+1

1.2K 150 4
                                    

Terkadang, jika mengingat masa lalunya sebelum regresi, Yoojin ingin mengutuk adiknya.

Banyak hal yang diajarinya kepada adiknya sejak kecil. Awalnya, ia selalu takut seperti apa ia harus berperilaku di depan Yoohyun. Katanya, seorang anak akan mengambil sifat dari orang tua, lingkungan, atau teman sebaya.

Orang tua, jelas-jelas tidak ada; lingkungan berada di luar kendali Yoojin; dan adiknya itu tampaknya tidak mau berteman dengan anak seumurannya.

Satu-satunya orang yang akan Yoohyun contohi adalah dirinya, Han Yoojin.

Menyadari ini sejak ia harus mengurus adiknya dengan kedua tangannya sendiri, Yoojin bertekad untuk menjadi anak baik--jika bukan untuk orang tuanya, untuk Yoohyun sudah lebih dari cukup.

Rajin, pantang menyerah, optimis, penuh semangat, bertanggung jawab, cerdik, dan lainnya. Semuanya itu ia contohkan di depan Yoohyun dengan harapan adiknya akan menjadi orang yang baik.

Yoohyun memang menjadi orang yang baik--nilainya di sekolah cemerlang dan meskipun dia bisa disebut sebagai penyendiri, Yoohyun adalah anak yang sopan dan taat.

Karena itu, alasan dibalik mengapa Yoohyun memutuskan bahwa memutuskan hubungannya dengan anggota keluarga satu-satunya yang ia miliki, yang telah mengasuhnya sejak kecil, hanya demi keselamatan orang tersebut masih menjadi sebuah misteri. Sampai-sampai Yoohyun harus berpura-pura membenci kakaknya di depan dunia? Di depan kakaknya sendiri? Sebelum regresi, Yoojin sendiri percaya dengan akting adiknya itu.

Yoojin paham benar dari mana niat Yoohyun untuk menjaga kakak satu-satunya yang ia sayangi--karena mau bagaimanapun juga, Yoojin tidak bisa mengelak kalau ia merasakan hal yang sama. Ia hanya tidak paham mengapa cara yang diambil Yoohyun begitu ekstrem.

❝Sejak kapan aku pernah mengajarimu untuk berbohong, Yoohyun?❞ Yoojin akan bertanya-tanya seperti itu.


[Yoojin memang benar; ia tidak pernah mengajari Yoohyun untuk berbohong. Hanya saja, ia tidak tahu bahwa selama hampir delapan belas tahun merawat adiknya, ia telah membesarkan seseorang yang tidak bisa disebut 'normal', dan orang yang sama itu telah menganggapnya sebagai orang terpenting di dalam hidupnya.

Yoojin mungkin tahu hal ini, hanya saja ia tidak sadar--terkubur dalam di otaknya dalam-dalam--, kalau jika dirinya bersedia mati untuk menyelamatkan adiknya, Yoohyun akan membakar seluruh dunia dan dirinya sendiri jika artinya Yoojin bisa aman.]

Lied ; Han Yoojin & Han Yoohyun [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang