04: reason

356 34 0
                                    

Can you help me to click vote below??

---
Karena keadaan kelas sudah mulai kosong, Natha bergegas untuk keluar dan berjalan menuju tempat ekskul, Ekskul Debat

Sambil berjalan, ia menikmati pemandangan sekolah novel ini, rasanya berbeda sekali dengan SMA nya yang dulu. Rasanya dia memasuki sekolah sekolah abad dulu, karena bangunan yang dibuat classic tetapi fasilitas modern. 

Disini juga dia merasa dihargai, setiap dia berjalan hampir semua orang menyapanya walaupun hanya dengan senyuman. Dan dia membalasnya dengan anggukan kepala. Hal ini tidak akan mungkin terjadi di sekolahnya dulu. 

Sesampainya di ruangan, Natha membuka dengan kunci yang dia pegang. Ane baru tahu ternyata Natha adalah ketua ekskul. 

Sebenarnya hari ini tidak ada jadwal ekskul sama sekali, hanya saja pengurus merencanakan untuk mengadakan rapat. Dan dia sebagai ketua dan pemegang salah satu kuncinya terpaksa untuk ikut rapat. 

Dia membuka jendela dan melihat pemandangan lapangan. Entah mengapa dia merasakan ini adalah pemandangan terindah. Dia melamun sambil memikirkan perkataan Dea beberapa menit yang lalu.

Setelah jam pelajaran telah usai, mereka dengan cepat membereskan buku masing masing. Natha memasukkan buku dan juga tab nya ke dalam tas. Tapi kegiatannya terhenti ketika mendengar Dea berkata dengan pelan.  

“Nath, lo baru sakit? dari tadi pagi lo pendiam banget” 

“Enggak, gue ga sakit” karena gue bukan Natha!

“Nath?” ucapnya pelan, “please Nath, jangan ulangi lagi yang lo lakuin tadi, ini buat kebaikan lo sendiri” 

“Gue sengaja negur lo biar ga di notice sama dia, walaupun dia paling ganteng tapi dia adalah orang yang paling gila. Intinya jangan sampai dekat sama dia” dia menghela nafas, “gue sebagai sepupunya sering tertipu dengan topengnya untuk mengelabui semua orang” 

“Sebenarnya ini adalah rahasia sebagian keluarga besar, tapi gue kasih tau lo sebagai peringatan” sesudah itu dia menggendong tasnya, “gue pergi dulu”

Tetapi hal tersebut hanyalah sesaat, sebelum seseorang memeluknya dari belakang.

“Nana, Do you miss me?” ucap Dior setengah mendesah karena lega bisa bertemu dengan Nananya.

Tapi sayangnya lo terlambat ngasih tau Natha, Dea.

---

DulcetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang