XI

48 10 2
                                    

"Kau percaya reinkarnasi?"

Hanya satu kalimat dr Osamu mampu membuat (name) bungkam. Senyum yg biasanya terpatri di wajahnya kini lenyap seketika. Satu pertanyaan yg mampu menjawab tentang kilasan yg terus bermunculan di pikirannya. Bulir keringat turun dan terjatuh dr wajahnya. Jantungnya berdegup kencang memacu aliran darah lebih cepat dari biasanya. (Name) berusaha keras menahan kegugupannya dan mencoba mengenyahkan pikiran buruk yg terlintas di benaknya kemudian menggeleng pelan.

"T-tidak, aku tidak percaya pada hal seperti itu, haha" tawa (name) yg dengan jelas sangat dipaksakan membuat Osamu menghela nafas kasar.

"Kau bohong kan? (Name), kau sudah tahu maksudku kan?" Pertanyaan Osamu yg to the point membuat (name) menelan ludahnya kasar. (Name) menunduk dan meremas tali tas selempang yg tersampir di pundaknya.

"Kalau yg kau pikirkan itu memang benar lalu apa?" Pertanyaan (name) terdengar jelas meskipun suaranya lirih, mengungat lorong dimana mereka berada memang sepi. Dahi Osamu berkerut, tanda sang empunya sedang berpikir keras.

"Apa maksudmu?" Tanya Osamu.

"Kalaupun memang benar aku adalah reinkarnasi orang itu, lalu apa?" Kedua netra (Name) mulai berkaca-kaca.

"Kau tahu, aku menyukaimu. Baik dulu maupun sekarang, perasaanku tidak pernah berubah. Sudah bertahun-tahun aku mencari dan menunggumu (name)" Osamu mendekat dan mendekap (name) erat, namun (name) mendorongnya.

"Kalaupun aku memang benar reinkarnasi (name)-hime mu itu. Kami berdua tetaplah orang yg berbeda. Aku hanya memiliki ingatannya saja. Jadi kumohon hentikan" air mata yg sejak tadi berusaha dibendungnya pun pecah seketika. "Hentikan itu Osamu, kau hanya menyukaiku karena aku reinkarnasinya saja kan?"

"Itu tidak benar (name)" sanggah Osamu.

(Name) menatap Osamu tepat di matanya sambil berlinang air mata.
"Kalau begitu, mana yg kau pilih antara kami berdua?"

Pertanyaan yg diutarakan (name) seketika membuat Osamu membisu.

"Sudah kuduga, kau tidak akan bisa menjawabnya. Kalau begitu selamat tinggal, Osamu. Dan aku mencintaimu bahkan sebelum aku memiliki ingatan dari (name)-hime"

(Name) berbalik dan berlari menjauh, hingga perlahan sosoknya tak lagi terlihat.

Love From The Past || Miya Osamu x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang