1

480 71 2
                                    

'Dia sekelas sm Abang kali ya? Abang pasti kenal nanti ku tanya abang aja' Batin Yin yg membicarakan Kakak Kelas Ketua OSIS nya itu.
--------------------------------------------------------

*skip istirahat*

"YINN AYO ISTIRAHAT BARENGG" teriak Melissa.

"Eh? Ayo" Balas Yin.

Yin dan Melissa pun pergi untuk istirahat bersama. Mereka memilih untuk ke kantin tapi saat sampai disana kantin itu sangatlah ramai.

"Lah rame banget" Ucap Melissa.

"YIN SINI" Teriak sosok dri kejauhan. Sosok yg mirip dengan Yin, Kakaknya Lieh.

"Eh? Bentar, Melissa ku duluan ya" Ucap Yin izin pada Melissa.

"Huh yaudah" Jawabnya.

Yin pun pergi kearah Lieh dan menyapa nya. "Sini lo duduk disini aja biar gw yg pesen" Ucap Lieh sembari menyuruh Yin duduk disana.

"Eh tapi-"

"Duduk aja ada temen abang disitu kenalan sekalian sana" Suruh Lieh.

Dengan pasrah Yin pun duduk disitu dan menyapa teman dri kakak nya. "Siang kak"
Ucap Yin dengan senyum yg tertera di wajah nya.

"Siang, gausah formal bgt santai aja" Ucap salah satu teman Lieh. Alucard, pemuda bersurai blonde dengan netra mata biru miliknya. "Kenalin Alucard" Sambungnya.

"Ah iya kak, Yin adeknya bang Lieh kelas XI IPS 1" Ucap Yin.

"Salam kenal ya"

"Iya kak" Balas Yin. 'Aaaaa canggung bgt ini gmn biar ga awkward ya? ga mungkin kaya gni mulu' batin Yin yg merutuki dirinya sndiri akan suasana yg sangat awkward ini.

Tak lama setelah perkenalan itu Lieh pun datang sambil membawa makanan yg di pesannya.

"Nih punyamu" Ucap Lieh sambil menyodorkan makanan milik Yin.

"Makasih bang Lieh, tapi boleh nanya ga kak? " Ucapnya.

"Tanya apaan? "

"Abang kenal kak Xavier? " Tanya Yin. Jujur saja Lieh sedikit kaget dengan perkataan yg di lontarkan oleh adiknya ini, apakah adiknya ini sudah bertemu dengan ketua osis itu?

"Kenal tmn sekelas abang kenapa? " Tanya nya. Sebenernya Lieh sndiri bingung kenapa adiknya ini menanyakan ketua OSIS itu? apa mereka sudah dekat?

"Ohh,gaa tdi ketemu pas masuk gerbang soalnya gatau kelasnya dimana" Jawab Yin. Ah, benar Lieh lupa memberitahu Yin dimana kelas miliknya.

"Oh kenapa ga tanya abang aja? "

"Tkut nyusahin abang"

"Lah? Kalian ga deket? " Tanya Alu yg penasaran dengan kakak adik ini.

"Deket kok bang Lieh sering bgt peduliin Yin. " Ucap Yin yg membanggakan kakak laki lakinya. Yah, Lieh memang sangat sayang kepada adik kecilnya ini namun tertutup oleh sifat menjengkelkan nya. "Bang Lieh juga pernah nangis karna Yin sakit wktu itu" Sambungnya.

Ah, Lieh sangat malu sekarang. Bagaimana bisa adik tercinta nya ini memberitahukan tentang hal itu? Lieh sungguh malu sekarang, mau ditaruh dimana wajahnya? Lieh yg terkenal sebagai berandalan ternyata seorang brocon? Ia sungguh malu ketika adiknya membicarakan masa lalu mereka.

"Hah serius? " Tanya Alu tak percaya. Bagaimana bisa seorang berandal sekolah langganan ruang BK ternyata seorang brocon dan sampai menangis karena adiknya?

"Berisik lo" Ucap Lieh, Yaa Lieh sangat malu sekarang wajah nya memerah karna malu.

*skip pulsek*


"Yin! " Teriak seseorang dari kejauhan. Ya,  itu Lieh, kakak laki laki Yin. "Ayo pulang"
Ucap Lieh sambil menarik tangan Yin. Jujur saja jika sudah jam pulang sekolah seperti ini Lieh sangat malas jika harus bertemu dengan Xavier. Mengapa? Mereka berdua memang sering membuat keributan karna Lieh yg seorang berandal ini sering di tegur dan di adui ke guru oleh Xavier. Hal ini lah yg membuat Lieh sangat kesal dengannya.

Saat hendak pulang tiba tiba saja seseorang memanggil nama Yin. Ya, Xavier, sang Ketua OSIS sekaligus rival dri Lieh. Mereka juga sering bersaing dalam bidang mata pelajaran. Meskipun Lieh terlihat seperti seorang berandal namun kenyataannya Lieh ada seseorang yg memiliki nilai yg sangat baik dalam nilai akademis nya. Hal ini membuat guru sedikit memaklumi sikap Lieh.

"Udah mau pulang ya? " Tanya nya.

"Iya-"

"Buta mata lo? Emang ga bisa liat sendiri klo dia mau pulang? Lagi lo ngapain sih kesini udah sana ganggu orang aja" Ucap Lieh mengusir Xavier. Jujur saja Lieh sangat tidak suka dengan keberadaan nya disini.

"Saya ga ngomong sama kmu Lieh. " Balas nya.

"Ya gue tau lo ga ngomong sm gue tpi dia ini adek gue jdi gue berhak atas apapun tentang dia" Ucap Lieh dengan kesal karna ia harus menghadapi Ketua OSIS ini.

"Bukannya sama saja dengan kamu mengekang dia?" Ucap Xavier dengan sedikit merendahkan Lieh.

"Cih, Yin sendiri ga masalah dia juga gapapa lagipula yg jdi kakaknya kan gue bukan lo urusannya sama lo apa?" Ucap Lieh tak Terima diperlakukan seperti orang yg terlalu mengekang adiknya.

"Ya mungkin menurutmu dia gapapa tpi gimana dengan Yin? Memangnya kmu suka dikekang? " Tanya Xavier.

"Eh? Aku ga ngerasa di kekang sih menurutku itu memang cara bang Lieh jaga aku" Ucap Yin sedikit canggung karna ia tak tau harus berbuat apa di situasi seperti ini.

"Tuh lo denger sendiri kan? Gausah ganggu adek gue urusin urusan lo sendiri" Ucap Lieh lalu menarik tangan Yin untuk pulang dengannya.

'Kaya nya bang Lieh ga punya hubungan baik ya sama kak Xavier? ' Batin Yin. Ah, apa Yin harus bertanya tentang hal ini pada kakaknya? Ia sungguh penasaran sekarang.








Maaf bru up sekarang kemarin aga bingung mau di tulis gimana kata"nya jdi maaf klo nunggu lama klo ada kesalahan ato typo boleh tolong di kasih tau biar di revisi dan juga klo ada saran atau kritik boleh juga biar bisa di revisi booknya.

Restu (Yin Harem)  [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang