06 🍄

460 48 0
                                    

Warning !
Typo bertebaran
&
Bahasa campur aduk !
SELAMAT MEMBACA 🍄

TARAAMAKJRENGG!!

Haechan melotot ketika tau siapa yang menabraknya sekaligus menolongnya.

Si alis camar jelek.

Lalu Haechan menatap tajam orang didepannya itu. "Wah ketemu lagi nih kita!", Ucap Haechan remeh.

Pemuda beralis camar itu pun mengerutkan dahinya. Apa maksud perkataan pemuda berkulit tan ini?

"Maaf, apa maks-"

"Halah ngga usah sok kaga tau! Lo kan yang nabrak gue di supermarket kemarin?! ", Ucap Haechan menggebu-gebu, ia ingin meluapkan kemarahannya kepada pemuda si alis camar ini.

Ya, pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan sebutan 'si alis camar jelek'. Kalau dipikir-pikir ya... Yang punya sebutan itu cuma Mark kan?

"What?", Mark berpikir sejenak. Otaknya masih loading.

"Cihh", Haechan mendecih. Rasanya ingin saja ia menjambak rambut hitam pemuda didepannya itu.

Hampir 5 menit berkutat dengan pikirannya, akhirnya Mark mengingat kejadian kemarin di supermarket. Ck, masih muda udah pikun aja.

"Oh it-"

Drrtt !

Drrtt !

Drrtt !

"Ah sial! Mengganggu saja!", Batin Mark.

Mark sedikit menjauh dari Haechan dan temannya itu untuk mengangkat telponnya. Oh ya! ngomong-ngomong soal Doyoung, ia sudah masuk ke kelas. Ya, ada jadwal mengajar. Jadi dia meninggalkan Mark yang mungkin sedang ribut dengan Haechan tanpa niatan untuk membantu nya.

"Ah iya tuan, saya minta maaf... 15 menit lagi saya akan kesana."

"...."

"Iya pak, sekali lagi saya minta maaf."

Mark menutup telponnya dan menghela nafas kasar. Sial sekali! Gara-gara masalah kecil, ia jadi melupakan meeting nya dengan klien ayahnya.

"Udah telponnya? Sekarang lo harus tanggung jawab! Karna lo yang udah 2 kali nabrak gue, dan bikin pantat gue jadi nyeri!", Habis sudah kesabaran Haechan.

"Kan gue udah minta maaf! Lagian tinggal pergi ke dokter aja apa susahnya?!", Ucap Mark emosi. Pasalnya ia sudah minta maaf berkali-kali, namun pemuda berkulit tan ini masih saja marah-marah kepadanya.

"Enak bener ya itu mulut kalo ngomong, nih ya gue kasih tau! Gara-gara lo juga mood gue jadi rusak!", Mendengar hal itu Mark lantas membulatkan matanya. Apa hubungannya?

"Lah? Apa hubungannya bocah, astaga...", Oke Mark pusing sekarang.

"Ya ada lah! Lu nya aja yang kaga sadar! Btw jangan panggil aku bocah, paman!", Haechan menirukan logat kartun yang biasanya ditayangkan di TV.

Gummy Bear - MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang