43 - {𝐒𝐢𝐜𝐤 𝐌𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭}

3K 402 98
                                    

"Bisakah kalian tidak bertengkar?"

"Dia yang memulainya, Sensei!

"Nee-san! Inosuke memukulku! Huwaaaa!!

"(Y-y/n)-san?" Panggil Tanjiro takut-takut. Entah kenapa, Tanjiro tiba-tiba saja melangkah mundur perlahan melihat aura hitam di belakang (Y/n).

Gin yang tak sengaja lewat hanya bisa meringis melihat aura hitam pekat tepat di belakang (Y/n). "Emiko-san, semoga kami-sama melindungimu."

"Sudah selesai berkelahi, hm?" Emiko, Zenitsu dan Inosuke terdiam membeku dengan keringat dingin yang bercucuran. (Y/n) semakin tersenyum seram membuat mereka bertiga semakin ketakutan.

"Hukuman apa yang pas untuk kalian? Hmmm..." Pikir (Y/n) membuat Emiko semakin berkeringat dingin. Dia sudah merasakan hukuman (Y/n) yang terbilang... Menyiksa.

.

.

"Hmmm! Hmmmm!!!" Pekik mereka bertiga tak jelas. (Y/n) menutup mulut mereka agar tidak berisik.

(Y/n) dengan santai berjalan turun dari gunung sambil membersihkan pakaiannya. (Y/n) mengikat Emiko, Zenitsu dan Inosuke secara terbalik di gunung belakang rumahnya. Kepalanya bisa-bisa pecah mendengar keributan mereka bertiga.

"Ku tunggu hingga tengah malam." Ucap (Y/n) seraya tersenyum meninggalkan mereka bertiga yang sudah ingin menangis rasanya.

(Y/n) kembali ke kediaman bulan untuk tidur. Entah kenapa, dirinya merasa kurang sehat. Ryu juga kadang-kadang mengigit pakaiannya menyuruhnya untuk beristirahat.

Sesaat sebelum (Y/n) memasuki kamarnya, Eiji tiba-tiba muncul dan mengatakan bahwa Muichiro berada di depan. "Oh astaga.." Batin (Y/n) lelah dan beranjak pergi menemui Muichiro.

"Selamat sore, (Y/n)-san.." Sapa Muichiro dengan wajah biasanya.

"Sore juga, Tokito-san. Ada yang bisa ku bantu?" Tanya (Y/n) dengan wajah tripleks. Dia hanya ingin kembali tidur!

"Emiko."

(Y/n) memandang Hashira di depannya ini dengan wajah bingung. Untuk apa dia mencari muridnya yang tidak punya akhlak itu?

"Dia sedang pergi. Mungkin malam ini dia sudah kembali. Sepertinya." Bohong (Y/n) seraya tersenyum kecil membuat Muichiro tanpa sadar tersenyum tipis.

"Wakatta. Mau melipat origami?" Tawar Muichiro.

"Kau sepertinya sedang bosan, Tokito-san. Silahkan masuk."

(Y/n) dan Muichiro akhirnya menghabiskan waktu dengan melipat origami, tidur, menatap awan, dan bercerita sedikit. Benar sedikit.

"Kwak! Misi untuk Tokito Muichiro! Kota di selatan! Banyak iblis yang membunuh banyak warga!!" Pekik burung gagak Muichiro di dahan pohon samping rumah (Y/n).

"Misi ya?" Muichiro mengangguk. (Y/n) bangkit berdiri dan mengelus kepala Muichiro pelan. "Pergilah. Selamatkan banyak orang."

Muichiro tertegun sejenak. (Y/n) mengingatkan dia tentang saudara kembarnya. Setelah kejadian penyerangan iblis di desa penempa pedang, Muichiro mendapatkan kembali ingatannya.

"Ha'i. Aku akan melakukannya dengan baik." Jawab Muichiro dengan wajah datar dan pamit kepada (Y/n).

(Y/n) akhirnya bisa bernafas lega, dia dengan cepat menuju kamarnya untuk tidur. Kepalanya berdenyut sakit sedari tadi.

Gin dan Eiji yang sedang berpatroli di buat terkejut dengan penampilan Emiko, Zenitsu dan Inosuke yang acak-acakan seperti kapal pecah.

"Emiko-san?" Panggil Eiji terkejut.

【𝐄𝐍𝐃】 𝐓𝐬𝐮𝐤𝐢 𝐧𝐨 𝐇𝐚𝐬𝐡𝐢𝐫𝐚 [𝐊𝐧𝐘 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang