Can you help me to click vote below??
“Ya elah, cuma gitu doang” keluh Zera.
“Heh, kasihan Naya tau” iba Dea,
“Bodo amat, kenal juga kaga” Dea menabok pundak Zera dengan keras. “Lo ga mau nyusul kembaranmu Na?” ucap Dea hati hati, karena dia tau jika hubungan bersaudara itu tidaklah bagus.
Setelah mendengar ucapan Dea, Zera melebarkan matanya “Sorry Nat, gue lupa kalau lo sama dia saudara. Habis lo sama dia beda banget, udah kembar ga identik, lo cantik, dia- HEH SAKIT!!” Dea melakukan itu agar Zera menghentikan ucapanya, kadang mulut Zera ga bisa di filter! walaupun yang dia katakan memang fakta.
Natha tidak menggubris perkataan mereka, dia masih menatap pintu kantin yang ditinggalkan Naya dan Theo.
Baginya, itulah konsekuensi yang harus ditanggung Naya karena sudah mendekati laki laki yang sudah mempunyai tunangan dan berperan sebagai pelakor dalam hubungan Theo dan Rena. Kasar? tetapi faktanya demikian. Walaupun tunangan tersebut hanyalah paksaan.
Theo? laki laki yang brengsek dan tidak tahu diri. Karena dialah sebenarnya dalang utamanya.
Walaupun dia bukanlah Natha yang asli, dia tahu mengerti perasaan Natha. Natha yang asli juga tidak peduli.
Dia mengalihkan pandangan dan tidak sengaja bertatapan dengan Dior. Otak dan hatinya sejalan untuk menyuruh segera mengalihkan pandangan, tetapi dia tidak bisa. Natha tau bahwa Dior orang paling gila di sepanjang alur novel. Hampir 5 detik mereka bertatap-tatapan, Dior menunjukkan taringnya, senyum seringai tanpa ditutup-tutupi. Dan Natha tau seringai tersebut ditujukan kepadanya.
“Nath ayo balik” ucap Dea menghentikan sesi tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dulcet
ChickLitDulcet /ˈdəlsət/ (adj) halus (especially of sound) sweet and soothing (often used ironically). - Sesampainya di ruangan, Natha membuka dengan kunci yang dia pegang. Ane baru tahu ternyata Natha adalah ketua ekskul. Sebenarnya hari ini tidak ada jad...