2

18 3 0
                                    

"Pacar???!!! " Ucap ayah Shida dengan nada sedikit tinggi
"Kau tidak pernah bilang kepada ayah sebelumnya kalau kau punya pacar" Lanjutnya

"Ya memang ayah, tapi kami sudah berpacaran selama 3 tahun, dan kami ingin melangsungkan lamarannya, kami hanya perlu izin dari ayah" Shida berusaha menenangkan ayahnya.

Ayah Shida bangkit dari duduknya, menatap Shida dalam-dalam, Shida yang duduk di sofa hanya menunduk, ia ketakutan, ia tau pernyataannya bahwa ia punya pacar adl sesuatu yg mengejutkan untuk ayahnya.

"Bawa dia kemari nanti" Kata ayah Shida sambil berlalu pergi.

"Ya ayah dia akan kesini pukul 19.00, setelah ia pulang bekerja" Shida mengatakan dengan senyuman, tapi tak ada jawaban dari ayahnya, pria berusia 55 tahun itu sudah berada di mulut tangga sekarang, bersiap menaikinya.

_
_
_

Kevin tertunduk lesu, bibirnya pucat.
Ia duduk di sofa, disampingnya seorang wanita berusaha menenangkannya.
"Kalau ayah bertanya padamu, apapun itu, jawablah dengan jujur, oke!? " Shida berusaha mengingatkan Kevin.
Kevin mengangguk, menandakan dia mengerti

Tok tok tok
Suara sepatu menuruni tangga, kini semakin dekat. Dan seorang pria tua berbadan besar berambut putih kini di hadapan Kevin.
Kevin langsung berdiri dan memberi hormat kepada ayah Shida. Bapak itu kemudian duduk di kursi depan Kevin.
Sebuah meja cantik dengan hiasan di dalam kaca menengahi keduanya.
Ayah Shida terdiam sejenak, berusaha mengamati kevin yang memandangnya penuh harap.

"Siapa namamu? " Tanya ayah Shida sambil menyalakan rokoknya

"Kevin pak, Kevin Sanjaya Sukamuljo"

"Jadi tujuanmu kesini adalah melamar Shida? "
Ayah Shida mengembuskan asap rokoknya.

"Benar sekali pak, jika bapak mengizinkan, saya ingin melamar anak bapak" Kevin benar benar menunjukkan wajah yakin.

"Memangnya apa pekerjaanmu?" Tanya ayah Shida lagi.

" Saya seorang dokter sekaligus petugas medis si Militer Angkatan Darat "

Ayah Shida mengangkat satu kakinya dan menompangkannya di kaki kirinya.
Memperhatikan sesuatu yang menggantung di leher Kevin, sebuah liontin yang membuatnya begitu jengkel.

"Kau boleh pergi, kami tak membutuhkanmu"
Kata ayah Shida bangkit dari duduknya, Shida yang terkejut pun langsung bangkit dari duduknya.

"Ayah! " Kata Shida dengan sedikit menekan.
Sedangkan Kevin masih terduduk, kakinya lemas, ia mendongak memandang ayah Shida dengan penuh harap.

"Maaf pak, jika saya boleh tau, apa alasan bapak menghalangi kami"
Tanya Kevin kepada ayah Shida yang sudah tampak kesal

"Bangunlah anak muda" Ayah Shida meraih tangan Kevin, pria berusia 27 tahun itupun bangkit dari duduknya.
Ayah Shida meraih liontin Kevin.

"Kau tau apa artinya ini? Kau sudah berpacaran dengan Shida selama 3 tahun, kau tau kami seorang Hindu, dan kau tidak bisa bersama kami, kau berbeda"
Ayah Shida menarik tangannya dari Kevin.

"Sekarang kau boleh pergi, aku sudah punya calon suami untuk Shida, namanya Chou, dia seorang Hindu baik-baik"
Lanjut pria tua itu.

"Ayah kau tidak bisa seperti ini" Shida ikut angkat bicara

"Diam Shida, aku tidak bicara padamu! "
Sebuah kata kata keras keluar dari mulut Ayah Shida, setetes air keluar dari pelupuk mata gadis berusia 25 tahun itu.

"Dan aku punya penawaran untukmu, jika kau mau pergi ke Pura bersama kami, melakukan apa yang kami lakukan, dan menyembsh dewa dewa kami, kau bisa jadi bagian dari keluarga kami"
Sebuah penawaran yang berat di lontarkan ayah Shida kepada Kevin.
Dan sesuatu yang sungguh mengejutkan dikatakan oleh Kevin

TERIMAKASIH
🤍🤍🤍

TERIMA KASIH | CHIHARU SHIDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang