Malam itu, Bulan senang karena mendapatkan ide untuk membalas kebaikan Kakak, lantas iapun kembali tidur dengan perasaan campur aduk karena sedikit merasa jengkel kepada Kakak.
Keesokannya, mentari pagi menyapa rumah nan mungil tersebut bersama embun pagi yang membasahi dedaunan yang ada di depan teras. Kakak sedang menyiapkan sarapan pagi untuk Bulan sementara Bulan masih tertidur pulas di kamarnya.
"Selamat pagi, Bulan. Ayo, Bangun, hari ini kamu akan berangkat ke sekolah.", Teriak Kakak dari ruang dapur.
"Mmmhh, i-iya kak", jawab Bulan dengan suara beratnya sambil terlentang di atas kasur.
"Ayo Bangun, Bulan, Kakak membuatkan sarapan spesial buat Bulan.", Sahut Kakak.
Bulanpun terbangun dari tempat tidurnya ketika langsung mencium aroma masakan Kakak yaitu telur mata sapi yang itu adalah menu makanan favorit Bulan. Bulanpun bergegas merapikan tempat tidur dan segera mandi.
"Seperti biasa, telur mata sapi buatan Kakak memang spesial bagi Bulan", Kata Bulan sambil mengunyah makanannya.
Kakakpun tersenyum dan berkata,
"Bulan, kalau mau berbicara, habiskan dulu makanan yang ada di mulut Bulan, nanti Bulan bisa tersedak."Bulan menjawab,
"Iya, Kaa.. uhuk.. uhukk..(Bulan tersedak)"Kakakpun langsung mengambilkan air untuk Bulan.
"Ini Bulan minum air dulu.", Ucap Kakak.
Bulanpun meminum air yang diberikan Kakak dan berkata dengan perasaan lega.
"Ahhh lega, terima kasih Kak."
"Iya, lain kali kalau Bulan mau berbicara, habiskan makanan yang ada di mulut Bulan dulu ya.", Ucap Kakak.
Bulan menjawab,
"Hehe, iya kak."Setelah selesai sarapan, Bulan dan Kakakpun pergi berangkat ke sekolah bersama-sama. Sesampainya di sekolah, Bulan merasa kalau ia melupakan sesuatu, namun ia tak tahu apa yang sedang ia lupakan.
Seharian penuh di sekolah, kepala Bulan di penuhi dengan tanda tanya. Waktu berlalu hingga petang, akhirnya mereka kembali ke rumah dengan keadaan lelah. Sesampainya di rumah Bulanpun teringat lagi kalau ia telah melupakan sesuatu, namun ia masih tak tahu hal apa yang ia sedang lupakan.
Langit mulai gelap, Bulan masih belum bisa mengingat apa yang ia lupakan selama seharian penuh. Bulanpun merasa cemas dan akhirnya ia beranjak untuk tidur.
Keesokan paginya, Bulan terbangun dan berteriak sendiri di kamarnya.
"Aaaaaaaaaargghhh!!!!!"Kakak yang sedang memasak di dapur terkejut dan langsung menghampiri Bulan,
"Bulan, kamu mimpi buruk ya?", Tanya Kakak.
"Tidak ka, tadi malam Bulan lupa mau memetikkan untuk Kakak bintang", Jawab Bulan dengan perasaan sedih.
Kakak berkata sambil tersenyum,
"Tidak papa, Bulan. Masih ada malam besokkan? Ayo, sekarang Bulan bersiap-siap berangkat ke sekolah.""Iya deh, Kak", Jawab Bulan dengan wajah cemberut.
~
KAMU SEDANG MEMBACA
Memetik Bintang
Cerita PendekPROLOG Di sebuah rumah nan mungil hiduplah seorang anak kecil yang mempunyai mimpi yang besar. Anak itu bernama, Bulan. Sejak kecil, Bulan dibesarkan oleh kakaknya hingga ia mampu bertahan hingga sekarang. Karena merasa bangga akan perjuangan kakakn...