16

731 38 23
                                    

Author Pov

Jieun terbangun dari tidurnya, dia menatap kesekelilingnya heran.

"Apakah semalam aku tidur di sofa ini?" Lirih jieun

Air matanya jatuh menetes tak tertahankan, pikirannya kalut mengingat apa yang terjadi semalam. Jieun menyadari jika suaminya tidak kembali ke rumah, dia mengambil handphon miliknya dan kembali menelfon Yoongi.

Author pov

'halo jieun... Sayang maafkan aku' ucap Yoongi disebrang telfon

'kenapa kau mempermainkan aku?' ucap jieun yang kesal dan kembali menangis

'tidak sayang, tidak. Kumohon dengarkan aku dan jangan menangis' jawab Yoongi yang terlihat panik

'semalam aku pergi ke daegu, appa menelfon ku dan mengatakan eomma sedang sakit. Aku khawatir dan langsung pergi ke daegu, aku ingin mengajakmu tapi aku juga khawatir dengan mu dan anak kita. Aku sampai cukup larut, aku ingin menelfon mu tapi aku takut mengganggu tidur dan aku tidak ingin membuat mu khawatir tentang eomma' ucap yoongi menjelaskan segalanya

Jieun hanya terdiam dan merasa lega jika suaminya tidak mempermainkannya

'sayang apa kau marah? Maafkan aku sungguh. Jika aku kembali ayo kita berkencan' ucap yoongi dengan nada lembut dan memelas

'aku memaafkan mu sayang, jaga eomma baik-baik dan titipkan salam ku untuknya' jawab ku lembut

'terimakasih sudah memaafkan ku sayang, kau baik-baik disana aku akan kembali hari ini. I love you sayang' ucap yoongi lembut

' i love you too' ucap jieun sambil tersipu

Jieun bergegas bangkit dari duduknya dan bersiap untuk membersihkan diri dan membersihkan rumahnya.

Yoongi Pov

Aku masih terdiam setelah mengakhiri panggilan jieun. Sungguh aku merasa bersalah padanya, jika bisa aku memilih aku tidak mau menyakitinya seperti ini.

Tetapi hatiku sangat menginginkan ini, aku sangat bahagia dengannya.

"Kenapa aku bisa berbohong seperti ini kepada jieun" batin ku penuh penyesalan

"Oppa..." Panggil jihyo yang selesai membersihkan tubuhnya

"Aku mencintai mu" ucapnya lalu memeluk ku dari belakang

Aku menarik tangan mungilnya dan menarik tubuhnya untuk masuk kedalam pelukanku.

"Aku lebih mencintaimu" jawab ku yang memeluknya erat

Sungguh aku sangat mencintai gadis ini. Wajahnya yang cantik dan segala tingkahnya yang lucu sudah berhasil mencuri seluruh hatiku.

"Seandainya saja aku belum menikah..... Aku bisa hidup bahagia dengan gadis ini tanpa menyakiti hati siapapun" batin ku

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang