Bab 46

23 1 0
                                    


💔💔💔

Zia sudah pergi beberapa jam yang lalu tanpa Kenzie, karena bocah itu bilang kalau Salvia dan Akhtar telah berjanji dengannya akan membelikan sesuatu yang dia inginkan selama ini.

"Bisakah pembicaraan ini di mulai karena bocah di samping ku ini sebentar lagi akan pingsan". Canda Salvia kepada kedua pria yang saling tatapan dan Kenzie menatap salah satu pria itu yang berada didepannya dengan berbinar.

"Baiklah, Zayyan Raffasya Dharmendra!! Kenapa aku memanggil mu ke sini? Dan juga kenapa aku memanggil nama asli mu bukan nama samaran mu didepan Kenzie". Ucap Akhtar sedikit dingin.

"Maaf, Akhtar Farzan Wijaya. Nama yang selama ini aku pakai bukan nama yang ku inginkan dan kamu harus tahu aku melakukan semua ini demi keselamatan isteri dan anakku". Salvia sedikit terkejut dengan alasan Zayyan selama ini, sedangkan Akhtar yang sudah tahu bahwa Zayyan melakukan semua ini demi Zia dan Kenzie. Hingga berpura-pura hilang ingatan karena demi keselamatan orang yang ia sayangi dan cintai.

"Kakak semua melakukan semua ini demi keselamatan ayuk Zia dan Kenzie dari wanita ular itu?". Ujar Salvia.

Zayyan mengangguk dan menjawab pertanyaan Salvia.

"Iya, aku melakukan semua ini demi keselamatan Zia dan Kenzie dari keegoisan Dilara padaku. Meskipun selama ini aku harus terluka dan sangat merindukan Zia serta Kenzie dan seluruh keluarga ku yang lain". Salvia merasa iba dengan perjuangan Zayyan demi keselamatan seluruh keluarga dari keegoisan Dilara yang ingin memiliki Zayyan seutuhnya.

"Ya Allah, egois sekali sih wanita ular itu. Semoga saja dia mendapatkan semua balasan setimpal apa yang sudah dia lakukan". Zayyan dan Akhtar mengaminkan ucapan dari Salvia.

"Semoga saja wanita itu segera mendapatkan semua balasannya. Oh ya ampun, aku sampai lupa kenapa aku memanggil mu ke sini Zayyan. Apa alasanmu melakukan itu? Membuat Kenzie berbohong tentang pertemuan kamu dengannya?". Zayyan menjelaskan kepada Salvia dan Akhtar. Sedangkan Si kecil Kenzie telah tertidur di pangkuan Zayyan.

"Ya Allah, aku benar-benar benci dengan wanita ular itu. Kenapa sih dia egois sekali. Dulu dia melakukan hal kejam dengan kakak, terus pas kakak bertemu dan mencintai ayuk Zia, wanita itu datang kembali dan merebut kakak dari Ayuk Zia". Kesal Salvia setelah mendengar cerita dari Zayyan.

Sedangkan Zayyan hanya tersenyum tipis sambil mencium pucuk kepala Kenzie.

"Kamu benar baby. Zayyan, kalau kamu membutuhkan bantuan dariku bilang saja ya". Zayyan mengangguk.

Salvia tersenyum senang melihat kedua pria didepannya yang masih mencintai Zia dan yang dulu mencintai Zia kini menjadi teman baik. Ada rasa syukur yang di ucapkan oleh Salvia di dalam hatinya.

.
.
.

"Cucu nenek terlihat sangat bahagia sekali hari ini". Ucap Hera pada Kenzie.

"Tentu saja nek, kalena Paman Akhtar dan tante Salvia sudah beljanji akan membelikan hadiah untuk Kenzie". Ucap Kenzie semangat dengan senyuman, yang membuat Zia, Hera dan Orion ikut tersenyum juga.

"Wah, enak dong. Buat kakek adakan?". Tanya Orion.

Kenzie menggeleng dan menjawab pertanyaan itu.

"Kakekkan sudah tua, jadi tidak boleh meminta hadiah apapun dengan paman Akhtar yang boleh itu hanya Kenzie. Karena Kenzie masih kecil". Mendengar jawaban dari Kenzie membuat ketiga orang dewasa itu tertawa.

"Aduh, pintar sekali cucu kakek ini". Ucap Orion sambil mengelus kepala cucu pertamanya itu.

Mereka pun melanjutkan makan malamnya dan setelah itu mengobrol di ruang keluarga hingga Kenzie tertidur, Zia pun berpamitan dengan kedua mertuanya itu untuk terlebih dulu untuk tidur karena besok dia juga harus pagi-pagi ke rumah sakit.

How If, I Love You TooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang