Tiga hari ini sifat Jeno kepada Eric berubah, dia menjadi dingin dan jarang berbicara kepadanya. Seperti sekarang ini,
"Bunda maaf aku enggak bisa barengin Eric ke sekolah"
"Gak papa jen. Eric bisa naik bus, iya kan ric?"
"Iya bunda" jawab Eric
"Kalau gitu Jeno pamit". Setelah berpamitan kepada bunda, Jeno sama sekali tidak melihat ke arah Eric. Ia langsung pergi tanpa mengatakan satu kata pun kepada Eric.
Di meja makan sekarang hanya tersisa Bunda dan Eric,"Eric ada masalah sama Jeno?" Tanya bunda dengan nada lembut
"Enggak tau bun. Tiba-tiba Jeno kaya cuek gitu ke aku"
"Coba di ingat lagi, Eric bikin salah apa enggak sama Jeno. Kalau udah ingat, Eric harus minta maaf. Kamu bukan anak tunggal lagi jadi kamu harus berhati-hati ketika berucap. Mungkin saja Jeno salah menangkap tentang pembicaraan mu. Sekarang kamu berangkat ke sekolah nanti kamu ketinggalan bus" nasehat sang bunda
"Iya bunda, Eric bakal minta maaf ke Jeno meskipun bukan Eric yang salah"
-
Saat Eric memasuki gerbang sekolah ia berpapasan dengan Hyunjin dan Jaemin.
"Hai Eric, tumben enggak bareng sama Jeno?" Sapa Jaemin
"Jeno tadi berangkatnya kepagian jadi aku enggak sempat nebeng"
"Yang bener aja ric. Jeno aja belum datang" sahut Hyunjin
Eric terkejut bagaimana bisa Jeno belum datang sedangkan Jeno berangkat terlebih dahulu daripada dirinya.
"Eum... Kok bisa sih. Terus Jeno ngasih kabar ke kalian gak?"
"Tidak" ucap Hyunjin dan Jaemin barengan
"Tidak usah khawatir ric paling sebentar lagi Jeno bakalan datang. Mending sekarang temenin aku sarapan di kantin" ucap Jaemin
"Dih, kesempatan dalam kesempitan" ucap Hyunjin
"Iri aja lu enggak bisa berduaan dengan Eric"
"Ngapain iri, mending gue apelin si adek kelas yang imut itu. Awas lu jangan macem-macem sama Eric nanti lo kena bogeman nya Jeno"
"Udah kalian jangan berantem. Ayo jaem kita ke kantin" lerai Eric lalu mengajak Jaemin ke kantin.
Di kantin Eric benar-benar menemani Jaemin sarapan. Jika kalian bertanya Eric ikut sarapan atau tidak jawabannya pasti tidak karena Eric sudah sarapan di rumah bersama bunda. Eric menemani Jaemin sambil membaca novelnya terkadang Jaemin juga menanyakan sesuatu hal yang Eric pikir itu aneh.
"Ric bagaimana cara bedain semut jantan dan betina?"
"Ya enggak tau"
"Kalau kecoa?"
"Jaem kenapa tanya ke aku, kenapa enggak langsung sama semut dan kecoa nya"
"Ya kan mereka enggak bisa ngomong"
"Nah itu yang jadi masalah"
Selesai makan Jaemin menyeruput kopi nya lalu ia bertanya lagi ke Eric,
"Eric ken-" perkataan Jaemin terpotong oleh Eric"Bentar jaem jangan bilang lu tanya tentang binatang lagi" sela Eric
"Bukan, ini tentang lu dan Jeno. Kenapa akhir-akhir ini hubungan lu dan jeno renggang?" Tanya Jaemin
"Hubungan apa?" Tanyanya balik
"Ya hubungan adek kakak lah masa pacaran"
"Ohh... Mungkin gue ada salah sama Jeno. Mau minta maaf tapi Jeno nya enggak ada" ucap Eric dengan nada lirih
"WOI JENO JADIAN SAMA SI GATEL" teriak Hyunjin yang membuat Eric dan Jaemin terkejut
"Anjirr beneran? Tumben banget jeno" ucap Jaemin yang merasa aneh akan sifat Jeno
"Gak percaya? Tuhhh lihat sendiri"
Dan benar saja di sana terdapat Jeno yang sedang mengandeng tangan Lia.
Eric yang melihatnya tiba-tiba ia merasakan hati nya seperti di tusuk dengan pisau.Jaemin mengalihkan atensinya kepada Eric, "itu Jeno udah datang. Kamu enggak mau ngomong"
"Nanti aja pas pulang sekolah. Lagi pula bentar lagi bel berbunyi"
"Mau aku anterin ke kelas?"
"Nggak usah jaem, makasih"Ucap Eric lalu meninggalkan kantin dengan perasaan sedih. Jika saja ia tidak berada di sekolah mungkin ia akan menangis
Tbc
Votenya jangan lupa
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak tiri [jenric]
FanfictionSebelum baca book ini, kalian baca dulu book oneshoot yang bagian jenric kakak tiri ⚠️ Bxb Typo bertebaran Jangan dibawa real life