6 - Sedih dan Senang

742 123 24
                                    

Bab 6
[Kesedihan Selalu Datang Setelah Kesenangan Berakhir]

Kelas A yang jamkos tidak berisik dan mengganggu kelas lain. Soalnya kalo berisik ntar malah ada guru yang ngawasin.

Malaysia tidak tau harus melakukan apa, temannya yang lain sibuk dengan murid lain. Hoaam, benar-benar membosankan.

"Meow" suara kucing terdengar, apakah ini oren?

"Wah oren!"

"Mau ngajar tuh"

"Pak oyen!"

Beberapa orang langsung menotis kucing yang masuk ke kelas. Kucing itu duduk di atas meja guru sambil menjilati kaki depannya. Malaysia menatap kucing itu sembari menaruh kepalanya di atas meja. "Ah tadi aku bilang semoga Pak EU ga hadir ya... apakah kau mengabulkannya, Oren?"

Sang kucing rebahan disana, memantau murid-murid yang sedang mengobrol. Malay memalingkan wajahnya ke kiri, ke arah tembok. Tidur aja deh.

...

Bel pun berbunyi, sekarang adalah jam makan siang. Anak-anak keluar dari kelas untuk makan dan membeli makanan, sedangkan Malaysia masih tertidur lelap di kursinya.

Ia tertidur tapi raut wajahnya terlihat khawatir, mungkin ia sedang bermimpi buruk? Tangannya mengepal dengan kencang, sepertinya dia memang mimpi buruk.

Kelas hanya tinggal Malaysia seorang, tidak ada yang akan membangunkannya dari sebuah mimpi buruk.

Aku mengepal tanganku sekencang-kencangnya untuk memberi lihat emosi ku.

"Indonesia! Kenapa!?" Teriakku

Indonesia yang berada agak jauh dariku hanya tersenyum

Aku bisa melihat, bagian wajahnya sudah retak, matanya juga mulai memudar

Seberapa kali aku menanyakan apa alasan Indonesia, dia hanya tersenyum

Tersenyum untukku dan tubuhnya yang semakin retak

Jaket yang ia pakai juga terlihat koyak, samar-samar aku bisa melihat tangannya yang di perban di bagian lengan, bagian yang tertutup dengan jaket

Apa yang ia telah sembunyikan selama ini?

Indonesia, sebenernya...

kau ini kenapa?

"Malay! Malay!!! Kau tidak apa? Hei??? Bangun!"

Malaysia membuka matanya, sekujur tubuhnya telah di penuhi oleh keringat. Ada Phil di depannya, ia terlihat mengkhawatirkan saudaranya ini. Malaysia menegakkan tubuhnya lalu mengucek matanya.

"Ada apa, Phil? Kenapa kau disini?" Tanya Malay.

Phil tambah khawatir, ia memegang kedua bahu Malay, "Ini sudah jam makan siang! Kau kenapa? Kau bermimpi buruk?" Malaysia menatap polos, dia baru saja terbangun dari tidurnya jadi ga paham.

Omong-omong soal mimpi, tadi dia mimpi apa ya? Yang dia ingat hanyalah sebuah perban yang jatuh...

Yah, yasudahlah. Lebih baik mereka makan siang sekarang.

Ia mengambil bekalnya dan beranjak dari kursinya. Bersama Phil keluar dari kelas A dan berjalan ke kelas C. Seharusnya ini adalah jam untuk makan, tapi banyak yang bermain bola di lapangan. Ada juga yang main bulu tangkis, dan mereka di tonton oleh murid-murid lain.

Sambil jalan ke kelas C, ia melihat orang-orang di seberang, jalan ke kantin sekolah. Bagaimana mereka kuat makan di kantin yang penuh dengan manusia itu ya? Walau makanan di kantin memang enak, tapi kalo pengap (sesak) emang mau?

Only One Week [CountryHumans] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang