5.PEMERKOSAAN

14 16 8
                                    

Garing banget ya gaes,tapi semoga suka...
                           Happy reading~
  Vote and komennya jangan lupa gaes.....
                 
                                  ♠ ♠ ♠
Laila perlahan membuka matanya ia melihat sekeliling ruangan yang berwarna putih ia terasa ngilu disekujur tubuhnya.
"Bagaimana,keadaan kamu?"tanya dokter yang baru saja datang dengan membawa sebuah boneka bear berukuran kecil.
"Siapa yang bawa saya kesini,dok?"lemah Laila ia begitu terlihat sangat begitu lemah.
"Tadi,teman kamu yang mengantarkan kamu,oh iya ini untuk,kamu"jawab dokter sambil menyerahkan boneka yang tadi ia bawa,Laila pun mencoba untuk bangun dari posisinya,dengan susah payah ia menyender.
"Terima kasih,dok"ucapnya sambil menerima boneka itu.
"Sekarang,kamu merasakan apa?"tanya dokter
"Saya rasa,badan saya sakit semua"jawab Laila
"Baik,tadi saya sudah menyuruh teman kamu,untuk menghubungi keluarga kamu"ujar dokter.
"Nama dokter,siapa?"tanya Laila
"Saya gewa Andrian,kamu bisa panggil saya gewa"jawabnya
"Saya,Laila,dokter boleh panggil apa aja"ucapnya
"Panggil,sayang bagaimana?"ucap dokter gewa mencoba untuk merayu laila.dan Laila hanya tersenyum karena tersipu malu.
"Dokter ini bisa aja,nanti istri dokter marah lho"jawab Laila dengan keadaan pipi merah akibat tersipu malu ulah sang dokter.
"Kata siapa,saya punya istri?,saya ini bujangan tau"ucapnya.
"Yang bener,tapi dokter ini ganteng lho"ucap Laila
"Jadi saya ganteng,nih"ucap dokter lagi lagi merayu Laila
"Udahlah dok"ucapnya.laila pun tampak berpikir lalu bertanya pada dokter,"oiya,dok,sebenarnya saya kenapa?"ucap Laila tampak kebingungan
"Kenapa,Laila tak mengingat kejadian itu?"batin dokter gewa
"Dok,saya kenapa?"ulangnya
"Tapi kamu harus janji kamu gak bakalan sedih denger ini"ucap dokter ragu.
"Iya dok,emang saya kenapa dok?"ucapnya semakin penasaran.dokter gewa menghembuskan nafas beratnya ia takut jika kondisi Laila semakin memburuk apabila mendengar kejadian semalam.
"Semalam,kamu mengalami pemerkosaan,mengakibatkan kamu pingsan"ucap dokter.seketika wajah yang tadi ia buat secantik mungkin dengan senyumannya kini pudar,ia menatap kosong wajah dokter dan air mata pun meluncur bebas membasahi pipi merah laila.ia mencoba mengingat apa yang terjadi semalam.
FLASHBACK
"Sekarang kalian,gue minta buat dia sakit,terserah kalian mau lakuin apa,gue cabut,dan lo Adi,lo ikut gue pulang"ucapnya dan Adi hanya mengangguk lalu pergi bersam mereka bertiga.kini tinggal Laila dan keempat preman suruhan Nina disana.
"Kita apain,nih bocah"ucap salah satu dari mereka,"kita apain aja,asal dia ngerasa sakit"jawab salah satu dari mereka.dan salah satu preman menatapnya dari atas sampai bawah penuh nafsu dan ia mulai melepas jaketnya,kini Laila mulai takut,ketakutannya itu benar terjadi.
"Jangan lakuin itu sama gue,gue mohon"lirihnya saat preman itu mulai mendekat.
FLASHBACK OFF
"ARGHHHH"setelah mengingat semuanya Laila teriak histeris sampai sampai kedua orangtuanya yang baru saja sampai langsung panik dan bergegas masuk kedalam ruangan.
"Ada apa ini,dokter?"panik ayah melihat kondisi anaknya itu
"ARGHHHH..NINA SIALAN,BANGSAT LO ANJ"NG,PENGECUT,LO HANCURIN MASA DEPAN GUE,GUE BENCI SAMA LO NINA,NINA ANJ*NG"Laila kembali teriak histeris sembari memaki Nina bunda yang panik mendengar itu langsung memeluk putrinya itu sambil bercucuran air mata.
"Kamu kenapa,sayang"lirih bunda tak kuasa menahan air matanya
"Ini semua gara gara,Nina Bun,Nina yang harus bertanggung jawab atas semuanya"ucap Laila dengan nada kebencian
"Sebenarnya ini ada apa,dok?"ulang ayah dengan panik.
"Mari pak,ikut saya"ucap dokter dan ayah pun mengikuti langkah dokter gewa yang keluar dari ruangan itu.
"Bunda,aku takut"ucap Laila yang mulai melemah
"Kamu gak akan kenapa-napa,ada bunda disini"ucap bunda memberi semangat
"Bun,Nina harus tanggung jawab"ucapnya,dan setelah itu Laila tidak sadarkan diri.
"Ya alloh,suster,suster,tolong anak saya"teriak bunda dan suster pun segera datang dan memeriksa keadaan Laila
                                    ♠ ♠ ♠
"Apa dok,anak saya jadi korban pemerkosaan"ucap ayah menatap dokter tak percaya.
"Iya,pak,kami memeriksa, anak bapak terdapat beberapa luka,diantaranya dibagian seksual"jelas dokter gewa.mereka sedang berada di ruangan dokter gewa,tangis ayah pecah saat itu juga mendengar hal tersebut.ia pun keluar untuk menemui sang istri dengan perasaan hancur.
"Bun,"panggil ayah dengan suara paraunya melihat bunda tengah berdiri di depan pintu ruangan Laila.
"Kenapa,Yah?"tanya bunda,dengan cepat ayah memeluk erat tubuh sang istri dengan sesenggukan.
"Kenapa,sih Yah,adaapa,ada apa sama Laila"ucap bunda ikut panik.
"Kita gagal,Bun,kita gagal,jaga anak kita"jawab Ayah dengan sesenggukan.
"Apa yang terjadi sama anak kita,Yah?"panik bunda melepas pelukannya ayah.
"Ada apa?"ulangnya.
"Laila,jadi korban pemerkosaan Bun"jujur ayah yang telah merosot kebawah mengacak rambutnya asal tanda frustasi.
"Apa?.."ucap bunda tak percaya bunda pun kembali menangis sembari terduduk di koridor yang ada dibelakangnya.
"Laila....anakku"lirih bunda.bian datang dengan membawa dua botol air mineral menatap sendu kedua orangtua Laila.
"Tan?"panggil bian yang menghampiri mereka
"Bian..anak saya"lirihnya
"Apa Tante sudah tahu?"tanya bian dengan berhati hati
"Siapa bian,siapa yang sudah melakukan hal bejat itu?"tanya bunda
"Bian,juga gak tau Bun"jawab jujur bian
"Tapi,bagaimana kamu gaktau,kamu yang membawa anak saya,kan?"bingung bunda
"Sebenarnya,bukan sa-"belum selesai bian menjawab bunda suster keluar dari ruang rawat Laila.
"Permisi,bu,pasien akan segera dipindahkan keruang rawat biasa,"ucap suster.
"Tapi,apa anak saya sudah membaik,sus?"tanya ayah.
"Kami sudah memberi obat penenang,jadi pasien sekarang sudah tenang"jawab suster.
"Baik,kalau begitu"ucap ayah.lalu suster membuka dengan lebar pintu ruangan itu dan mengeluarkan blangkar yang diatasnya ada tubuh Laila untuk dipindahkan ke ruang biasa.
S

etelah suster suster membawa blangkar itu,bian pun berpamitan
"Kalo gitu,saya pamit Tan,nanti saya kemari lagi"pamit bian
"Terima kasih,nak"jawab ayah.bian pun melenggang pergi.
                                ♠ ♠ ♠
Setelah berada diluar rumah sakit bian mengambil handphone yang ia simpan disaku celananya dan dengan lincah jarinya menekan nomor dan langsung menelponnya
"Halo"ucapnya sambil meletakkan ponselnya di telinga
"...."
"Temuin,gue di gudang waktu itu"ucapnya lalu mematikan ponselnya dan menyimpannya kembali kedalam saku.

Enji balik lagi nih gaes...panggil aja Enji yah gaes.
Jangan lupa vote and komenmu jadi semangatku...tandai typo okey.....
Makin penasaran gak???
Kira kira siapa yah yang ditelpon bian....
Pantengin terusnya..walau pun garing banget kata aku mah.....
See you..babay...

AKU BUKAN PEMBUNUH,NEK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang