Jihan VOP
Hari ini adalah hari yang paling ku impikan dari dulu. Hari pernikahanku dengan Soffan. Aku menatap diriku dicermin. Apa yang akan Soffan katakan kalau dia melihatku? Kuharap dia bilang aku cantik.
"Mmm...apa aku cukup cantik?" Tanyaku ragu.
"Yap. Kamu cantik banget. Tapi aku lebih cantik dari kalian semua." Ucap Nirmala yang mendapat toyoran dari Nisa.
"Yee cantikan yang udah nikah dong." Ucap Nisa yang mendapat cibiran dari Nirmala.
"Cantikan juga aku. Makannya Gema suka aku." Ucap Salma.
"Yee kan dia dipelet." Ucap Nirmala.
"Ngaco." Ucap Salma menoyor kepala Nirmala.
"Hei hei udah udah. Dinikahan orang aja ribut." Ucap Tina melerai.
"Kalian kan cewek. Pasti cantik. Kalau ganteng ya cowok." Ucap Nita sambil kembali fokus pada gadgetnya.
Kami hanya tersenyum melihatnya. Nita tak pernah berubah.
"Keren ya. Rasanya kemarin kita masih anak kecil. Tapi sekarang Nisa,Nita sama Tina udah nikah. Sasab tunangan sama Gema. Dan hari ini, Jihan nikah sama cinta pertamanya." Ucap Nirmala sambil tersenyum pada kami.
"Waktu berjalan cepet banget." Tambah Nisa.
"Hmmm." Gumam kami kompak.
"Tapi dalam cinta, kayaknya ada yang nggak pernah maju." Sindir Salma. Kami tertawa karena melihat Nirmala yang terlihat kesal atas sindiran Salma.
"Nggak lucu." Ucap Nirmala menatap kami sinis. Aku melemparkan bantal kursi riasku tepat diwajahnya.
"Jihan!!" Teriak Nirmala. Yang lain hanya tertawa melihatnya.
"Ini tuh dinikahan orang. Jangan marah mulu. Aku kan udah pesen ayam goreng dipernikahan ini. Jadi berhenti marah." Ucapku yang terkikik geli melihat ekspresi yang berubah drastis. Matanya yang tadi terlihat marah sekarang berbinar-binar saking senangnya.
"Yeee ayamm.." Teriaknya kegirangan sambil berjingkrak-jingkrak. Kami hanya menggelengkan kepala heran. Apakah dia tidak pernah makan ayam? Kenapa dari dulu dia seperti itu?
"Mana suami kalian?" Tanyaku.
"Rian datang agak terlambat. Katanya ada urusan kantor." Ucap Nisa. Aku mengangguk mengerti. Tatapanku mengarah pada Nita.
"Insan diluar. Katanya nggak mau masuk." Ucap Nita sambil tersenyum. Nirmala yang mendengar itu langsung berlari keluar dengan senyum khasnya. Kami tertawa karena tau apa yang akan dilakukan Nirmala. Sedangkan Nita menghela nafas berat.
"Kalau nanti udah yampe rumah, kasih semangat ke Insan ya Nit. Ini pasti hari terburuknya." Ucap Salma dengan ekspresi sedih yang dibuat-buat. Nitapun mengangguk mengerti.
"Heyy ayo. Acaranya udah dimulai." Ucap bibiku. Kamipun mengangguk dan beranjak keluar.
Aku melihat sekeliling rumahku yang penuh bunga ini. Aku berhenti berjalan saat kulihat pria yang kucintai tersenyum padaku. "Astaga, dia sangat tampan." Ucapku dalam hati. Aku tersenyum manis padanya. Aku duduk disampingnya dan kembali tersenyum manis. Dia tersenyum sekilas lalu menatap penghulu.
♡♥♡♥♡♥
"Ahh capekkk." Ucapku sambil merebahkan diri dikasur. Aku masih memakai gaun resepsiku. 4 jam berdiri sambil terus tersenyum membuatku sangat lelah. Aku melihat sekeliling kamar ini. Kamar dengan mawar merah muda bertebaran dimana-mana dan wangi yang sangat harum membuat kesan romantis melekat pada kamar ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wedding
Novela JuvenilSiapa yang bisa menolak bila dijodohkan dengan orang yang disuka? Pasti nggak ada. Tapi apa jadinya kalau harus membantu dia mendapatkan hati sahabat kamu dengan pernikahan ini? Sakit? Pasti. Tapi inilah pernikahanku.