"terkadang,kita hanya bisa diam disaat semua orang tak mendengar apa yang kita bicarakan"
~Laila Ganeswara~
• • •
Sesampainya di rumah Laila langsung membersihkan diri ,badannya yang tadi terasa lengket,bau,dan kotor kini kembali segar.laila duduk di meja riasnya sembari mengeringkan rambutnya dengan alat berwarna merah itu.
TOK.TOK.TOK
terdengar ketukan pada pintu kamar Laila,"masuk"teriak laila.terlihat seseorang membuka pintu kamarnya dan berjalan mendekati Laila,"Ada apa,bun?"tanya Laila sambil mematikan alat pengering rambut itu dan meletakannya di tempat awalnya.
"Sayang,kamu ikut ya,ke acara ulang tahun Nina"ucap bunda.Nina adalah sepupu ku,dia suka sekali menggangguku,"Tapi,Bun,Nina gak akan suka kalo aku ada disana,nenek juga,pasti bakal marah sama laila,aku gak ikut ya mah"bujuk Laila agar di ijinkan untuk tidak ikut.dengan lembut bunda mengusap kepala Laila,"sayang,jangan gitu dong,kalo mereka gak suka sama kamu,kau jangan membalas mereka dengan cara kamu gak suka juga,tapi kamu baikkin mereka sampai mereka juga baik ke kamu,ngerti?,kalo ngerti kamu ikut bunda ya,bunda tunggu di bawah"ucap bunda,"iya Bun"jawab laila.bunda pun kembali keluar dari kamar Laila.
• • •
HAPPY BIRTHDAY TO YOU
HAPPY BIRTHDAY TO YOU
HAPPY BIRTHDAY...
HAPPY BIRTHDAY....
HAPPY BIRTHDAY NINA......Nyanyian itu terdengar sampai ke dapur tempat laila sekarang,ia enggan untuk menemui nenek dan keluarga lainnya hingga ia memilih untuk duduk di meja makan di dapur,bukan apa apa ia takut kalau ia menemui keluarga yang ada disana ia akan ribut dengan sepupu sepupunya.
"Mau minum apa,non?"tanya mbok Jum yang baru saja datang dari ruang tamu.
"Teh aja,mbok"jawab Laila,"baik,non"mbok Jum pun membuatkan Laila teh sesuai dengan pinta Laila."kenapa gak di dalem,non?"tanya mbok Jum yang berada di belakang Laila,"laila takut kalo,di dalem"jawab Laila sambil tersenyum menahan pedih yang ada di dada nya.lalu mbok Jum pun mendekatinya lagi sambil menyodorkan secangkir teh,"ini non,tehnya"sodornya.laila pun mengambilnya setelah Laila mengambil teh nya mbok jum ikut duduk di sebelah Laila,"yang sabar ya,non"obatnya,"iya,mbok makasih"ucap Laila sambil menerbitkan senyuman terbaiknya.namun senyuman laila memudar ketika ia melihat seseorang dengan gaun selutut mendekatinya dengan membawa sepiring kecil kue.
"Eh,La,kok gak di dalem sih"salahnya.namun Laila hanya menatap tajam seolah iya berkata'mau apa lo'.
"Eh La,Lo mau kue gak?,nih enak kok"tawarnya
"Lo mau apa?,jangan sok baik lo gue tau Lo cuma pura pura"tajamnya.ya,wanita itu adalah Nina sepupu dari laila,Nina nampak kesal saat dapat tatapan tajam dari Laila ia pun mulai melempar kue itu ke wajah Laila hingga wajah Laila terpenuhi dengan kue.
"Lo apaan sih,lo ngotorin muka gue nih"kesal Laila setelah wajahnya terkena kue itu,ia berdiri kembali menatap tajam wajah Nina
"Siapa suruh lo lawan gue,gak tau malu lo,berani banget lo dateng kesini nunjukin batang idung lo"teriak Nina dengan melipat tangan di dada
Lalu Laila pun berjalan menuju wastafel untuk membersihkan wajahnya dirasa sudah bersih ia pun kembali menghadapi Nina
"Pembunuh kaya lo,gak pantes ada disini"ucap Nina,"siapa yang lo bilang pembunuh,hah?"lawan Laila,"siapa lagi kalau bukan lo,Laila Ganeswara,cucu kesayangan kakek nirmawan yang tega bunuh kakeknya sendiri"teriak Nina
Laila menatap tajam Nina dan ia pun melayangkan tamparan keras di pipi Nina.
"Sekali lagi lo bilang gue pembunuh,hidup lo gak akan tenang!"ancam laila.mbok Jum yang melihat itu kaget dan langsung memisahkan keduanya,"udah ya non,mending kita ke dalam"ucap mbok Jum kepada Nina berniat untuk memisahkan keduanya.
"Kenapa,lo bakal bunuh gue juga?"lawan Nina tak mau mendengarkan mbok Jum,"Dasar,pembunuh!"makinya.laila mengepalkan tangannya marah.
"GUE BUKAN PEMBUNUH,ANJ*NG"teriak Laila tak terima sampai semua keluarga nya berdatangan ke dapur mengerumuni mereka.
"Ada apa ini?"tanya nenek sambil memegang bahu Nina,Nina pun menatap sang nenek sambil mengeluarkan air mata,"Nek,dia mau bunuh aku"adu Nina pada nenek.nenek beralih menatap Laila,"kamu juga mau bunuh cucu saya,setelah suami saya,hah"sentak nenek.laila menangis mendengar sentakan neneknya.
"Aku bukan pembunuh nek"lirihnya pelan.kedua orang tua laila datang bersama adiknya langsung mendekati Laila bunda langsung memeluk erat tubuh Laila saat melihat Laila menangis.
"Kenapa,sayang?"lembut bunda,namun Laila tak kunjung menjawab."Lain kali jangan bawa pembunuh itu kerumah saya lagi!"ucap Tante Dewi ibu dari nina.
"Cukup kak,anak saya bukan pembunuh"bela ayah
"Hardi,dia itu pembunuh,dia itu pembunuh ayah kamu"sentak nenek.hardi terlihat sangat muak dengan perilaku keluarganya terhadap putrinya itu,"kita pulang sekarang"ajak hardi-ayah laila.merekapun berjalan meninggalkan kerumunan itu dan kembali pulang.NEXT???
VOTE DAN KOMENMU BAHAGIAKU....
SUKA GAK SAMA ALURNYA...
SUKA GAK SAMA CERITANYA...
KIRA KIRA APA YANG TERJADI SAMA KELUARGA LAILA? ,
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU BUKAN PEMBUNUH,NEK!
Ficção Adolescentetentang gadis cantik nan pemberani namun menyimpan banyak luka