45 - {𝐏𝐫𝐨𝐩𝐨𝐬𝐞𝐝!?}

2.7K 351 32
                                    

(Y/n) menatap sejenak makam keluarganya. Ah.. rasanya dadanya sangat sesak mengingat semua kenangan mereka sebelum semuanya berubah. "Tou-san, Kaa-san, Nee-san, aku pamit. Terima kasih atas minumannya." Ucapnya sambil berjalan menjauh dari makam tersebut dan meninggalkan tiga gelas minuman yang masih terisi penuh.

Dalam perjalanan pulang, (Y/n) hanya mengobrol dengan Kuro dan sesekali menyahuti ejekan Nao padanya.

Malam akhirnya tiba. Baru saja ingin melanjutkan perjalanannya, (Y/n) terkejut dengan seseorang yang berlumuran darah di bawah pohon dan sesosok iblis yang yang sedang berdiri dengan air liur yang menetes.

"Hah... Walaupun sudah pensiun, pekerjaanku tetap berjalan, ya." Monolog (Y/n) dan menarik keluar katananya.

Kaminari no Kokyū
Ichi no kata
Hekireki issen - Shiren

Set!

Set!

Set!

Crash!

Kepala iblis itu terpenggal dan membuat mereka semua terkejut.

"A-apa?! Bagaimana bisa?!" Pekik iblis itu terkejut sekaligus tak terima dengan kepalanya yang terpenggal.

"Ck, menyusahkan saja." Celetuk (Y/n) dan berjalan mendekati iblis tersebut. "Membusuklah di neraka." Iris mata ungu malam (Y/n) bersinar terang di kegelapan membuat kedua makhluk hidup tersebut merinding.

"Kau baik-baik saja?" Tanya (Y/n) dan mulai berjongkok memeriksa seseorang tersebut yang ternyata seorang lelaki.

"Ah... Ha'i. Terimakasih dan maaf sudah merepotkanmu." Sesalnya.

"Tidak apa." (Y/n) mengeluarkan perban di dari balik Haorinya dan membalut tubuhnya yang terluka akibat serangan iblis.

Lelaki tersebut terdiam menatap (Y/n). Entah kenapa, jantungnya berdetak lebih cepat melihat gadis di hadapannya. "Anu, siapa namamu?"

(Y/n) sedikit melirik ke atas dan kembali fokus dengan pekerjaannya. "(L/n) (Y/n). Kau?"

"Nakamura Yuji."

Hening sejenak sebelum akhirnya (Y/n) selesai mengobati Yuji. "Sudah selesai, Nakamura-san. Biarkan aku mengantarmu."

"Itu tidak perlu, (L/n)-san. Aku tidak mau merepotkanmu." Tolak Yuji halus.

(Y/n) menatap datar Yuji membuatnya sedikit tertegun. "Wakatta. Lagipula, rumahku di dekat sini." (Y/n) mengabaikan ucapan Yuji dan berjalan duluan meninggalkannya yang melongo.

Tidak ada yang membuka percakapan mereka, hanya ada keheningan. Lagipula, (Y/n) sedang malas berbicara untuk sementara waktu. Yuji sesekali mencuri pandang ke arah (Y/n) dengan wajah memerah.

Kuro yang melihat itu menyipitkan matanya curiga. "Apa yang direncanakan orang itu? Gerak geriknya mencurigakan sekali."

Terlihat sebuah kediaman yang bisa dibilang mewah yang berdiri di hadapan mereka berdua. "Ini rumahmu?" Tanya (Y/n) pada Yuji.

"Iya." Yuji menatap (Y/n). " Sekali lagi, terima kasih sudah menyelamatkanku."

【𝐄𝐍𝐃】 𝐓𝐬𝐮𝐤𝐢 𝐧𝐨 𝐇𝐚𝐬𝐡𝐢𝐫𝐚 [𝐊𝐧𝐘 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang