Jungkook POV
Menghabiskan waktuku di perpustakaan dengan duduk di depan komputer untuk melamar pekerjaan secara online dan membuat resume tentang diriku untuk dimasukkan ke dalam prusahaan yang sedang mecari seorang pekerja.
Bermodalkan resumeku, aku pergi ke beberapa perusahaan yang ada di kota ini. Apakah itu ada dalam listku atau tidak, aku tidak peduli.
Aku sudah bejalan selama empat jam. Tubuhku terasa lelah dan perutku keroncongan, yang paling menyebalkan adalah aku terus mendengar kata 'maaf kami sedang tidak mencari karyawan' atau 'kami akan menelepon anda nanti', di setiap tempat yang aku singgahi.
Roti yang aku makan untuk sarapan, sudah menghilang sejak satu jam yang lalu. Aku ingin membeli makanan tapi tidak ingin menyia-nyiakan uangku hanya untuk membeli makan. Aku harus bertahan sampai tiba di apartemen Taehyung.
Aku menghela napas saat heels sepatuku terlepas. Aku menunduk untuk melihat sepatuku. Aku benar-benar ingin berteriak sekarang, lelucon apa lagi ini.
Saat ibuku masih hidup, beliau dan aku memiliki penghasilan untuk di gunakan, tapi saat kondisinya memburuk, beliau diharuskan untuk berhenti dari pekerjaannya, membuatku harus bekerja sendiri dan pandai-pandai dalam mengatur keuangan. Hingga akhirnya ia masuk ke rumah sakit, aku mulai menyewakan tempat tinggalku untuk tetap mendapatkan uang yang cukup untuk membayar rumah sakit.
Dan saat ibuku meninggal, aku menggunakan sisa uang yang ku punya untuk menyewa sebuah apartemen murah yang dekat dengan kampusku. Apartemen itu mungkin kecil, bahkan besarnya sama dengan post satpam dan furniturnya sudah usang. Tapi setidaknya itu adalah apartemen milikku.
Studio dance tempatku bekerja sejak aku SMA akhirnya di tutup tanpa ada informasi terlebih dahulu, membuat penghasilanku berkurang. Aku juga bekerja part-time di sebuah restoran, tapi itu sama sekali tidak cukup untuk menghidupiku. Hingga akhirnya aku tidak mampu membayar uang sewa apartemen dan di usir dari sana. Saat itu aku benar-benar hancur. Kemudian aku bertemu Taehyung, dan disinilah aku.
Saat sedang melewati masa sulit, ibu selalu memberikan kata-kata penyemangat untuk kami berdua. Saat ia sudah sangat lemah di rumah sakit, aku masih mengingat rasanya saat ia menggenggam tanganku lemah sambil berkata. "Semua yang terjadi dalam hidupmu adalah untuk mempersiapkanmu. Besi harus melewati api untuk meleleh dan berubah menjadi pedang. Tetaplah kuat karena ini hanya sebuah ujian. Kau akan menjadi seseorang yang lebih kuat. Api yang membakarmu saat ini akan padam dan kau akan menemukan apa yang kau cari pada akhirnya. Jangan menyerah, sayang."
Menutup mata dan menarik napas dalam, aku menenangkan diriku. Hidup membuatku berpikir bahwa aku tidak harus menunggu orang lain. Aku harus bangkit. Saat aku membuka mata, maka aku sudah siap untuk menjalani hari.
Matahri sudah tenggelam saat aku tiba di apartemen Taehyung. Aku sangat lelah, namun senyum lebar tetap terpasang di bibirku. Ini hari yang cukup sibuk.
Membuka kulkas, aku menerka-nerka seberapa cepat aku bisa menyiapkan makan malam untuk Taehyung sebelum dia kembali, dan seberapa cepat aku bisa bergelung di ranjangku agar tidak bertemu dengannya.
Saat mendengar pintu utama terbuka, aku
mengerang. Dengan pelan berjalan ke arah ruang tamu, aku mengarahkan tanganku ke kantong yang berisi pisau, hanya untuk berjaga-jaga kalau sampai orang itu bukanlah Taehyung."Red?"
Aku menghela napas lega saat mendengar suara Taehyung. Dia sedang duduk di sofas sambil mencari siaran yang bagus. Sepatu kulit dan jaket denimnya menghiasi lantai. Aku tidak terlalu mempermasalahkannya, sepertinya hal itu memang sudah menjadi kebiasaannya.
Aku berdiri di belakangnya sambil mengagumi rambut hitamnya yang mengkilap terkena cahaya lampu.
"Makan malam sudah siap?" tanyanya sambil menaikkan kakinya di atas meja.
"Aku baru saja kembali dari bekerja, aku bisa membuatkanmu sekarang jika mau."
KAMU SEDANG MEMBACA
RED (PDF)
RomanceVERSI FULL TERSEDIA DALAM BENTUK PDF Taekook Gs Kim Taehyung memiliki segalanya, sampai pertemuan kebetulannya dengan seorang gadis misterius bergaun merah mengubah segalanya. Untuk pertama kalinya dalam hidup, Taehyung menginginkan sesuatu; sesuatu...