Kediaman rumah duka telah ramai tetangga yang berkunjung belasungkawa ke keluarga Yoongi.
Taehyung hanya berdiam diri, terhitung sejak kemarin. Ia tidak berbicara atau menyaut pada seorang pun. Ia hanya mampu mengangguk dan menggelengkan kepala ketika ditanya sesuatu. Dia juga tak menyentuh makanan barang sesendok pun dari kemarin. Taehyung bak mayat hidup sekarang.
Tak jauh berbeda dengan Taehyung. Keadaan Jungkook juga sama. Tetapi, ia masih bisa mengendalikan dirinya. Ia tak mau egois mengalahkannya. Ia harus bisa cepat bangkit dan menjaga harta ia satu-satunya, Taehyung. Sang kakak adalah harta satu-satunya yang ia punya sekarang. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu menjaga Taehyung sampai batas akhir hidupnya.
_____________________________________
Pukul Tujuh malam, acara pemakaman Yoongi telah usai.
Jungkook menghampiri kamar sang kakak yang memang dari tadi tidak keluar dari kamarnya. Bahkan Taehyung juga tidak menghadiri pemakaman Yoongi.
Tok...Tok...Tok....
"Kak keluar yuk, kita makan." Panggil Jungkook sambil mengetuk pintu sang kakak.
Namun tak ada jawaban.
Tok..Tok....Tok....
"kak, tolong buka pintunya ya." Bujuk Jungkook lagi
Lagi-lagi tak ada sahutan dari sang kakak.
Karena diliputi rasa khawatir, Jungkook pun mendobrak pintu sang kakak.
brakkk....
sekali belum terbuka
brak....
brak.......
Tiga kali dobrakan, pintu akhirnya terbuka.
Terlihat Taehyung yang tergeletak di lantai kamarnya.
Jungkook pun berlari mendekati Taehyung
"Kak, bangun kak. Plisss.." Ucap Jungkook sambil menggerak-gerakkan tubuh Taehyung
Jungkook segera membawa tubuh Taehyung ke atas punggungnya dan segera keluar dari rumah untuk mencari pertolongan.
_________________________
Lima menit sudah ia berlari sambil menggendong sang kakak di punggungnya, namun tak ada satu pun kendaraan yang lewat.
Ia ingin menelpon Jimin atau Seokjin untuk meminta pertolongan, namun sayang handpone Jungkook tertinggal di rumah. Ingin kembali kepalang tanggung mengingat kondisi sang kakak yang sangat mengkhawatirkan
Jungkook terus berlari tanpa memperdulikan kakinya yang berdarah akibat ia berlari tak menggunakan alas kaki.
Sepuluh meter dari tempatnya berdiri, bangunan rumah sakit sudah terlihat.
"Bentar lagi kak, bentar lagi kita sampai. Tolong bertahan sedikit lagi." Ucap Jungkook kepada Taehyung yang berada di gendongan punggungnya.
Baru sepuluh langkah dari tempat sebelumnya ia berdiri, Jungkook tidak merasakan hembusan nafas Taehyung yang seharusnya ia rasakan dari ceruk leher bagian belakangnya.
Melihat ada kejanggalan karena tidak merasakan hembusan nafas sang kakak, ia pun men
urunkan sang kakak dari punggungnya.Namun naas, sang kakak sudah tak bernyawa lagi. Jungkook sudah mencoba menekan-nekan dada sang kakak, namun tak ada tanda-tanda detakan jantung lagi.
"Pa, kak. Kenapa kalian jahat sama aku. Kenapa kalian harus ninggalin aku sendirian disini." Ucap Jungkook menangisi kepergian mereka.
Thx,
KAMU SEDANG MEMBACA
Family
Fanfiction"Aku juga pengen kayak kakak yang selalu jadi prioritas papa." - Jungkook Baca dulu semoga suka ya :)