensi nya beralih saat sebuah suara seperti seseorang yang sedang baradu argumen di sambungan telfon. Awal nya Haikal memilih tidak peduli dan kembali memejamkan mata nya. Namun suara orang yang sedang baradu argumen itu semakin keras hingga mau tidak mau Haikal berdiri berniat menghampiri pemilik suara itu dan menegur nya.
Tiga langkah lagi Haikal sampai pada pemilik suara itu, langkah nya terhenti saat menyadari siapa pemilik suara yang masih beradu argumen di telfon saat ini.
'Dicariin dari pagi sampe sore tau nya ketemu di sini malem malem'
Batin Haikal dengan senyum tipis yang tercetak jelas di bibir nya.Haikal mendekati gadis itu dan duduk di samping nya. Gadis itu terlalu sibuk beradu argumen dengan seseorang di sambungan telfon nya hingga tidak menyadari kehadiran Haikal yang duduk tepat di samping nya. Haikal terus tersenyum melihat setiap sudut wajah gadis itu walau hanya dari samping.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy Senior (On Going)
Novela Juvenil"Berharap kau datang pada ku sama dengan mengharapkan pelangi di gurun pasir. Tak pernah pasti, namun kehadiran nya selalu dinanti" -Nathan Pratama Adiputra "Aku tak seperti yang kau kira. Jadi, berhentilah berharap agar rasa sakit tak menyapa! Jika...