Goodbye

378 6 0
                                    

Author VOP

"Aku...suka kamu." Ucap seorang cowok.

"Maaf, aku nggak tertarik sama kamu. Cuma itu aja kan? Udah ya, mau ngumpul sama temen-temen nih. Daahh" ucap gadis itu lalu beranjak pergi ke arah kerumunan orang.

Tak jauh dari sana, seorang gadis terus memperhatikan cowok itu.

"Seharusnya bukan dia..." lirihnya sambil beranjak pergi dan memasuki gedung.

Hari ini adalah hari perpisahan kelas 12 SMA Permai Indah. Pesta yang diadakan di gedung ini sangatlah meriah. Gadis yang melihat kejadian tadipun memasuki gedung dan mendekati gadis satunya.

"Hai Div." Sapanya.

"Hai Jihan. Ada apa?" Ucap gadis yang dipangil Div alias Diva.

"Mmm...nggak apa-apa. Aku ke tempat kelas aku dulu ya. Daahh.." ucapnya dan berjalan ke arah tempat duduk kelasnya. Diapun duduk dikursi paling depan dan terdiam.

"Han..." lirih seseorang sambil menepuk pundak Jihan.

"Eh? Hai nir. Apa?" Tanyanya.

"Kamu nggak apa-apa kan?" Tanya gadis yang dipanggil nir alias Nirmala itu.

"Apaan sih? Emang aku kenapa?" Ucap Jihan sambil terkekeh.

"Tadi kamu lihat yang nggak mau kamu lihat kan?" Tanya Nirmala. Jihan hanya terdiam.

"Apaab sih? Ihh biasa aja kali." Ucap Jihan.

"Terserahlah. Aku pergi dulu ya. Mau cari Fikry." Ucap Nirmala sambil tersenyum simpul. Jihan hanya menggeleng. DI heran pada temannya yang satu itu. Udah ditolak kok masih suka. Gigih banget kan?

Setelah acara pepisahan selesai, semua siswa pun pulang. Jihan dengan langkah tak bersemangat keluar dari gedung. Teman-temannya sudah pulang dari tadi. Hanya tinggal beberapa yang masih ada. Saat sampai dinpinggir jalan, Jihan melihat cowok itu lagi. Cowok yang bertubuh tegap, kulitnya putih bersih. Wajahnya manis tapi tidak menghilangkan kesan maskulin pada dirinya. Bagaimana bisa ada yang menolaknya?
Jihanpun menghampiri cowok itu.

"Hai fan." Sapanya ramah.

"Ah hai." Jawabnya sambil tersenyum tipis.

Suasana pun menjadi hening. Hanya lalu lalang kendaraan yang memecah keheningan.

"Aku ditolak han." Lirih cowok yang dipanggil Fan alias Soffan itu. Jihan hanya tersenyum miris mendengarnya.

"Aku...akan melanjutkan sekolah di London." Lirihnya lagi. Jihan membelalakkan mata mendengarnya.

"Haha, aku rasa aku sangat menyukainya. Tapi dia bilang dia tak tertarik padaku. Apa aku tak menarik?" Lirihnya. Matanya mulai memerah seperti ingin menangis? Jihan hanya meringis melihatnya. Tentu saja Soffan sangat menarik. Banyak orang yang menyukainya termasuk dirinya sendiri. Banyak yang bilang Soffan memiliki fisik yang sempurna. Hanya orang katarak yang akan menolaknya. Tapi Jihan tak berani berkata apa-apa lagi. Terlebih yang baru saja menolaknya adalah sahabatnya sendiri.

"Apa kau akan kembali?" Lirih Jihan. Dia ingi menjerit sekeras-kerasnya sekarang. Dia tak tahu apa yang dia rasa. Sedih,kesal,benci, dan sakit bercampur jadi satu.

"Aku tak tahu." Jawabnya singkat.

"Fan.." lirih Jihan. Dia tak peduli lagi Soffan akan membencinya atau tidak. Dia cukup bersabar memendam perasaan ini. Dia harus mengatakannya!

"Ya?" Ucap Soffan sambil tersenyum.

"Ahh ada angkot. Hehe, dahh.." ucap Jihan lalu berlari menghentikan angkot dan langsung menaikinya dengan terburu-buru.

"Ahhg dasar Jihan bego!! Dia pastu nganggep kamu aneh!! Ahh perpisahan yang aneh. Udah tau dia bakal pergi. Malah mau nembak. Astaga Jihan bego!!" Gerutunya yang tak mempedulikan tatapan dari orang-orang yang menganggapnya gila. 'Aku sudah gila karenamu Fan.' lirihnya dalam hati.

Haiii....hehe, ini cerita pertama. Aku juga masih amatir. Jadi mohon dimaklumi aja ya kalau ceritanya jelek.

Tapi Plliiiiiiisssss....minta vote sama commentnya ya. =D

Paipai. Love you all....

My WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang