3

17 3 0
                                    

"Maaf pak bukannya saya tidak sopan, tapi saya sama sekali tidak tertarik melakukan itu. Saya akan tetap dalam agama saya, saya akan tetap dalam Tuhan saya. Lebih baik saya berdarah-darah bersama Yesus daripada saya berbahagia tanpanya"
Ucap Kevin dengan tegas, ia terlihat mulai emosi, tapi ia selalu punya kendali.

"Baiklah kau boleh pergi sekarang, pujilah Tuhanmu berjuta-juta kali, dan semoga kau dapatkan wanita yang sepadan. "
Kali ini ayah Shida jelas menghina
Kevin langsung keluar menerjang pintu, diikuti dengan Shida yang menangis dibelakangnya.

"Kau akan meninggalkanku? "
Tanya Shida sambil mencengkram erat jaket Kevin, ia sudah berurai air mata.

"Aku tidak akan melakukannya, aku berjanji, percayalah padaku"
Kevin memeluk Shida dan menenangkan gadis itu.

"Aku harus pergi ke gereja sekarang, aku akan berdoa dan memuji Tuhanku berjuta juta kali"
Kata Kevin sambil melepas pelukannya

"Maafkan ayahku vin, aku tau bukan itu yang ingin kau dengar, tapi-"

"Sudahlah tidak apa, sebenci apapun ayahmu pada Yesus, Yesus tetap mencintainya"
Kata Kevin memotong ucapan Shida dan meyakinkan gadis itu.

Pria itu masuk ke mobilnya, memacunya dengan kecepatan tinggi. Halaman Gereja menjadi berhentinya mobil berwarna biru tersebut

Ia menerjang masuk, berdiri di depan relief Yesus Kristus, berlutut dan memohon, meminta pertolongan nya.
Ia terus menangis dalam Doanya.

"Dalam nama Bapa, Putra, Dan Tuhan Yesus"
Itulah kata terakhir yang diucapkan Kevin dalam doanya

_
   _
     _

"Bagaimana? Kau mendapat ijinnya? Atau bahkan hatinya? Ah ibu tau ibu tak perlu menghawatirkan itu, kau pasti berhasil. "
Itulah kata kata yang meluncur dari mulut ibu Nia, ibu Kevin sendiri.

Kevin hanya tersenyum, memandangi ibunya yang terduduk di sampingnya. Ia menarik tangan ibunya yang menempel di pundaknya, menggenggam nya lalu mengelusnya pelan

"Ibu... Mereka tidak menyukaiku, mereka tidak menyukai agamaku"
Sebuah sungai kecil terbentuk di pipi kevin.
Seketika ekspresi ibu Nia berubah 180 derajat

"Mereka menolakmu? " Tanya ibu nia lagi.
Kevin tertunduk, ia tak mau mengulangi ucapannya lagi.

"Lalu aku sekarang harus bagaimana bu, apa yang harus ku lakukan"
Kevin terlihat bingung sekarang.

"Kau ingin meninggalkan agamamu untuk seorang wanita?, tidakkah kau sadar banyak wanita yang Tuhan siapkan untukmu, jika kau tetap bersamanya"
Bu Nia berusaha menenangkan Kevin.
Memberi tau Kevin agar tidak terburu buru mengambil keputusan apalagi saat dia sedang emosi seperti ini

"Bahkan saat kamu ditolak dengan hebat, Tuhanlah yang setia membantumu, dia akan membantumu bangkit"
Lanjut seorang wanita yang amat disayangi Kevin itu

TERIMA KASIH | CHIHARU SHIDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang