'Kaya nya bang Lieh ga punya hubungan baik ya sama kak Xavier? ' Batin Yin. Ah, apa Yin harus bertanya tentang hal ini pada kakaknya? Ia sungguh penasaran sekarang.
------------------------------------------------------"Kami pulang"
"Ah! Sudah pulang ya?? Ayo makan dulu tadi mama masakin makanan kesukaan kalian berdua"
"Uwaaa!! Makasih maa! " Ucap Yin sambil memeluk ibu nya. Luo Yi pun membalas pelukan anak bungsu nya itu, namun tak lama setelah acara berpelukan itu sangat ayah pun bicara.
"Udah udah sana mandi dulu ganti baju" Ucapnya menyuruh Yin untuk membersihkan diri nya dulu sebelum makan. "Kamu juga Lieh" Sambungnya. Ya, Lieh ketahuan kalau ia belum mengganti pakaian nya dan langsung ingin mengambil makanannya.
"Dih yaudah" Ucap nya tak senang karna tidak jadi mencicipi makanan buatan ibu nya itu.
"Udah udah mandi dlu nanti abis itu bru makan ya" Ucap Luo Yi yg mencoba membujuk Lieh. Lieh bukanlah tipe orang yg mempunyai hubungan yg baik dengan ayahnya, bukan berarti mereka saling membenci hanya saja Lieh sedikit kesal dengan ayah nya karena dia sering di ganggu ketika ingin bersama dengan Yin.
*skip selesai makan*
"Uwaaa! Masakan mama emang yg paling enak!! "
"Alay lo"
"Halah abang juga suka kan?"
"Udah udah ga usah berantem kaya anak kecil aja kalian berdua" Ucap sang ayah yg mencoba melerai kakak beradik ini.
"Gegara lo sih"
"Kok jadi salah aku? "
"Ya inti nya salah lo"
Yin hanya bisa pasrah dengan sifat abang nya yg keras kepala dan tidak mau mengalah ini. Meskipun abangnya ini sedikit menyusahkan namun ada kala dimana Lieh sangat memperhatikan Yin.
"Gimana hari ini sekolahnya Yin? " Tanya sang Ibu yg mencoba mencairkan suasana.
"Biasa aja sih ma" Jawab Yin. Ya hari ini tidak banyak hal baru menurutnya hanya hal hal biasa yg di alami seperti murid pindahan pada umumnya.
"Kejadian dulu ga keulang kan? " Tanya sang Ayah yg khawatir dengan kejadian di masa lalu Yin.
"Engga kok pa, Mereka baik baik anak anak disana juga ramah sama Yin! " Ucap Yin yg mencoba membuat ayahnya tidak khawatir. Ya Yin sedikit Trauma karna kejadian dulu yg di timpa olehnya. "Oiya Yin mau nanya sama bang Lieh" Sambung nya.
"Nanya apaan? "
"Abang ga punya hubungan baik ya sama kak Xavier? " Tanya Yin.
Ah, Lieh sangat membenci topik ini mengapa adiknya harus membahas dia?
"Kenapa memang? Suka lo sama dia? " Tanya Lieh yg tak suka ia tidak mau adiknya sampai memiliki perasaan pada Xavier yg notabene nya sebagai rival dri Lieh.
"Engga cuma mau tau aja" Jawab Yin. "Klo boleh tau boleh di ceritain ga? Kaya nya abang sm kak Xavier musuhan gitu" Sambung nya.
"Dih yaudah jdi tuh gini-"
Flashback
Di siang yg damai-, ya mungkin tidak bisa dibilang damai karna ada perkelahian antar murid disini.
"DASAR KURANG AJAR"
"Lo yg mulai padahal loh? Kok jadi gue? "
"GUE YG MULAI? JELAS JELAS LO YG NYARI RIBUT SM GUE, SENGAJA LO? "
"Gue cuma negakkin peraturan sekolah yg ada aja, memangnya salah? "
Ya Dua murid dari kelas XII IPS 2 sedang berkelahi disini. Mereka adalah Lieh dan Xavier, Mengapa mereka bertengkar? Ya ini terjadi karna Lieh yg sedang melakukan kegiatan pembuat kekacauan nya namun di halangi oleh Xavier. Lieh adalah orang yg sangat benci di atur dan hanya ingin melakukan apa yg dia ingin tidak peduli merugikan orang atau tidak, sedangkan Xavier ia adalah orang yg tertib dan dewasa sehingga ia mencoba memberhentikan Lieh dari kebiasaan anehnya ini.
"Masih untung lo ga gue laporin karna ini masih di anggap masalah kecil dan sepele" Ucap Xavier pada Lieh, Ia sungguh lelah jika harus bertengkar dengan anak berandalan ini.
"Cih, gue juga ga takut kalaupun lo laporin masalah ini" Ucap Lieh dengan nada merendahkan.
"Bisa aja dilaporin karna guru guru juga udh bakal langsung percaya sama omongan gue" Ucap Xavier yg juga sedikit menghina Lieh.
"Cih"
Lieh dan Xavier sering sekali bertengkar mau itu masalah sepele atau masalah serius.
"BRENGSEK KOK NILAI LO BISA LEBIH TINGGI DRI GUE? JELAS JELAS CARA YG GUE PAKE BUAT NOMOR INI BENER" Ucap Lieh yg tak suka ketika nilai nya jauh lebih kecil dripada milik Xavier. Meskipun selisih mereka hanya sedikit Lieh tetap tidak suka.
"Jelas jelas cara yg lo pake salah mana ada hitung kaya gini make cara lo, dasar aneh" Balas Xavier pada Lieh yg diri nya di salahkan hanya karna nilai saja menurut nya bertengkar hanya karna nilai itu tidak logis.
"Brengsek maksud lo apa? " Ucap Lieh tak suka ia di sebut aneh.
"Bukannya sudah jelas? Cara yg kau pakai itu salah bodoh dan kau malah menyalahkan orang lain, perbaiki pola pikir mu" Ucap Xavier lalu pergi meninggalkan kelas.
Ya mereka memang sering bertengkar seperti ini sampai sampai orang menganggap normal pertengkaran mereka. Ini terjadi cukup rutin hampir setiap hari , hal ini lah yg membuat hubungan mereka berdua tidak baik.
End Flashback
"-Gitu awalnya" Ucap Lieh setelah menjelaskan semua nya.
"Ohh pantes kalian kaya musuhan gitu, tapi klo cuma masalah sepele kenapa abang sampe segitu nya? Berlebihan tau" Ucap Yin yg ingin merasa heran mengapa kakak nya ini hanya dengan masalah kecil saja ia bisa bertengkar dengan orang lain namun ini adalah kakaknya jdi Yin sedikit memaklumi sifat kakaknya ini.
"Ya menurut lo? -" Ucap Lieh terhenti ketika mendengar notifikasi dri Ponsel milik Yin.
'Eh? Ini nomor siapa?' batin Yin ketika melihat notifikasi pesan dri ponsel nya, ia tidak tau ini nomor milik siapa karna tidak terdaftar di ponsel nya bahkan ia tidak pernah berkomunikasi dengan nomor ini.'Ah! Orangnya nelfon aku angkat aja kali ya? ' .
"Halo? "
"Ah! Berarti bener ini nomormu! "
"Uhm, Iya?? Ini siapa? '
" Ini aku Melissa! "
"Ah! Melissa, Maaf aku ga tau klo ini nomor mu"
" Hahaha santai aja tdi gue juga lupa minta nomor lo langsung "
"Ahaha iya juga yaa"
"Tapi kmu dapet nomorku drimana?? "
"Ohh itu dari.. "
Maaf kalo digantung ya hehe, maaf kalau misalnya pendek bgt chapternya mungkin hari ini segini dulu besok aku lanjut lagi.
Seperti biasa kalo ada saran atau kritik boleh tolong dikasih tau biar bisa di revisi
Makasihh(๑•ᴗ•๑)♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Restu (Yin Harem) [HIATUS]
Random(Ship Yin x 4saken mem) Bersaing untuk mendapatkan restu dri Ayah dan kakak nya?? siapa takut? Kisah seorang anak SMA yg di perebutkan oleh 3 temannya yg juga bersaing untuk mendapat kan restu dri sang ayah dan kakak laki laki nya.