II

79 13 1
                                    

Angin berhembus perlahan, menggoyangkan surai (hair color). Di pinggir tebing di pedalaman gunung, seorang gadis yg bernama (name) sedang fokus melihat area sekitar secara menyeluruh. Manik (eyecolor)nya berbinar senang dikala dia menemukan apa yg dicarinya, beberapa tanaman obat yg tumbuh liar di balik semak-semak.

Perlahan dia memetik tanaman obat itu dengan hati-hati. Setelah dirasanya cukup, dia mulai berjalan kembali kerumahnya sembari menggendong keranjang kecil berisi berbagai jenis tanaman obat. Namun, langkahnya terhenti dikala dia mendengar suara ringisan dibalik sebuah pohon besar.

Dia pun memutuskan untuk mengeceknya, karena mungkin saja ada seseorang yg sedang terluka dan membutuhkan pertolongannya. Dengan perlahan dan sedikit waspada, dia melangkah mendekati pohon besar itu. Tepat saat dia sudah dekat dengan pohon, netranya melihat genangan berwarna merah dan berbau anyir.

"D-darah?!"

(Name) mempercepat langkahnya. Netranya membesar kala melihat ada seorang pria tak sadarkan diri dengan luka yg dia ketahui dikarenakan sabetan pedang yg membentang sepanjang bahu kiri hingga sisi perut sebelah kanannya. Pria bersurai gelap yg diyakininya sebagai seorang samurai tersebut, terlihat kehilangan banyak darah, untunglah dia masih bernafas.

(Name) merobek bagian bawah kimono nya dan membalut luka pria samurai tersebut dengan perlahan dan hati-hati, agar dia tidak kehilangan makin banyak darah. Lalu dengan tenaga seadanya dr tubuh kecilnya, (name) membawa sang pria kerumah kecilnya yg ada di kaki gunung, tepat di jalan masuk menuju hutan tempat mereka berada sekarang ini.

======================================

Perlahan, kelopak mata yg tertutup mulai memperlihatkan manik berwarna abu-abu. Kelopak matanya mengerjap perlahan dan menyesuaikan cahaya sekitar. Netra abu itu perlahan memperhatikan tempat yg dirasanya asing.

'Ini dimana?'

"Ah, tuan sudah sadar?" Suara seorang wanita mengalihkan perhatian sang pria. Perlahan dia menoleh dan melihat keberadaan seorang wanita dengan kimono berwarna pink yg lengannya diikat sedang menggerus beberapa tanaman yg dikenalinya sebagai tanaman obat sambil melihat dan tersenyum pada sang pria.

"Tunggu ya, sebentar lagi obatnya siap"

Setelah menyelesaikan obatnya, sang gadis bersurai (hair color) tersebut membawa obat tersebut dan beberapa kain perban mendekati sang pria. Dengan telaten dia mulai melepas perban yg menempel di tubuh sang pria dan mulai mengoleskan obat yg dibuatnya tadi kemudian melilitkan perban yg baru.

"Bagaimana aku bisa ada disini?" Tanya sang pria.

(Name) tersenyum.

"Dua hari lalu, aku menemukanmu sekarat di dalam hutan dekat tebing saat sedang mencari tanaman obat. Jadi aku membawamu kemari dan mengobatimu" jawab (name).

'Dua hari?! Aku tak sadarkan diri selama itu?' batin sang pria terkejut.

"Kenapa kau menolongku? Padahal kita tak saling kenal. Bisa saja aku adalah orang jahat kau tahu?"

Lagi-lagi (name) tersenyum mendengar pertanyaan dari sang pria asing tersebut.

"Aku tak bisa mengabaikan seseorang yg sedang terkapar tak berdaya. Bagaimanapun aku ini seorang tabib, jd sudah tugasku mengobati seseorang yg terluka. Lagipula, kalau kau memang orang jahat, kau pasti sudah menodongku dengan pedangmu sedari tadi. Mengingat pedangmu kutaruh tepat disampingmu" jawab (name) sambil tertawa.

Sang pria yg mendengar (name) tertawa hanya menghela nafas.

"Oh iya perkenalkan namaku (name), siapa namamu tuan samurai?"

"Hanya (name)? Margamu?" Bukannya menjawab, sang pria justru malah balik bertanya.

"Yah, aku tak memilikinya. Aku pergi dari rumah. Jadi aku tak memiliki marga lagi. Dan hey jawab pertanyaanku dulu, jangan malah balik bertanya" jawab (name) dengan menggembungkan pipinya karena kesal.

Sang pria terkekeh geli karena gemas, kemudian tersenyum.

"Osamu, panggil saja aku Osamu"

(Name) merasa seperti ada sesuatu menggelitik perutnya, dan panas menjalar di wajahnya, memunculkan rona merah tipis di kedua pipinya ketika melihat senyuman menawan milik Osamu.

======================================

*Buat yg bingung, ff ini alurnya maju-mundur. Masa kini ke masa lalu, dst
*Walaupun aku gak yakin kalo ada yg baca ff ini 😂😂😂😂

Love From The Past || Miya Osamu x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang