9-

2 2 0
                                    

Hai!!! Welcome to my story!!
Okee,karna lagi gamau kebanyakan bacot,jadi langsung ke story' nya aja.

Jangan lupa tinggalkan jejak dan budayakan follow sebelum membaca!!
JANGAN JADI PEMBACA GELAP!!

OKEEEEE NEXT!

---)(---

"Itu bukan urusan gue ver"

"Tapi yang bisa berhentikan Anya cuma Lo za"balas verra lelah.

Zara menatap temanya ini lekat lalu tersenyum miring. Sementara Verra menatap Zara takut.

"Ngapain Lo pake ada acara senyum gituan?". Zara menggeleng pelan lalu kembali membaca bukunya.

"Ck! Lo itu gaada hati apa emang gaada si zar?!"

"Gue akui,gue gapunya hati"

Verra merampas buku Zara dengan cepat membuat Zara langsung menatapnya tajam. Jika tidak di seperti-itukan/inikan, Zara akan tetap bersikap acuh kepada verra.

"Balikin" singkat Zara.

"Hentiin Vanya yang buat ulah di kantin dulu,baru gue balikin buku lo" verra tersenyum miring sembari meninting buku yang baru saja ia rampas dari Zara.

"Sialan"

---)(---

"Bisa berhenti ga?! Lo kemarin udah di usir dari sekolah ini! Jadi gausah belagu!" Zara mendorong bahu Anya ke belakang dengan keras.

Huf...sebenarnya Zara malas untuk meladeni 'Mantan sahabatnya' ini,tapi jika tak di hentikan,Anya malah akan semakin brutal,dan verra tak berhenti untuk membujuknya.

Zara mendekati tubuh Anya. "Jangan seenaknya ngerundung anak yang gaada salah sama Lo, di sini-"

"Atau... Gue bakal buat L O, keluar dari sekolah ini,dan gaakan pernah di terima lagi disini,maupun di sekolah lainya"

Tangan Anya balik mendorong tubuh Zara agar menjauh dari nya.

"Lo gaada urusan disini,dan...Lo gausah sok jadi pahlawan, Disini"tekan Anya pada setiap katanya.

Zara mengangkat satu kakinya dan memutarnya hingga hampir menggores hidung Anya.

Tindakan yang di lakukan Zara barusan,yang sebenarnya belum pernah di lakukan zara seumur hidupnya,membuat siswa siswi yang berada di kantin tercengang menyaksikan tingkah tomboy Zara.

"Lain kali,kalo ketemu gue dalam acara perundungan,apalagi siswa sini, gue pastiin hidung Lo,bakal di oprasi"

Zara langsung berjalan menjauh dari area kantin dengan santai,seolah tak terjadi apa apa barusan.

Sementara Anya,gadis itu masih membeku saat mendapat perlakuan dari Zara.

Di lihat, laki laki yang tengah memakan paha ayam goreng di sudut kantin,sembari melihat aksi Zara tadi,langsung berlari keluar kantin dengan paha ayam yang berada di tanganya.

---

Raffa terus berlari hingga ia sampai di kelasnya,dengan...em...paha ayam yang masih ia genggam.

GEZA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang