07 🍄

427 49 1
                                    

Warning !
Typo bertebaran
&
Bahasa campur aduk!
SELAMAT MEMBACA 🍄

Kringgg!!!

Bel pulang sekolah pun terdengar nyaring. Para siswa tentu senangnya bukan main, termasuk Haechan dan Renjun. Mereka ingin cepat-cepat pulang karna lelah berpikir hampir seharian.

Setelah keluar dari kelas, Haechan berniat mengecek jam yang tertera di layar kunci HP nya.

"Udah jam 4 sore.", Gumamnya.

Lantas ia pergi bersama Renjun yang mengikuti nya dari belakang. Renjun tengah sibuk mengscroll media sosial nya. Kalau sampai nabrak orang gimana coba?

Saat hampir sampai di depan gerbang sekolah, suara yang begitu familiar manyapa telinga Haechan dengan tidak ramahnya.

"WOI ITEM!", Haechan menengok ke arah sumber suara. Disana ia hanya mendapati seorang laki-laki berjas kantoran dengan wajah yang muram.

Tunggu...
Bukankah itu pemuda yang sudah 2 kali menabraknya? Untuk apa dia kembali lagi kesini? Ah, apa ia ingin memberikan banyak gummy bear seperti yang dijanjikan? Tapi kenapa wajahnya muram? Haechan mulai penasaran sekarang.

Ia berniat untuk menemui pemuda itu sebelum seseorang berlari ke arah pemuda itu dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Bang ayo balik!", Ajak Jeno. Ya, itu Jeno dan lelaki didepannya ini adalah Mark.

Setelah selesai berurusan dengan tuan Kang tadi, Mark langsung bergegas untuk pergi ke sekolahan adiknya. Sebelumnya dia sudah memberi kabar bahwa Mark lah yang akan menjemput Jeno.

"Nanti, abang masih punya urusan.", Ucap Mark dingin. Hal itu sontak membuat Jeno mengerutkan keningnya. Apa yang terjadi dengan kakaknya?

Mark menatap lurus ke depan, pandangan nya terus menatap sosok pemuda berkulit tan. Jeno yang penasaran tentang apa yang dilihat kakaknya ini langsung membalikkan tubuhnya dan mengikuti arah pandang Mark.

Dan ternyata arah pandangannya... Mengarah kepada sahabatnya, Haechan.

Jeno tersentak kaget, saat melihat kakaknya yang berjalan meninggalkan dia untuk mendekat kepada seseorang. Tanpa ba-bi-bu ia langsung mengikuti kakaknya dari belakang. Sebenarnya kakaknya ini kenapa?

Jeno berhenti tepat dibelakang Mark. Lalu ia melihat orang yang ditemui kakaknya, dan benar saja orang itu adalah Haechan!

"Bang-", Ucapan Jeno terpotong karna suara sahabatnya itu.

"Ngapain lo? Oh iya mana gummy bear gue?", Tagih Haechan, sedangkan Jeno menatap Haechan dan Mark secara bergantian dengan raut wajah kebingungan. Mark? Dia menatap tajam ke arah Haechan.

"Maks-", Lagi-lagi ucapan Jeno terpotong. Kali ini bukan karna suara sahabatnya, melainkan kakak nya.

"Tanggung jawab.", Haechan mengernyit bingung, apa maksud dari pemuda beralis camar ini?

"Maksud lo apa? Dateng-dateng minta tanggung jawab! Bunting lo?!", Setelah berkata seperti itu, Haechan melihat Renjun dengan wajah yang berseri-seri. "Gila, daritadi lemot bener jalannya.", Batin Haechan.

Renjun yang sadar akan keberadaan Mark pun langsung kaget. "Loh? Chan? Dia-", "Gue minta lo tanggung jawab Haechan!" Kali ini ucapan Renjun lah yang terpotong karna suara Mark.

"Tanggung jawab apa sih?!", Haechan mulai emosi. Renjun dan Jeno pun hanya diam menyaksikan perdebatan antara Haechan dengan Mark. Mereka sudah kapok karna ucapannya selalu dipotong.

"Gara-gara lo gue jadi telat meeting anjing!", Ucap Mark emosi. Ia menatap manik mata Haechan dengan sorot kemarahan.

Haechan melotot. Apa-apaan ini? Memang ia sudah berbuat apa sehingga pemuda beralis camar ini telat meeting? Sangat tidak masuk akal!

"Lah? Emang gue ngapain sampe lo telat meeting?! Lo jangan asal nuduh-nuduh dong!", Ucap Haechan tak kalah emosi.

"Gara-gara kelakuan lo tadi pas di kantin! Pake segala marah-marah, minta tanggungjawab, terus mikir lama dan berakhir minta dibeliin gummy bear! Itu ngulur-ulur waktu gue buat meeting bangsat!", Jelas Mark.

"Lah siapa suruh lo ngeladenin gue? Lagian lo nya kali yang emang dasarnya kaga bisa menghargai waktu, makanya sampe telat meeting!", Mark menggeram, ia sangat kesal terhadap sikap Haechan yang kelewat menyebalkan ini.

"Gue ngga mau tau, lo harus tanggung jawab!"

"Cihh, apapun masalahmu ya bukan masalah saya." Ucap Haechan santai. Lagian ini memang bukan salahnya kan? Mark saja yang tidak bisa menghargai waktu!

"Lo-", Oke kali ini ucapan Mark yang dipotong oleh suara Jeno.

"Eitt... Eitt! Udah kali ah, masa gitu doang ribut kalian! Udah sore nih, sampe kapan kalian mau ribut terus? Mana perut gue udah laper...", Jeno menampilkan wajah memelasnya, yang membuat Mark, Haechan dan Renjun ingin muntah rasanya.

"Misi gitu diing ribit kiliin! Eh Jen asal lo tau, gara-gara si item ini nih-", Jeda Mark sambil menunjuk Haechan. "Dia udah bikin perusahaan papah gagal bangun proyek bareng perusahaan lain!", Jeno melongo tak percaya. Sedangkan Haechan melotot menatap Mark tak terima.

"Bayangin Jen, papah bakal sekecewa apa.", Jeno beralih menatap Haechan dengan raut wajah yang sulit diartikan.

"Udahlah bang, kita pulang aja." Jeno menyeret kakaknya untuk masuk kedalam mobil.

"Eh, awas ya! Urusan kita belum selesai", Peringat Mark terhadap Haechan, lalu pergi menuju mobilnya.

Haechan hanya diam, lalu menatap kepergian dua pemuda itu dengan tatapan yang penuh kebingungan.

Sebenarnya apa hubungan Mark dengan Jeno? Apa mereka saudara kandung? Kalau iya, kenapa ia tidak pernah melihatnya? Pikiran Haechan mulai kacau sekarang. Ia beralih menatap Renjun yang sedang menatapnya dengan wajah yang sama yaitu kebingungan.

"Udah, tenangin dulu pikiran lo. Emm seharian ini lo belum makan gummy bear kan?"

Ah iya, Renjun benar! seharian ini dia belum menyentuh cemilan kenyal berbentuk beruang itu.
Setelah itu mereka berdua memutuskan untuk pulang dan beristirahat dengan santai dirumah.

-TBC-

Halo !
Update again nih, jangan lupa vote & comments 😉
- Cristine 🍄

Gummy Bear - MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang