*Sun Speaks*
"Apa aku akan terlambat?"
Aku langsung melompat dari tempat tidur dan segera bergegas untuk mandi. Aku mengenakan seragam mahasiswa yang telah disetrika sejak tadi malam dan sepatu kets putih. Hari ini aku harus berpenampilan spesial karena aku memiliki janji dengan rektor universitas, yang merupakan teman dekat Bibi Ploy. Aku harus mentransfer kredit dari universitas lama ke tempat baru. Yang sebenarnya, sangat tidak mungkin seorang mahasiswa tahun kedua pindah di tahun ketiganya ke universitas lain. Tetapi hal itu tidak akan menghentikan usahaku. Aku memberi alasan kepada Ibu bahwa aku tertarik untuk bermain gitar klasik, dan dia mengizinkanku untuk mengikuti mimpiku. Oleh karena itu, transfer ini menjadi lebih mudah daripada yang lain. Dan juga aku memiliki alasan yang tidak bisa kuberitahukan pada siapapun.
"Sudah selesai, Sun. Selebihnya kamu bisa mendaftar di sistem online. Aku akan membantu mengoordinasikannya," ucap rektor, teman dekat Bibi Ploy.
"Saya sangat berterima kasih kepada Paman. Jika Paman tidak membantu, proses transfer saya ke universitas ini akan lebih sulit."
"Ayolah. Bibimu memberitahu bahwa kamu benar-benar ingin belajar di sini. Paman sangat berharap kamu melakukan yang terbaik atas kesempatan yang telah diberikan padamu."
"Iya, Paman. Saya akan berusaha untuk melakukan yang terbaik."
"Lalu, kamu akan memilih jurusan apa?"
"Jurusan musik barat." Sun menjawab tanpa harus berpikir panjang.
"Oke, bagus. Setelah ini, jangan lupa lapor ke Dekan Seni Rupa dan Terapan juga. Paman akan memberitahukan padanya kalau semuanya selesai dan Sun akan ditransfer untuk belajar di sini."
"Baik, Paman. Saya akan berjalan-jalan di fakultas sebentar, sebelum beberapa hari lagi semester akan dimulai. Kalau begitu saya permisi, Paman."
Setelah berpamitan, aku melihat peta universitas di ponselku. Cuacanya bagus, tidak terlalu panas. Jalan setapak menuju Fakultas Seni Rupa dan Terapan dikelolingi pepohonan besar dan kecil. Di kejauhan tampak sebuah kolam, itu membantu membuat tempat ini terasa segar dan hidup. Gedung fakultas tidak terlihat jauh. Tiba-tiba sinar matahari mengenai sebuah benda hingga terpantul ke mataku, tetapi ketika aku melihatnya dengan cermat, aku hanya bisa terkejut. Itu adalah rumah kaca kecil yang digunakan untuk menanam tanaman. Eh, lalu apa hubungannya dengan tempat ini? Mengapa rumah kaca ini bisa berada di sebelah Fakultas Seni Rupa dan Terapan? Aku hanya bisa menyimpan rasa penasaran ini. Suatu hari... aku akan menemukan jawabannya.
Tidak lama, kedua kakiku berhenti berjalan di depan bangunan Fakultas Seni Rupa dan Terapan. Sebuah bangunan persegi panjang tinggi di lantai dasar ditembus melalui koridor besar yang mengarah ke belakang. Dinding setiap lantai adalah jendela besar.
Aku membayangkan bahwa pada hari yang cerah, jendela ini mungkin memantulkan langit dan awan. Kemudian bagunan itu akan tampak menghilang seolah-olah tidak ada apa-apa di sana. Aku tertarik pada pemandangan itu dan meninggalkan gedung melalui pintu yang berlawanan dan perlahan berjalan menyusuri jalan setapak yang mengarah ke samping gedung.
"Tidak heran mengapa banyak orang yang ingin belajar di sini."
Aku berdiri dengan mata tertutup, mengirup udara sekitar untuk mengisi paru-paru. Aku ingin menyerap semuanya. Tempat di mana dia lewat, di mana dia biasa berbicara dengan teman-temannya. Saat aku memejamkan mata dan bertanya-tanya di mana dia berada, suara instrumen bernada rendah melayang ke telingaku. Suaranya terdengar sepi dan menyedihkan, seperti sedang menceritakan sebuah kisah tentang hidupnya yang melekat pada kata 'menunggu', tetapi orang itu tidak pernah kembali. Aku mengikuti suara musik itu, karena aku ingin tahu, seperti apa orang yang memainkan musik sedih ini. Suara musik ini membawaku ke belakang gedung. Sebuah pohon berakar besar terbentang menaungi tanah di bawahnya, di samping kolam besar yang tenang, bahkan kicau burung pun berhenti, seolah-olah semuanya sedang mendengarkan pertunjukkan musik darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love at 9 "Oh! My Sunshine Night" (Terjemahan Bahasa Indonesia)
Roman pour Adolescents📌 Terjemahan bahasa Indonesia dari novel Love at 9 "Oh! My Sunshine Night" karya SugarLAY yang dipublikasikan oleh NewsInfinity Entertainment. All credits go to K'SugarLAY and Newsinfinity Entertainment. 📌 Ini bukan novel versi full, hanya potonga...