Petunjuk Berharga

1.6K 171 103
                                    

Setelah makan siang selesai, Jimin dan Jungkook membersihkan piring kotor mereka. Sedangkan eomma Jeon dan Seokjin sedang berbincang di teras depan setelah menidurkan Areum.

"Jin..kalau eomma mengatakan sesuatu padamu, apa kamu akan marah padaku?" kata eomma Jeon dengan menggenggam kedua tangan Seokjin.

"Eomma, aku ngga akan pernah marah sama eomma. Eomma udah kuanggap seperti ibuku sendiri, jadi aku ngga akan marah sama sekali dan lagi eomma belum mengatakan apapun padaku, kenapa aku harus marah?" senyum Seokjin membalas genggaman tangan eomma Jeon.

Setelah menghela nafas cukup panjang dan siap menceritakan semuanya, eomma Jeon kembali menatap wajah Seokjin dengan perasaan sedih dan sedikit merasa bersalah.

"Sebelumnya..eomma minta maaf padamu jika eomma menyakiti perasaanmu. Jin..berpuluh tahun yang lalu, eomma pernah menemukan seorang bayi laki laki dengan tanda lahir di belakang lengan. Eomma ngga bisa ngerawat bayi laki laki tersebut karena keadaan eomma yang cukup sulit waktu itu. Akhirnya, eomma dan mendiang appa Jungkook menitipkan bayi laki laki itu ke sebuah Panti Asuhan. Sejak saat itu, eomma merasa bersalah pada bayi itu karena tidak merawatnya.

Saat melihatmu pertama kali, eomma melihat sebuah tanda lahir yang berada di belakang lenganmu, membuat eomma berpikir jika kamu adalah bayi laki laki yang kutemukan waktu itu juga Panti Asuhan yang kamu sebutkan dimana kamu tinggal sewaktu kecil adalah Panti Asuhan yang sama saat eomma menitipkan bayi laki laki itu. Maafkan eomma Seokjin, maafkan eomma." isak eomma Jeon saat menceritakan semuanya.

Seokjin begitu terkejut saat mendengarkan pengakuan eomma Jungkook yang membuatnya meneteskan air mata. Seokjin tidak bisa menyalahkan eomma Jeon apapun alasannya, karena eomma Jeon lah ia bisa hidup dengan layak walaupun di Panti Asuhan.

"Eomma, eomma ngga salah sama sekali dan aku berterima kasih pada eomma karena ngga ngebiarin aku dijalanan waktu itu. Eomma ngga perlu ngerasa bersalah sama aku, itu bukan salah eomma." peluk Seokjin untuk menenangkan eomma Jeon.

"Kamu memang sangat baik Jin, beruntung Jungkook punya kamu."

"Aku juga beruntung eomma bisa memiliki Jungkook.

Eemm..eomma, apa eomma punya petunjuk siapa orang tuaku?" tanya Seokjin hati hati.

"Maafkan eomma, eomma ngga tau sama sekali siapa orang tuamu yang sebenernya. Eomma hanya menemukanmu waktu itu di sebuah taman yang ngga jauh dari Panti Asuhan saat eomma dan mendiang appa Jungkook berjalan melewati taman itu."

Seokjin kembali lesu karena ia tidak bisa mendapatkan petunjuk apapun tentang siapa orang tuanya.

"Eomma baru ingat sesuatu. Saat eomma kembali berjalan melewati taman itu setelah meletakkanmu di Panti Asuhan, eomma ngga sengaja menemukan sebuah foto yang mungkin terjatuh dari keranjangmu waktu itu. Eomma masih menyimpannya, tunggu sebentar eomma cari." eomma Jeon bergegas masuk ke dalam kamarnya untuk mencari foto yang ditemukannya dulu.

Seokjin kembali mempunyai harapan besar dengan petunjuk baru yang ditemukan eomma Jungkook. Senyumnya kembali mengembang ketika bisa membayangkan bagaimana nantinya jika dia bisa bertemu kembali dengan keluarganya.

"Jin, mana eomma?" tanya Jungkook setelah selesai bersih bersih.

"Eomma masuk ke dalem tadi. Gimana Jimin?"

"Dia udah mendingan, sekarang lagi nemenin Areum di kamar. Katanya dia kangen tidur bareng Areum, ya udah aku suruh dia tidur sama Areum sekalian buat nenangin pikirannya dari Direktur Sialan itu."

"Kookie.."

"Maaf sayang, aku kelepasan ngomong gitu habisnya aku tuh masih kesel banget sama dia." kata Jungkook.

Because Of Baby || JINKOOK (Complete) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang