Akhirnya Mulai Eps 1

483 77 4
                                    

[Name] POV

Di pagi hari yang cerah ini, akhirnya aku merasa sedikit damai

'Biasanya Asta ngajak sparring mulu. Tapi hari ini ngga, jadi siap sarapan gw cuma bantu-bantu'

Tiada hari tanpa kerja, itu yang aku rasakan saat sampai di isekai

'Walaupun bukan kerja berat sih, tapi kadang jiwa mager gw meronta-ronta'

Saat ini, aku lagi motong kayu buat stok. Tapi bukan pakai kapak, aku pakai sihir benangku. Sejauh ini, aku udah bisa bikin benangku cukup tajam buat motong kayu dengan rapi.

'Tapi kalau setajam ini, gw g pernah pake buat orang sih, jangan'

Bukan hanya tiada hari tanpa kerja

Tapi juga tak ada hari tanpa Asta mencoba melamar Sister Lily

"SUATU HARI NANTI AKU PASTI AKAN MENJADI KAISAR SIHIR DAN AKU JANJI AKAN MEMBAHAGIAKAN MU! JADI MENIKAHLAH DENGANKU SUSTER LILY! " Asta berteriak sekuat tenaga dari kejauhan, seolah seluruh penjuru desa Haage ini harus tahu. Volume suaranya? Seratus persen. Seperti biasa.

"Maaf Asta, tapi aku sister semua orang... " balas suster Lily lembut

'Langsung ditolak g tuh'

Aku menghentikan pekerjaanku sejenak, menoleh pelan ke arah adegan yang terlalu familiar itu. Walaupun sudah sering, tapi aku berfirassat adegan ini seperti yang terjadi di episode 1

'Btw, ini mirip kaya scene di eps 1, moga² emang udah masuk eps 1, gw pengen cepat masuk Ksatria sihir :) '

"MADAMADA! AKU TAKKAN MENYERAH! " 

"Benarkah? Tapi jawabannya tetap tidak ( ̄‐ ̄;)" jawab Sister Lily, nada suaranya manis, dan wajah sister tetap tersenyum, namun itu tak mengubah fakta: penolakan tetaplah penolakan.

"Suster Lily, sekali lagi! " Asta berseru, penuh harap

Sister Lily langsung mengeluarkan grimoire miliknya

"Dasar Keras Kepala... "

"<sihir penciptaan air : Tinju Cinta Suci>"

Seketika itu juga, sebuah tinju besar dari air terbentuk dan melayang cepat ke arah Asta. Dan... bam, Asta mendarat sempurna di tanah

'Kasian, Asta, seharusnya lu tau kapan menyerah dan kapan juga jangan menyerah '

"Maaf Asta, aku tidak sengaja menggunakan sihir dari grimoire-ku " ucap Sister Lily, sedikit panik

"Sister Lily hebat" seru Recca, salah satu anak gereja, matanya berbinar penuh kekaguman.

"Benar-benar tanpa ampun ya... " komentar Nash sambil melipat tangan. Nada suaranya terdengar kasihan, tapi ekspresinya? Jelas-jelas menikmati hiburan pagi ini.

"A-aku tidak sengaja" Raut khawatir sister muncul begitu Asta kembali terkapar di tanah akibat sihirnya sendir

"MADADA! " seru Asta, entah masih menyimpan semangat atau hanya menolak realita. Kaya reader- canda.

Mungkin karena terlalu semangat, Asta melompat ke arah sister. Namun, belum sempat mendarat dengan sempurna, sebuah hembusan angin menghantamnya, dan bam, tubuhnya kembali mencium tanah.'

Asta unlucky edition- eh tiap hari juga unlucky sih'

"Sudah berapa kali kamu ditolak?" tanya Nash datar. Nada suaranya terdengar seperti ingin memberi ceramah, tapi dari ekspresi wajahnya, dia tahu percuma. Asta dan logika tak selalu berjalan seiringan.

𝘚𝘦𝘤𝘰𝘯𝘥 𝘓𝘪𝘧𝘦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang