2💗

80 3 0
                                    

Irene menatap bunga-bunga sakura yang bermekaran dari dalam jendela sampai sebuah tangan tepat di atas kepalanya ,mengelus elus sayang.
Membuat irene mengalihkan pandangannya ke samping.Terlihat pria tampan tinggi menatapnya sambil tersenyum lembut.

"Pergi!"usir irene sambil menatap pria itu dingin,

"RENE, aku tak akan pergi sampai kau sembuh,bagaimana aku pergi jika kau dan aegi masih di sini"ucap pria itu membuat Irene terdiam,air matanya menetes

"Aku sudah tau,dokter sudah mengatakannya padaku"ucap pria itu masih dengan senyuman lembutnya ,membuat leher Irene serasa tercekik.

"Bilang pada dokter aku ingin aborsi,aku tidak menginginkan aegi,aku masih memiliki banyak mimpi dan aku tidak ingin menjadi ibu"ucap Irene setengah berteriak membuat pria di sampingnya kaget kemudian memegang tangannya erat.

"Kau tau,aegi tidak minta di lahirkan di rahim siapapun,dia tidak bersalah,yang salah itu kita dan ayo biarkan aegi hidup.....ayo kita menikah?pinta pria itu sambil tersenyum kecil....membuat Irene terisak tangannya melepaskan tangan pria itu dengan keras.

"Aegi ini bukan milikmu"
"Aku tidak mencintaimu,selama ini aku mempermaikanmu karena kamu mencintaiku"
"Aku harus mengatakan berapa kali Oh Sehun,agar kau tau aku tidak mencintaimu"
"Kita sudah putus dan jangan menemuiku lagi!"ucapNya lantang tetap membuat pria tenang, senyuman kecil masih tersungging di bibir manisnya.

"Aku tau"ucapnya membuat pandangan mata mereka bertubrukan,mata Irene membelalak kaget hatinya bercampur aduk.Air matanya bahkan mengalir jauh lebih deras dari sebelumnya setelah itu terasa pria di sampingnya memeluknya dengan erat.

"Jangan mengasihaniKu dengan cara seperti ini Oh Sehun,setelah apa yang aku lakukan padamu,aku kotor,aku hina"
"Kau harusnya mengutukku,membenciku dan pergi dari hidupku"
"Bukan malah menjadi pria paling bodoh seperti ini"ucap Irene sambil terisak di pelukan pria itu sedang Oh Sehun semakin mengeratkan pelukannya.Irene bisa merasakan Nafas pria itu berhempus berat.tangan Irene masih menggantung di udara enggan memeluk balik pria itu.

"Baik jika kau tidak ingin aku nikahi aku menerima itu,tapi harus kamu tau Aku tidak pernah sedikitpun memandangmu seperti itu,karena aku memang benar-benar mencintaimu Irene"
"Aku jauh lebih bodoh jika aku membiarkanmu melenyapkan aegi,dia tidak berdosa Rene,jika kau tetap tidak mengginginkan aegi,lahiran,biarkan aegi hidup bersamaku,biarkan aku menjadi ayahnya,biarkan aegi merasakan cinta juga kasih sayang orangtuaNya sekalipun hanya bersamaku" ucap Sehun lembut membuat tangan membalas pelukan pria itu bahkan lebih erat,juga tangisan lirih lebih dalam dari sebelumnya.

Di tempat lain.

Seorang Pria bersama ke dua temanNya sedang duduk di sebuah kafe.Mereka mengobrol sambil makanan.
Tiba-tiba fokus pria itu buyar ketika ia melihat ke sudut ruangan kafe tempat itu.Tiba tiba pria itu tersenyum lebar.

"Seokjin,Seokjin..... Kim Seokjin"panggilan itu membuat Seokjin tersadar ia memudarkan senyumannya saat bayangan wanita cantik yang ia lihat ternyata hanya bayangan seseorang yang ia rindukan.

"Apa?"tanyaNya sedikit bingung membuat kedua temannya tertawa

"Kau melamun,kau memikirkan Irene kan?
"Kursi sebelah sana,tempat ini dan segala kenangan tentangnya" selidik temannya membuat Seokjin mendengus dan membuat temannya tertawa riuh

"Tidak,kau gila"
"Bagaimana aku merindukannya,bahkan aku muak hanya dengan melihatnya........dia berhianat lagi"
"Dan kalian harus tau aku dan Wonyoung sudah menjalin hubungan"ucap Seokjin

"Waw aku ketinggalan berita,kalian tidak memberitahuKu" ucap pria berkulit putih dengan senyum lebarannya

"Tentu saja kau ketinggalan berita karena kau sibuk meniduri perempuan perempuan koleksimu "sindir si Pria berambut Blonde membuat Seokjin geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua sahabatnya.

LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang