Apa kabar gaes?
Ada yang nungguin Laila gak?
Yaudah mulai aja yuk...
Happy reading....♠♠♠
Sesuai dengan perintah bian,Adi sudah tiba di gedung tua dimana Laila diperkosa...
"Apa lo,yang udah merkosa Laila?"tanya bian yang tengah menahan emosi.
"Bukan!"jawab Adi
"Tapi,lo yang udah bawa Laila ke rumah sakit,berarti lo tau,kan?"ucapnya mulai meninggi
"Orang suruhan Nina"jawab Adi
"Siapa?,bukannya Lo juga suruhan Nina ya?"tanya nya lagi
"Gue emang suruhan Nina,tapi gue gak merkosa Laila"jawab adi
"Bullsit,lo anjing"maki bian
"Sumpah,gue gak merkosa Laila,gak mungkin gue merkosa orang yang gue-"ucap nya terhenti
"Yang apa?"potong bian
"Gue,sayang sama Laila,gue cinta sama dia,dari awal gue liat dia,gue udah suka sama dia"lanjutnya.
"Laila milik gue,jadi lo gausah deketin dia lagi
"Emang lo siapanya Laila?,gue berhak buat deketin dia"ucapnya
"Gue orang yang bakal selalu ada buat Laila,gue temen kecil Laila,dan gue orang yang selalu ngelindungin dia,ingat itu!"ucapnya,lalu berlalu meninggalkan Adi.
"Gue bakalan tetep deketin dia"ucapnya saat bian sudah tak ada dihadapannya.
♠ ♠ ♠
Nina tengah bersantai duduk di kursi yang berada di ruang tengah itu sedang asik dengan handphone-nya
"Nina,saya ingin berbicara sama kamu"ucap bunda dan Nina langsung menoleh pada bunda dan meletakan hape-nya di meja
"Ada apa,Tante?"tanya Nina sambil berdiri menghadap bunda
PLAKK
Sebuah tamparan keras ia layangkan pada pipi Nina untuk melampiaskan kekecewaannya.nina pun mengusap pipinya yang merah akibat tamparan bunda.
"Kenapa tante,tampar aku?"tanyanya sambil menitikkan air mata
"Kamu masih bertanya,kenapa saya tampar kamu?,apa kamu tidak sadar apa yang telah kamu lakukan?"bentak bunda.
"Ada apa,ini?"tanya tante dewi-ibu Nina.yang baru saja datang dari dapur.
"Mah,aku ditampar tante Sofya"adunya sambil memeluk Dewi.
"Apa benar,sofya?"tanyanya
"Iya,saya menampar Nina,bahkan itu pun belum cukup buat nbus semua kesalahannya"jawabnya
"Kesalahan apa?"tanyanya lagi
"Nina,menyuruh preman untuk memperkosa anak saya"lantangnya.dengan cepat Nina menggeleng mengelak.
"Gak mah,itu bohong"elaknya
"Diam kamu"bentak Sofya
"Tidak mungkin,anak saya ini,anak baik baik,jadi tidak mungkin Nina melakukan itu"Belanya
"Anak saya sendiri yang mengatakan,Nina yang udah buat itu semua"jawabnya lagi.
"Halah,anak kamu kan pembohong,jadi bisa saja kan dia membohongi kamu"cibirnya
"Jaga ya mulut kakak,"ucapnya
"Lebih baik kamu pergi dari rumah saya sebelum saya panggil satpam"usianya
"Baik,saya akan pergi,tapi ingat,saya akan mencari bukti,bahwa Nina salah"ucapnya lalu pergi dari rumah itu.
"Kamu gakpapa,sayang?"tanya Dewi Nina hanya menggeleng.
"Gawat kalau tante Sofya sampe punya bukti,gue harus lakuin sesuatu"batin nya.
♠ ♠ ♠
"Maaf,maaf La,gak seharusnya gue turutin semua perintah Nina,harusnya gue bawa lo pergi dari sana,sorry,I am sorry Laila"lirihnya sambil melihat tubuh Laila yang tengah tertidur akibat obat penenang.Adi,ya,lelaki itu tengah melihat kondisi laila.ia pun beralih mengambil tangan Laila dan ia pegang dengan lembut.
"La,harusnya gue lindungin lo,bukannya malah nyusahin lo, tapi gue janji,gue bakalan jagain lo,gue bakal bilang kalo gue sayang sama lo,tapi gue gak yakin setelah ini lo bakal maafin gue"lirihnya lagi.perlahan Laila membuka mata dan yang pertama ia lihat adalah Adi yang tengah tertunduk.
"Adi...."ucapnya.Adi dengan panik langsung menghapus air matanya dan menoleh ke arah Laila.
"La?"ucapnya
"Pergi!"ucapnya datar
"Tapi,La gue-"ucapnya terpotong setelah Laila memotongnya
"Gue bilang pergi,gak puas lo hancurin masa depan gue?,HAH?"ucapnya mulai meninggi
"Tapi La,"ucapnya tak ia lanjutkan setelah melihat Laila susah payah untuk duduk dan mendorong dada bidang Adi.
"Gue bilang pergi,kenapa sih lo?"teriaknya
"Gue minta maaf,La,gue ngerasa bersalah"lirihnya
"Gue,takut,Di"ucapnya,dan Adi langsung memeluk tubuh Laila yang lemah.
"Gak perlu takut,gue bakal lindungin lo,"ucapnya dalam pelukan Laila
"Lo siapa sih,Di?"tanyannya
"Lo juga bakal tau gue siapa,tapi nanti"ucapnya sambil melepaskan pelukan itu.
"Di?"panggilnya
"Kenapa?,ada,yang sakit?"tanya Adi.laila pun menyentuh perutnya dengan memandang wajah Adi.
"Gue takut,ada yang tumbuh disini"ucapnya sambil menyentuh perutnya.sebenarnya Adi juga menakutkan hal itu terjadi namun ia terus berfikir positif bahwa itu semua takkan terjadi.
"Ada gue"ucapnya sambil mengelus puncak kepala laila.♠ ♠ ♠
Hai gaes,nji balik lagi nih,gimana kabarnya hari ini?
Udah senyum hari ini?
Gaes semoga suka nya karya pertama ku ini..
Jangan lupa votment ya kawan..
SEEYOU..babay
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU BUKAN PEMBUNUH,NEK!
Teen Fictiontentang gadis cantik nan pemberani namun menyimpan banyak luka