Take 08

144 4 1
                                    

Author POV

Syuting selanjutnya dilakukan di Seoul tepatnya di sebuah pusat perbelanjaan yang cukup pesat. Sudah sekitar 6 jam syuting berlangsung dan beberapa kali istirahat, Youra terlihat terus bolak-balik mengambil barang-barang seperti tissue, air minum, permen, obat, bahkan bekal makan siang. Maklum saja karena sampai detik ini Youra masih merasa bersalah dengan Do Hyun, semalaman dia juga menelepon Ha Jung untuk bertanya apa saja yang tidak disukai oleh Do Hyun. Sedangkan do Hyun sendiri hanya terus diam dan menerima segala perlakuan dari Youra.

"apa ini syuting terakhir sebelum istirahat?" ucap Youra

"yah kita istirahat setelah mengambil gambar dia depan salah satu toko dan beberapa adegan, kenapa? Kamu ingin berjalan-jalan" Produser Jung melirik ke arah Youra lalu kembali membaca jadwal "bolehkah? Sudah lama aku tidak berkeliling mall" ucap Youra dengan bersemangat dengan mata yang bersinar "tentu, bersabarlah 30 menit lagi selesai" Ha Jung menepuk pundak Youra yang tengah berdiri di sampingnya mengamati proses syuting dari kejauhan.

Tiga Puluh menit akhirnya berlalu Youra membenarkan barang-barang yang berada di meja samping Do Hyun lalu bergegas meninggalkan lokasi syuting, baru saja beberapa langkah menuju sisi lain dari pusat perbelanjaan, sebuah suara menghentikan langkah Youra "kamu mau kemana" terdengar suara yang menyeramkan bagi Youra dari arah belakang, sontak dia berbalik dan tersenyum kikuk "aku hanya ingin berkeliling sebentar" melihat dari kejauhan sikap kedua orang ini Produser Jung kemudian mengajak beberapa kru pergi meninggalkan mereka berdua "ikutlah denganku, aku juga ingin berkeliling" Do Hyun bersiap untuk berjalan namun dihalangi oleh Youra "t-tidak usah lebih baik aku disini saja" Do Hyun kemudian meraih tangan Youra "jangan menolak, kamu belum menebus kesalahanmu yang kemarin padaku"

Do Hyun menarik tangannya pelan namun semakin dia mencoba Do Hyun semakin mempererat pegangannya. "aku kan tidak tahu kamu alergi, pokoknya aku tidak akan ikut denganmu" mendengar itu Do Hyun masih memegang tangan Youra dengan erat hingga sang pemilik tangan kini merasa kesakitan "lepaskan" ucap Youra pelan, kemudian sebuah tangan muncul dan melepaskan paksa tangan mereka.

"maaf tapi dia bilang tidak akan ikut sutradara-nim"

"bukan urusanmu" Do Hyun kembali meraih tangan Youra namun, Joon Woo lebih dulu menarik Youra dan menyembunyikannya di balik badannya. "kamu tidak bisa memaksa seperti itu meskipun kamu atasannya" Joon Woo kemudian membawa Youra meninggalkan tempat itu.

Youra POV

Kepalaku pusing dengan sikap Do Hyun yang selalu tiba-tiba seperti wanita yang sedang datang bulan, terkadang dia berkata seadanya, terkadang dia sangat tegas, menuntut hingga bertingkah semaunya, untung saja ada Joon Woo yang menolongku akhirnya disinilah aku di sebuah toko ice cream menikmati suasana tenang sambil mendinginkan kepalaku. Lokasinya masih di pusat perbelanjaan tempat syuting tapi paling tidak aku tidak melihat wajah seorang Shin Do Hyun untuk satu jam ini.

"apa tanganmu baik-baik saja" Joon Woo meraih tanganku dan membolak-baliknya lalu mengelus pergelangan tanganku pelan. Aku sedikit terkejut kemudian menarik tanganku secara paksa.

"t-ttidak apa-apa" jawabku, Joon Woo tersenyum dan kembali menikmati ice creamnya.

"Youra apa kamu menyukai sutradara Shin?"

Pertanyaan di luar dugaan membuat mataku membulat menatap ice cream yang masih ada dalam genggamanku sementara ice cream di mulutku kutelan dengan cepat hingga membuat otakku membeku dalam keadaan sadar.

"APA? TENTU SAJA TIDAK"

"haha aku hanya bercanda kenapa kamu terkejut seperti itu?"

"t-terkejut haha tidak aku hanya memperjelas" senyum kikuk terukir di wajahku, aku tidak mengerti mengapa dia tiba-tiba membahas Do Hyun di saat seperti ini. Bukankah selama ini sudah terlihat jelas bahwa aku tidak berhubungan baik dengannya, bahkan aku kini beralih profesi menjadi pelayan untuknya. Moodku menjadi sedikit tidak baik karena membahas pria bersifat seperti wanita yang sedang datang bulan itu, ditambah lagi sekarang Joon Woo seperti berusaha menyerangku dengan pertanyaan yang tajam namun dengan wajah yang menggemaskan.

Skenario About Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang